15. Persiapan

2.5K 90 3
                                    

Keesokan harinya...

"Sayangg, ayo bangun." Ucap Marka.

"Eumnh, 5 menit lagi..." Jeano.

"Ngga ada 5 menit 5 menit, bangun sekarang." Marka.

"Huhh, pagi pagi udah nyebel-AKHH..." Teriak Jeano.

Marka menyeringai, ini adalah moment yang ia tunggu tunggu.

Marka langsung menggendong Jeano dan mencium bibir Jeano gemas.

Marka menggendong Jeano ke kamar mandi dan mendudukkan Jeano pada bath up yang telah di isi oleh sabun dan air hangat.

"Eumnhh..." Desis Jeano ketika merasakan kehangatan air bath up.

"Chill, baby..." Ucap Marka memberikan isyarat.

"Anget..." Ucap Jeano.

"Habis mandi nanti langsung makan, habis makan saya obatin lubang kamu." Marka.

"Okayy, bisakah kamu keluar?" Tanya Jeano.

"Why? kenapa saya harus keluar?" Tanya balik Marka.

"A-aku..." Ucap Jeano malu malu.

"Ahh begitu, saya bahkan sudah melihat semuanya." Marka menyeringai.

"Kak Malk!!" Seru Jeano dan terkejut.

"Baiklah, tapi nanti kalau sudah selesai panggil saya." Marka terkekeh dan berlalu pergi.

"Huhh dasar pria cabul, mesum, mokondo!!" Maki Jeano dengan perlahan.

"Saya dengar." Sahut Marka.

"Dengar apa? aku bahkan tidak mengatakan apa apa." Ketus Jeano.

"Mau di ulangin lagi?" Tanya Marka dari luar pintu.

"E-ehh, t-tidak tidak!!" Kaget Jeano.

"Cepat mandi, saya tunggu diluar." Ucap Marka dan berlalu pergi ke balkon untuk merokok.

Kini Jeano telah selesai mandi namun ia bimbang, apakah ia harus memanggil Marka? Tapi ia malu jika harus memanggil Marka, jika berjalan sendiri? Kakinya tidak sekuat itu...

Akhirnya Jeano memutuskan untuk mencoba berjalan sendiri pelan pelan, Jeano baru sampai di dekat pintu kamar mandi dan hanya tinggal menarik knop pintu namun rasa sakit pada lubangnya membuat ia mengurungkan niatnya.

Ya mau bagaimana lagi? Mau tidak mau Jeano harus memanggil Marka untuk datang dan menjemputnya.

Jeano menarik knop pintu itu dengan sisa tenaganya, perlahan namun pasti Jeano menumpu pada knop pintu untuk menjaga keseimbangannya.

"K-kak malk..." Lirih Jeano.

Marka yang mendengar suara lirih itupun langsung mematikan putung rokoknya dan datang menghampiri Jeano.

"Sudah selesai, baby?" Tanya Marka.

Jeano mengangguk sebagai jawaban.

Marka pun langsung menggendong tubuh kecil milik Jeano dan membawanya menuju walk in closet.

Setelah berganti pakaian Marka pun langsung mengajak Jeano untuk sarapan bersama dengan Haikal dan Jiandra.

"Ano kenapa?" Tanya Haikal penasaran.

"A-anuu, A-ano tidak apa apa kok.." Ucap Jeano.

"Ano sakit?" Haikal.

"N-ngga, t-tadi Ano kepeleset." Ucap Jeano berbohong.

Marka yang mendengar hal itupun hanya terkekeh sembari mendudukkan Jeano pada pangkuannya.

Jeano yang merasa bahwa dirinya tidak duduk di kursi pun lantas berbisik kepada sang dominant.

"Kenapa?" Tanya Jeano.

"Lebih nyaman gini." Ucap Marka.

"Ano habis di ewe ya?" Tanya Haikal.

Jiandra dan 2 orang yang mendengar perkataan Haikal pun sontak terkejut, mengapa Haikal bisa mengetahui kata kata itu?

"Bear." Ucap Jiandra sembari menatap tajam Haikal.

"Hehee..." Haikal hanya tersenyum kikuk.

Pada saat selesai makan...

"Kita akan kemana?" Tanya Jeano.

"Kita akan mencari ikan lucuu." Jawab Haikal.

"Emang ada ya?" Tanya Jeano.

"Seharusnya sih adaa." Ucap Haikal.

"Dimana kita cari? disana?" Ucap Jeano.

"Ahh disitu saja, ayoo!!" Ajak Haikal.

Kedua dominant itupun sama sama berlarut pada pikiran mereka masing masing.

Jiandra dan Marka terkekeh ketika melihat kedua submissive itu saling bekerja sama untuk menangkap ikan kecil.

Haikal mendapatkan ikan kecil yang berwarna orange, seperti nemo?

Jeano mendapatkam ikan berwarna biru, seperti dori?

"Anoo, lihat!! ini adalah nemo dan itu adalah dori!!!" Seru Haikal.

"Woahh, apa iyaa??" Tanya Jeano.

"Iyaa, ini lihatlah!!" Seru Haikal.

"Woahh, benarr!!" Senang Jeano.

"Kalian berhasil menangkap apa?" Tanya Jiandra.

"Inii, lihat!!" Ucap Haikal sembari menunjukkan ikan nemonya.

"Ini mah kalau mau di goreng ga bakal ngenyangin." Protes Jiandra.

"Siapa yang bilang kalau ini bakal di goreng, hah!?" Marah Haikal.

"Ikan kan emang buat makan sayangg." Ucap Jiandra.

"Tapi ini ikannya cantik!!" Seru Haikal.

"Yaudah terserah kamu deh." Jiandra menyerah jika harus menghadapi submissivenya ini.

Tbc...

maaf yaa kalau ini baru 600 kata dan bukan 1000 kata, selama bulan ini juga aku ga up yaa. karena mau cari ide dan inspirasii, mungkin pertengahan bulan april aku bakal up lagii dan maaf ya kalau judulnya aku gantii hehee...

Marano (Marka & Jeano)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang