~Dark Aura (3) 🐈

18 5 0
                                    

Selamat Membaca Readers
.
.
.

Setelah beberapa upaya dilakukan Rexia untuk menolak perintah dari pelatih basketnya, namun semua upayanya gagal.

Rexia tetap ditunjuk sebagai ketua persiapan penyelenggaraan turnamen basket tahun ini mewakili sekolah mereka, dan acara itu akan berlangsung di lapangan basket sekolahnya, keputusan itu juga sudah di setujui oleh seluruh pemain basket dari sekolahnya.

Rexia akan bertugas sebagai pengarah dan pengawas kelancaran proses persiapan serta keberlangsungan turnamen nantinya.

Dan pastinya Rexia tidak akan bekerja sendiri, melainkan akan dibantu oleh Vino si ketua basket putra sekolah sebelah yang kepopulerannya tidak perlu di ragukan lagi.

Bahkan Vimo terkenal bukan hanya di sekolahnya namun juga sampai ke sekolah lain, seperti sekolah Rexia contohnya.

Vino terkenal karna parasnya yang menawan, serta kemampuannya dalam bermain bola basket yang mampu membuat semua orang terutama kaum hawa terpukau melihatnya.

Sedangkan Rexia, orang yang bisa dibilang beruntung bisa berkomunikasi dan berdekatan dengan Vino si kapten basket populer itu secara langsung, malah tidak mengenal bahkan tidak mengetahui siapa Vino itu.


>>><<<


Keesokan paginya Rexia berjalan masuk ke sekolah, berjalan menuju ke kelasnya dengan wajah kesal nan lesu.

Sebuah tepukan pelan dari seseorang mendarat tepat di bahunya, membuatnya sedikit terkejut dan menoleh pada orang yang menepuknya itu.

Sebuah senyuman manis terlihat dari wajah Jeffila, orang yang menepuk pundak Rexia pelan.

Jeffila menyadari kegelisahan yang tengah melanda Rexia saat ini dan ingin mencoba menenangkannya.

"Lo kenapa?"

"Hmm gak papa" Rexia mencoba tersenyum walaupun dalam hatinya masih ada kekesalan yang mencoba ia pendam

"Gak usah bohong, gue tau Lo lagi kesel kan?!" ucap Jeffila yang memang mampu melihat aura kekesalan yang jelas terpancar dari tubuh Rexia

Rexia berhenti sejenak, menatap Jeffila dengan sorot mata kesal yang bercampur dengan ke khawatiran.

"Cerita aja" ujar Jeffila seakan mengerti arti dari tatapan temannya itu

Rexia menghela nafas panjang lalu menceritakan segala hal yang membuatnya kesal.

Sedangkan Jeffila, setia mendengarkan keluh kesah temannya dengan senyuman kecil di wajahnya melihat aura kelegaan yang sedikit demi sedikit mulai muncul dari tubuh Rexia.

"Jadi Lo kesel karna harus jadi ketua persiapan turnamen itu?"

"Iya, gue tuh khawatir kalau nanti gue gak bisa jadi ketua yang baik!"

"Lo bisa, gue yakin itu!"

"Lagian Lo juga dibantu sama Vino kan?!"

"Iya gue tahu, tapi.... gue aja gak tau Vino itu siapa!"

"Gue udah pernah ketemu sih sama dia, gue yakin kok dia bisa bantuin lo dan bisa bertanggung jawab sama tugasnya" jelas Jeffila pada Rexia itu

"Gimana bisa Lo nyimpulin kayak gitu, Lo deket sama dia?"

"Enggak, cuma dari auranya kelihatan kalau dia orang yang bertanggung jawab dan konsisten"

"Huh aura lagi, dari dulu Lo selalu ngomongin soal aura, kayak Lo bisa lihat aura orang aja" ucap Rexia berjalan duluan

Dark Aura {our story together}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang