18. Pulang

1.4K 78 4
                                    

Sinar matahari telah menyambut kedua pasangan yang tengah tidur dengan posisi berpelukan di bawah selimut.

Seperti biasa, Marka bangun terlebih dulu dari pada Jeano.

Marka segera mandi dan berganti pakaian lalu menelefon bodyguardnya untuk memindahkan barang pada jam 8 nanti karena rencananya mereka akan kembali kerumah hari ini.

Marka naik ke kasur dan menciumi pipi chubby dan gembul milik Jeano.

"Baby, ayo bangun sayang." Ucap Marka sembari mengecupi bibir Jeano.

"Eumnhh... Hiks... Hiks..." Jeano menangis.

"Baby, ada apa sayang?" Tanya Marka dengan panik.

"L-lutut... Hiks... Lutut..." Lirih Jeano.

Marka melihat ke arah lutut Jeano dan baru menyadari bahwa ia telah menindih luka yang ada pada lutut Jeano.

"Ahh, i'm sorry Baby." Pinta Marka sambil mengelus pipi Jeano.

"Eungg... Jahat... Hiks..." Rengek Jeano.

"Sorry Baby..." Bujuk Marka.

"Eungg..." Jeano mengangguk.

Tanpa pikir panjang Marka segera menggendong Jeano ala koala dan membawa Jeano ke kamar mandi dan segera memandikan bayi mungilnya itu.

Setelah keduanya selesai mandi dan berpakaian mereka pun bergabung ke meja makan yang telah ada Haikal dan Jiandra disana.

"Pagi, Ikall." Sapa Jeano riang.

"Pagi juga, Anoo." Jawab Haikal tak kalah riang.

Kala itu Jeano ingin duduk di dekat Haikal dan sudah hampir mendaratkan bokongnya namun Marka ada di belakang Jeano sontak menggendong Jeano.

Marka berjalan ke kursi yang biasa ia duduki sambil meremas pantat Jeano hingga kedua belah pantat itu kini memerah jika celananya di buka.

"Eumnhh... Kak Malk..." Rengek Jeano kala merasakan sakit dan nikmat secara bersamaan.

"Masih mau duduk disana?" Tanya Marka.

Sontak Jeano pun menggeleng dan memilih duduk di pangkuan Marka tanpa membantah ataupun memberontak dan hal itu membuat pasangan di depan mereka terkekeh.

"Sudah, mari makan." Ucap Marka.

Akhirnya kedua pasangan itu sarapan dengan hening karena memang mereka mempunyai peraturan untuk tidak berisik ketika makan.

Setelah selesai Marka meminta Jiandra dan Haikal untuk duduk di ruang tamu sembari merencanakan kepulangan mereka hari ini.

"Baiklah, kita akan pulang kapan?" Tanya Marka.

"Kwapan kapwan." Jawab Jeano.

Marka mencubit gemas pipi Jeano yang terlihat menggembung karena susu yang sedang ia minum dari dot.

"Bagaimana jika jam 8?" Tanya Jiandra.

"Baiklah, aku sudah menyuruh supir untuk datang kesini ketika jam 8 nanti." Ucap Marka yang berhasil membuat Jeano terkejut.

"Kenapa cepat sekali?!" Jeano berkata dengan susu yang masih meluber di dagunya.

Marka mengambilkan tisu lalu mengelap dagu Jeano dengan perlahan dan lembut.

"Lain kali kalau minum itu di telen dulu baru ngomong, Baby." Tutur Marka menasehati Jeano.

"Kenapa cepat sekali? Anoo bahkan belum mengemasi barang..." Jeano berkata dengan sedih.

"Heyy, semuanya sudah siap sayang, hanya tinggal pulang." Ucap Marka.

"Woah? Benarkah?" Tanya Jeano terkejut.

Marano (Marka & Jeano)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang