Selamat Membaca Readers
.
.
.Melihat Jeffila yang berjalan masuk ke dalam kelas dengan terpincang-pincang Rexia dan Shervita segera menghampiri Jeffila.
"Kaki Lo kenapa?!" tanya Rexia berjalan menghampiri Jeffila
"Gue gak papa" jawab Jeffila duduk di bangkunya perlahan
"Beneran?!" Shervita sedikit memperlihatkan ke khawatiran di wajahnya
"Iya, gue kesini mau ngasih tau yang kemarin daftar donor darah bisa ke stannya yang ada di lapangan outdoor sekarang mumpung masih sepi" jelas Jeffila sedikit meninggikan suaranya
"Wihh tumben baik" sela Shervita sembari tersenyum kecil
"Dih gue emang baik kali, kaliannya aja yang gak bisa liat" Jeffila perlahan berdiri
"Iya in aja lah, Ini Lo mau ngapain lagi?!" tanya Rexia membantu Jeffila berdiri
"Mau balik kesana lagi lah" Jeffila perlahan berjalan
"Bareng aja kalau gitu, biar kita bantuin lo juga" Shervita ikut memegangi Jeffila
"Gak usah gue bisa sendiri, kalau mau bareng ayok, tapi gak usah megangin gue, oke!"
"Oke!" jawab Shervita dan Rexia serentak melepaskan pegangan mereka tapi masih dengan sigap menjaga Jeffila dari kedua sisi
Ketiga cewek itu kini berjalan bersama menuju ke lapangan sembari mengobrol di sepanjang jalan.
Sesampainya di stan donor darah yang sudah mulai ramai Jeffila segera membantu menangani orang-orang.
Sementara Shervita dan Rexia duduk di salah satu bangku panjang yang ada disana sembari mengawasi keadaan sahabat mereka yang sedang bertugas dengan kaki yang terpincang-pincang itu.
Setelah keadaan mulai sepi Jeffila kembali menghampiri kedua sahabatnya yang sedari tadi menunggu dan selalu memperhatikannya.
"Kalian gak mau sekalian donor darah?!"
"Enggak males" seru Shervita
"Dasar malesan" balas Jeffila
Di tengah-tengah obrolan ketiga sahabat itu, tiba-tiba saja dua gadis datang ke stan dengan wajah angkuh, mereka menatap Rexia, Shervita juga Jeffila cukup sinis.
"Cih bukannya tugas malah ngobrol, beban!" seru Asyera sinis
Jeffila yang mendengar itu langsung berdiri di ikuti Rexia dan Shervita yang berdiri di kedua sisinya.
"Cih bukannya tobat malah kumat, Setan!" balas Jeffila tak kalah sinis, menatap Asyera tajam
"Lo...!" ucap Clara terpotong
"Lo apa?! Lo setan, Emang!" sahut Shervita langsung memotong ucapan Clara
"Udah gak usah ribut disini malu diliatin banyak orang, biarin mereka mau ngapain, emang dasarnya gak punya malu ya gitu!" seru Rexia menenangkan kedua sahabatnya yang sudah mulai memanas
Asyera melemparkan tatapan tajam pada Jeffila dan teman-temannya sebelum berbaring di kasur pasien masih dengan wajah angkuh serta Clara yang setia berada di sampingnya.
"Gue mau donor darah jadi cepat, Babu!" ucap Asyera tajam nan sinis
Jeffila menghela nafas panjang mencoba menenangkan dirinya sendiri sebelum berjalan perlahan ke arah Asyera dan segera menanganinya walau dengan perasaan jengkel nan kesal.
Selesai melakukan donor darah Asyera turun dari kasur pasien dengan sengaja menginjak kaki Jeffila yang sedang sakit.
"Akhhh sakit Bego!" jerit Jeffila mencoba menarik kakinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Aura {our story together}
Teen Fiction"Sher, cepetan! Keburu guru BK lewat tahu!!" Jeffila Attaya "Ck lama banget sih Lo! Tinggal lompat doang ini!" Rexia Zelnata "Sabar!! Susah tau manjat pager kek gini!" Shervita Zaynara Novel ini bukan hanya berisi kisah romansa percintaan, tapi juga...