3 hari berlalu sejak kejadian dimana Zean di jodohkan oleh Fiony, Zean selama ini menginap di rumah Aldo, ia tidak mau pulang karena masih marah pada ayahnya.
"Lo beneran gak mau pulang zen?" tanya Aldo
Zean yang sedang bermain gitar di meja belajar Aldo pun menoleh ke arah Aldo.
"ngusir nih ceritanya?" tanya Zean
"enggak, gua cuman nanya doang Zen" ucap Aldo
"males gua do ketemu bokap yang mikirin ego nya doang" ucap Zean
Aldo tak menjawab ucapan Zean ia malah fokus kepada hp nya. Zean kembali lagi bermain gitar tiba-tiba hp nya menerima notif dari Marsha.
setelah mengirim pesan kepada Marsha Zean pun menaruh gitar yang tadi ia mainkan dan menoleh ke arah Aldo.
"do, gua mau pergi bentar" ucap Zean
"mau kemana?" tanya Aldo
"gak tau, Marsha yang ngajak gua pergi kata dia bosen di rumah terus" ucap Zean
"oh, btw Zen hubungan Lo sama Marsha kan habis ini selesai. gua mau tau Lo itu sebenarnya beneran nyaman atau enggak sama dia?" tanya Aldo
Zean diam sejenak, ia mengingat kejadian 3 hari yang lalu dimana ia di jodohkan dengan Fiony oleh ayahnya.
"entah gua udah cinta atau belum sama dia tapi kalau soal nyaman gua udah nyaman sama dia" ucap Zean
"intinya buat diri Lo nyaman aja sama dia, soal perasaan bisa Lo pikirin belakangan. gua lebih dukung hubungan Lo sama Marsha daripada Lo di jodohkan sama orang yang bahkan Lo cuma ketemu sekali seumur hidup Lo" ucap Aldo
"Zen satu yang harus Lo inget, hidup cuma sekali jangan sampai nyesel" lanjut Aldo
Zean berdiri lalu mengganti bajunya, lalu ia memakai parfum. sebelum benar-benar pergi Zean menoleh ke arah Aldo yang terus memperhatikan dirinya.
"do, jika gua salah milih jodoh apa yang terjadi?" tanya Zean
"Lo akan nyesel seumur hidup" jawab Aldo
"maka dari itu gua bakal jujur sama dia sekarang, doain gua do semoga gua gak nyesel untuk memilih jalan ini" ucap Zean
"banyak jalan menuju Roma, Lo udah milih jalan yang benar. gua bakal doain Lo, semoga berhasil bro" ucap Aldo
Zean mengangguk lalu pergi.
🎸🎸🎸
Zean dan Marsha sekarang berada di mall, mereka terlihat sangat serasi walaupun hubungan mereka palsu. Zean tidak memberitahu Marsha soal dijodohkan nya ia dengan Fiony.
Marsha dan Zean berada di toko boneka, Marsha yang mengajak Zean ke sana. Marsha melihat Boneka marmut yang sangat lucu.
"Zean, aku mau beli boneka ini" ucap Marsha sembari menunjukkan boneka marmut pada Zean
Zean mengambil boneka marmut itu.
"Boneka nya mau ini aja hm? atau masih mau yang lain?" tanya Zean
"aku mau itu aja" ucap Marsha
Zean mengangguk lalu pergi ke kasir, ia pun membayar boneka yang diinginkan Marsha tadi. setelah membayar Zean memberikan boneka itu ke Marsha.
"anggap itu hadiah dari gua" ucap Zean sembari mengelus rambut Marsha dan tersenyum manis
Marsha tampak tersipu malu.
"Lo udah makan belum?" tanya Zean
"belum" jawab Marsha
"mau makan apa?" tanya Zean
"kamu mau bayarin aku lagi?" tanya Marsha
"iya sayang" ucap Zean
mendengar ucapan sayang yang tak pernah Zean katakan selama hubungan mereka, membuat Marsha sangat salting.
"kamu kenapa hari ini?" tanya Marsha dengan muka yang merah
"kayaknya gua lagi demam" ucap Zean
"demam? kamu sakit?" tanya Marsha
"iya gua lagi demam, demam kangen kamu" ucap Zean sembari tertawa
Marsha terlihat sangat tersipu walaupun gombalan yang di lontarkan Zean hanya gombalan receh, tapi itu sangat luar biasa bagi Marsha.
"sejak kapan kamu bisa gombal?" tanya Marsha
"entahlah, udah ah yok makan" ucap Zean sembari menggandeng tangan Marsha
mereka sekarang berada di kedai sushi, Zean melihat sedari tadi Marsha terus menerus membenarkan rambutnya.
"Lo ngapain sih?" tanya Zean
"ini rambut aku susah di atur" ucap Marsha masih fokus membenarkan rambutnya
tak lama kemudian sushi yang mereka pesan pun sampai, Zean mengambil sushi itu lalu ingin memakannya.
"sha, makan dulu" ucap Zean
"iya bentar Zen ini aku benerin dulu rambut aku" ucap Marsha
Zean mengambil hp Marsha yang ia gunakan untuk mengaca, lalu menyuapi Marsha sushi.
"makan atau gua buang nih hp Lo" ancam Zean
"iya-iya ih bawel kamu" ucap Marsha lalu mengambil sumpit
"siniin hp aku" ucap Marsha
"enggak!, makan dulu! hp Lo gua sita" ucap Zean lalu menaruh hp Marsha di sebelahnya.
Marsha pun makan dengan cemberut, Zean tak peduli.
di sela-sela makan, Zean menatap Marsha yang masih fokus makan.
"kamu ngapain liatin aku terus?" tanya Marsha
"emang gak boleh gua ngeliatin calon istri gua?" ucap Zean
"apaan sih Zen, kamu tau aku lagi bete kan mangkanya kamu gombalin aku" ucap Marsha
"apa sih sha, gua tuh serius mau ngeresmiin hubungan kita" ucap Zean
"maksud kamu? ngeresmiin apaan?" tanya Marsha
Zean pun mengatakan apa yang tadi ia pendam.
"sha, jujur gua udah nyaman deket Lo. tapi gua belum benar-benar cinta sama Lo, gua yakin waktu mengubah segalanya, baik dan buruk akan datang seiring berjalannya waktu. tapi untuk saat ini aku ucapkan bahwa aku..." ucapan Zean berhenti sebentar
"aku benar-benar mencintaimu Marsha Kathleen, mari kita akhiri hubungan palsu kita dan membangun hubungan yang resmi mulai dari sekarang" ucap Zean
TBC
hm berakhir sad or happy end ya?
bonus tweet Marsha
J
ANGAN LUPA VOTE
MAKASIH UDAH VOTE
KAMU SEDANG MEMBACA
Gitaris (Zeesha) (End)
Fanfiction"Aku mengagumi mu"- M "jangan berharap kepada orang yang mustahil kamu dapat"- Z "tapi aku menyukaimu"- M "apa yang kamu suka dari bajingan seperti ku?"- Z MULAI: 28-JAN-2024 SELESAI: 27-FEB-2024 WARNING⚠️⚠️ CERITA INI HANYALAH KHAYALAN AUTHOR SAJA...