5. Pengaruh Haikal

3.5K 142 0
                                    

"Eungg, kaa malk, Ano mau makann." Keluh Jeano.

"Mau makan apa sayang?" Tanya Marka.

"Terserah." Jawab Jeano.

"Saya belikan bubur ya?" Tawar Marka.

"Nouu, Ano ingin baksoo." Tolak Jeano.

"Baiklah." Pungkas Marka.

"Level 3 yaa!!" Ingat Jeano.

"Gak, pokoknya ga pedes." Tegas Marka.

"Eungg, tapi kakaa" Rengek Jeano dengan puppy eye berharap Marka luluh.

"Tetap tidak." Tegas Marka.

"Huhh, kaka jahat. Ano tidak suka kaka." Marah Jeano.

Marka tidak peduli dan segera menelfon seseorang untuk membawakan bakso.

Haikal yang melihat itupun lantas merengek pada pangkuan Jiandra.

Jiandra yang mengetahui hal itupun langsung bertanya kepada Haikal.

"Bear, mau apa?" Tanya Jiandra.

"Bakso seperti Anoo" Jawab Haikal.

Marka yang mengetahui hal itupun lantas mengatakan bahwa dia meminta untuk dibawakan 2 bakso dari kantin kampus.

Setelah mematikan telfonnnya Jiandra hendak menelfon seseorang pun tidak jadi karena perkataan Marka.

"Tidak usah, aku sudah meminta orang untuk membawakan dua." Titah Marka kepada Jiandra.

"Baiklah, terima kasih." Ucap Jiandra.

Haikal dan Jiandra pun bermain berdua dan sang dominant pun hanya memantau saja.

"Ano, ano, ano takut sama monster tidak?" Tanya Haikal.

"Eungg, monster itu apa?" Tanya Jeano.

"Monster itu seperti Kak Jiandra dan Pak Marka." Jawab Haikal.

"Ihh, seremm" Jawab Jeano dengan polos.

Kedua dominant yang melihat itupun hanya mengkerutkan dahi mereka dan saling bertatapan.

"Apa yang Haikal bicarakan kepada Jeano? Mengapa Jeano seperti takut begitu?" Tanya Marka.

"Sepertinya Haikal mengusili Jeano lagi." Jawab Jiandra.

Tokk tokk tokk...

"Masuk." Ucap Marka.

"Ini tuan baksonya." Ucap orang itu.

"Taruh di situ." Ucap Marka menunjuk meja di tengah tengah sofa itu.

"Baik tuan, saya permisi." Ucap orang itu dengan sopan.

Krekk...

"Bunny, sini." Ucap Marka.

"Bear, makan sini." Ucap Jiandra.

Kedua submissive itupun mendekati sang dominant dan duduk di pangkuan sang dominant.

"Kakaa, suapin." Rengek Haikal.

"Buka mulutmu." Ucap Jiandra sambil menyuapkan bakso kepada Haikal.

"Bunny, sini." Ucap Marka.

Jeano sendiri sedang melamun, dia memikirkan yang Haikal ucapkan tadi.

Marka mengendong Jeano dan bertanya kepada Jeano mengapa dirinya melamun.

"Tadi kata Haikal kaa malk adalah monster..." Bisik Jeano kepada Marka.

Marano (Marka & Jeano)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang