16. Persiapan Pt.2

2K 79 4
                                    

Marka dan Jiandra sedang berkumpul di ruangan pribadi yang memang di sediakan pemilik villa.

Lantas kemana perginya Jeano dan Haikal? Mereka berdua sedang meminum susu kesukaan mereka dengan menonton kartun kesukaan mereka berdua.

Rencana hari ini mereka akan pulang setelah berenang di pantai itu, awalnya Marka dan Jiandra menyetujui untuk berenang di pagi hari. Namun Jeano dan Haikal menolak, dengan alasan masih terlalu pagi untuk berenang.

"Kita akan renang jam berapa?" Tanya Jiandra.

"Bagaimana jika jam 2 siang sajaa?" Saran Jeano.

"Woahhh, ide bagus!" Balas Haikal.

"Baiklah, sekarang kita packing dulu lalu baru kita berenang ok?" Tanya Marka.

"Baiklah!!!" Seru Jeano dan Haikal.

Setelah packing dan menghabiskan susu, Jeano dan Haikal tidur karena efek kenyang dari susu tersebut.

Sementara Marka dan Jiandra? Mereka lebih memilih untuk duduk di ruang tamu dan membicarakan pernikahan mereka.

"Apa tidak sebaiknya kita menikah di hari yang berbeda?" Tanya Jiandra.

"Tapi bisa jadi ada kendala dan membuat salah satu dari kita tidak bisa hadir, kan?" Timpal Marka.

Mereka berdua masih merencanakan hal itu, mereka akan meminta persetujuan dan saran terlebih dahulu dari kedua orang tua Jeano dan Haikal.

Setelah membahas pernikahan mereka kembali membicarakan soal perusahaan yang baru saja mereka rintis di canada.

Mereka terus berkutat dengan pekerjaan hingga pukul 1 siang, orang pertama yang menyadari hal itu adalah Jiandra.

"Ini sudah jam 1, apa kita harus membangunkan mereka?" Tanya Jiandra.

"Selesaikan dulu pekerjaanmu, baru kita akan membangunkan mereka." Ucap Marka.

"Baiklah." Jiandra segera menyelesaikan tugasnya.

Setelah selesai, mereka berdua membangunkan submissive mereka dan berganti pakaian.

"Sayang, bangun.." Ucap Marka.

"Eunghh... Lima menit lagi..." Balas Jeano dengan rengekan.

"Ini sudah jam setengah dua kurang." Tegas Marka.

Jeano pun terbangun dengan wajahnya yang masih tampak lelah dan masih ingin tidur.

"Sudah, sana mandi dulu." Saran Marka.

"Eumnn... baiklah.." Terima Jeano.

Pada saat jam 2 kurang mereka pun telah bersiap dan segera pergi menuju bibir pantai.

"Ano, Ano... Ayo kita main disitu!" Ajak Haikal.

"Baiklah, Ikall!!" Seru Jeano.

Jeano membuntuti Haikal menuju kawasan yang memiliki banyak karang namun ikan ikan disana cantik.

Sementara itu para dominant hanya menikmati pemandangan dan memperhatikan submissive mereka.

Disuatu ketika, Haikal terkejut karena ia merasa ada sesuatu yang menyentuh mata kakinya yang membuatnya terasa aneh.

Haikal tidak sengaja mendorong tubuh Jeano yang sedang menunduk untuk mencari ikan.

Srettt...
(gatau gimana pokoknya suara kulit kebeset.)

"Ano!!" Haikal terkejut.

Haikal pun membantu Jeano untuk bangun dan mereka berdua tertawa bersama tanpa memperdulikan sang dominant yang tengah panik menuju ke arah mereka.

Jeano terlalu asik tertawa sampai ia tidak menyadari bahwa lututnya terluka, luka itu sudah meneteskan darah yang mengalir hingga telapak kaki Jeano.

Marka yang awalnya ikut tertawa bersama dengan ketiga orang itupun langsung mengendong Jeano.

Jeano terkejut, mengapa tiba tiba Marka mengendongnya?

Marka membawa Jeano ke tempat dimana ia dan Jiandra duduk dan mengambil kotak p3k yang sengaja ia bawa.

Jeano yang awalnya tidak tau pun langsung terkejut bersamaan dengan Jiandra dan Haikal.

Haikal merasa bersalah dan terus menunduk, ia bahkan tak berani berkutik sedikitpun.

Jeano tampak kesakitan ketika Marka mengoleskan kapas yang sudah di berikan cairan NACL untuk membersihkan lukanya, meski bukan alkohol namun rasanya sakit bukan?

"Lain kali kalau main di dekat karang hati hati ya?" Ucap Marka menasehati kedua submissive itu.

"K-kan Ano tidak ta-akhh!" Ucapan Jeano terhenti karena Marka menekan kapas itu pada lukanya.

"Tidak ta?" Tanya Marka.

"K-kan Ano dan Ikal tidak tau kalau itu akan terjadi!" Ucap Jeano kesal.

"Tetap saja, namanya tidak hati hati bukan?" Marka.

"Ga tau, nyebelin." Ketus Jeano.

Jiandra yang melihat hal itupun hanya terkekeh lalu menatap Haikal yang sepertinya penuh dengan perasaan menyesal dan bersalah.

Jiandra meminta izin pada Marka dan Jeano lalu mengendong Haikal ke gazebo yang ada di dekat situ.

"Sayangg? Kenapa diam, heyy?" Tanya Jiandra.

"Ikall, salah ya? Ikall ngga sengaja..." Ucap Haikal.

"Ngga, Ikall ga salah kok. Ikall sudah benar, Ikall jangan merasa bahwa Ikall salah ok?" Ucap Jiandra menasehati.

"Eumn... Tapi sama saja Ikall salah..." Haikal menunduk.

"Heyy? Sudah ya, tidak perlu merasa bersalah ok?" Jiandra.

"B-baiklah... Apa Ikall harus meminta maaf kak?" Tanya Haikal.

"Tentu saja, minta maaf sekarang ya?" Tanya Jiandra balik.

Haikal mengangguk dan mengajak Jiandra untuk meminta maaf kepada Jeano.

Tbc...

Hii, sebelumnya maaf ya karena aku up nya lama karena aku juga ada target mau up kapan dan maaf banget ini cuma 600 kata karena otak aku udah agak ngemlag ngemlag mau tidur dan semoga kalian suka, kalian bisa kirimin aku pesan dan kasih aku saran gimana kelanjutannya ok? part Haikal minta maaf bakal ada di part selanjutnya...
jangan lupa vote dan komen, stay tune teruss!!

Marano (Marka & Jeano)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang