Selamat Membaca Readers
.
.
.Jeffila telah sampai di sekolah dan kini tengah memarkirkan motornya.
Selesai memarkirkan motornya dengan rapih sembari sejenak mengaca dan membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan karna helm.
Jeffila berjalan santai dengan sesekali bersenandung kecil, masuk ke dalam sekolah menuju ke lapangan basket.
Namun, baru saja ia sampai di pertengahan jalan.
Ia di kejutkan dengan aura kekesalan dari seorang gadis yang tiba-tiba saja sudah berada di sampingnya dengan wajah masamnya.
"Heh Lo kenapa?"
"Pagi-pagi udah bad mood aja" tanya Jeffila menatap orang di sampingnya penuh keheranan
"Lo tau gak, tadi......"
.
.Di gerbang sekolah terlihat Rexia yang baru saja sampai sekolah dengan di antar oleh abangnya Zeendra.
Ia turun dari motor dan melepas helmnya, menampakkan wajahnya yang sedari tadi tak pernah memperlihatkan senyuman sedikitpun.
Rexia menyerahkan helmnya pada Zeendra dengan ketus lalu berbalik melangkah pergi tanpa mengatakan sepatah katapun.
"Nanti gue jemput, inget, jangan macem-macem lagi, kalau gak gue laporin Lo ke ayah!" Seru Zeendra penuh penekanan
Rexia berhenti dan terdiam sejenak, "siapa juga yang macem-macem, dasar tukang ngadu" gerutu Rexia lirih masih membelakangi Zeendra
"Gak usah ngomel" celetuk Zeendra semakin menatap adik perempuannya itu tajam
"Ck iya iya" decak Rexia sebelum akhirnya kembali berjalan masuk
.Rexia bercerita dengan penuh kekesalan, bahkan tanpa Jeffila harus menerawang aura dari temannya itu terlebih dahulu, kekesalannya sudah terpancar begitu jelas dari wajahnya.
"Sabar, semua Abang tuh emang kadang suka ngeselin tapi mereka kayak gitu juga pasti karna mereka peduli sama kita"
Rexia yang tadinya kesal kini malah terheran mendengar perkataan temannya itu, "tumben Lo bijak!"
"Gak bukan cuma itu, tumben Lo ngakuin kalau Jeffilo itu Abang Lo!"
"Sekarang Lo udah mengakui kah kalau Jeffilo yang lahir duluan dari Lo?!" Seru Rexia dengan wajah seakan tak percaya
Bagaimana tidak, selama Rexia mengenal Jeffila belum pernah sekalipun ia mendengar temannya itu mengakui jika Jeffilo adalah abangnya.
Jeffila selalu mengelak jika ada yang mengatakan kalau Jeffilo adalah abangnya, ia selalu mengatakan bahwa Jeffilo itu kembarannya dan bukan abangnya, terlepas dari siapa yang lahir terlebih dahulu.
Jeffila juga selalu mengatakan bahwa walaupun Jeffilo lahir lebih dulu darinya, namun bukan berarti Jeffilo lebih dewasa dari pada dia dan ia tidak harus memanggil Jeffilo dengan embel-embel 'abang'.
Padahal jika seandainya Jeffila mau memanggil Jeffilo dengan sebutan 'Abang' sekali saja, Jeffilo pasti akan langsung melompat kegirangan seakan mendapatkan perhargaan paling penting dari sebuah acara besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Aura {our story together}
Teen Fiction"Sher, cepetan! Keburu guru BK lewat tahu!!" Jeffila Attaya "Ck lama banget sih Lo! Tinggal lompat doang ini!" Rexia Zelnata "Sabar!! Susah tau manjat pager kek gini!" Shervita Zaynara Novel ini bukan hanya berisi kisah romansa percintaan, tapi juga...