Selamat Membaca Readers
.
.
.Di ruang kesehatan, sudah ada beberapa anggota PMR yang berkumpul disana.
"Jadi, OSIS minta tolong sama kita buat tugas Minggu depan saat lomba!"
"Kita butuh sekitar sepuluh orang, buat jaga di lapangan satu dan lapangan dua!"
"Habis itu, alat-alat kesehatan yang lainnya juga harus kita lengkapi!"
"Soal obat-obatan nanti biar gue yang beli, buat alat lain kayak tandu?!"
"Karna jarang di pakai tandu masih ada di gudang deket atap sekolah! Dan gak ada yang berani kesana!" ucap Intan Bulan Ayu wakil ketua PMR sekaligus teman dekat Jeffila
"Kenapa gak berani?!"
"Gak tau, katanya gudang itu......gudang paling angker di sekolah ini!"
"Hais angker apaan sih?!"
"Ayo kita ambil tandunya sekarang!"
"Dihh gak mau, kalau Lo mau ambil itu tandu, ambil sendiri aja! gue gak ikut!"
"Ck okey fine, gwenchana!"
"Gue yang ngambil tandunya sendiri!" Jeffila berjalan dengan kesal menuju ke gudang yang disebut-sebut angker itu
.
."Fila!" panggil seseorang dari belakang Jeffila membuatnya berhenti dan menoleh ke belakang
"Lo mau kemana?!"
"Ohh ini gue mau ke gudang yang ada di dekat atap sekolah, mau ngambil tandu"
"Hmm perlu di temenin?!" tanya Renja dengan wajah yang sedikit memperlihatkan rasa khawatir
"Ck gak usah, kek mau ke mana aja"
"Gue bisa sendiri kok" ucap Jeffila yakin
"Beneran?!"
"Iya, tenang aja, Gue duluan ya" ucap Jeffila kembali berjalan menuju ke gudang
Jeffila menaikki tangga satu persatu menuju ke atap sekolah dengan sesekali menggerutu kecil.
"Huh lift nya kenapa pakai rusak sih, kan gue jadi harus naik tangga!"
"Kan enak kalau ada lift tinggal mencet, nunggu terus sampai deh, gak perlu naik-naik tangga kayak gini"
"Capek tau!!!" gerutu Jeffila di sepanjang jalan menuju ke atap sekolah
Belum juga sampai, tiba-tiba saja Jeffila merasakan sebuah tekanan yang cukup kuat berasal dari atap sekolah.
"Ukh kenapa.....gue ngerasain aura gelap di sekitar sini" ucapnya segera mengecek ke sekeliling atap sekolah karna penasaran
Jeffila berjalan perlahan mengikuti instingnya dan menemukan Tira yang tengah berdiri di pinggir pembatas atap sekolah seperti ingin melompat.
"astaga! itu mau ngapain!" Jeffila panik ingin menghampiri Tira
"Ehh tunggu, auranya gak keliatan mau lompat sih"
"Ada aura kesedihan tapi lebih besar aura dendamnya!"
"Gue lagi gak sama 'dia' mending gue pantau aja lah dari sini, takutnya kalau gue samperin malah langsung loncat lagi!"
Jeffila terus mengawasi Tira dari kejauhan mencoba mengantisipasi jika terjadi hal yang tidak di inginkan.
.
."Jeffila Attaya, gue tahu Lo ada disini!" ucap Tira tanpa menoleh ke belakang
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Aura {our story together}
Dla nastolatków"Sher, cepetan! Keburu guru BK lewat tahu!!" Jeffila Attaya "Ck lama banget sih Lo! Tinggal lompat doang ini!" Rexia Zelnata "Sabar!! Susah tau manjat pager kek gini!" Shervita Zaynara Novel ini bukan hanya berisi kisah romansa percintaan, tapi juga...