that's bitch!

1.3K 134 26
                                    

Sore hari keduanya cukup indah, tidak pernah seindah ini sejak terakhir kali keduanya bertemu di Hawaii. Sasuke memutuskan untuk pulang bersama Sakura sore ini, menikmati hari dengan jalan jalan santai. Sakura memilih untuk berjalan jalan di sekitar danau yang kebetulan terdapat beberapa food court. Keduanya berencana untuk banyak mengobrol, memperbaikinya komunikasi di antara keduanya.

"Aku belum pernah berkunjung ke danau."

Begitu kata Sakura, sebagai suami yang perhatian Sasuke selalu menuruti keinginan gadisnya. Sesuai yang di harapkan, Sakura tersenyum ceria ketika ia mencelupkan kaki nya ke air danau walau hanya sebetis. Reaksinya begitu bahagia dan menenangkan hati Sasuke, itu sudah cukup baginya.

Ia menoleh ke arah Sasuke yang duduk di atas rerumputan. "Apakah danau ini ada ikan nya?"

"Aku tidak tau, tapi sepertinya tidak ada yang memancing di sini." Ia menjawab sekenanya, karena memang Sasuke tidak begitu familiar dengan tempat seperti ini. "Kau mau memancing?"

Pertanyaan Sasuke di jawab dengan anggukan antusias Sakura, gadis itu seolah memberitahu Sasuke tentang wishlist nya secara tidak langsung.  "Aku juga ingin mendaki gunung."

Sasuke tersenyum geli. "Aa. Kita akan melakukan itu semua, kau perlu banyak berlatih untuk mendaki nanti."

"Bagaimana dengan mendaki bukit terlebih dahulu?"

Tangan Sasuke membelai rambut istrinya, kesukaannya. "Apapun. Kau lapar?"

"Kaki ku basah."

Sasuke sudah berjongkok di hadapan Sakura, sebagai isyarat menyuruh Sakura naik ke atas punggungnya. Senyum mengembang di wajah cantiknya yang memerah tersipu malu, tangannya mulai melingkar di leher pria nya sebelum Sasuke menggendongnya dengan mudah. "Kau ringan."

Bibirnya mengerucut dengan pipi menggembung sempurna. "Aku ideal tau!"

"Aa."

Sasuke melangkah pelan menuju food court, tersedianya beberapa cemilan sebelum mereka makan malam. "Bagaimana jika kita makan malam di luar?" Sakura memberi saran, ia merasa bersalah karena membiarkan Sasuke sendirian kemarin malam.

"Tentu, kau atau aku yang menentukan pilihan?"

"Tentu suamiku yang tampan ini!" Ucap nya dengan kecupan di pipi Sasuke membuat sang pria tersenyum kecil.

"Baiklah tuan putri, kau ingin pergi menuju makanan yang mana?"

"Aku mau hotdog dan ice cream."

Tanpa menunggu lama Sasuke mendudukkan Sakura di kursi yang tersaji dan pergi menunju penjual hotdog dan ice cream, Sakura cukup senang memandangi suaminya yang selalu tampan itu tengah berjalan menuju ke arahnya. Beberapa bisikan remaja terdengar memuji ketampanan suaminya, Sakura akui bahwa Sasuke bagaikan gula di antara semut, sangat menarik.

"Apa yang membuat mu tersenyum?" Ia bertanya setelah mengusap pucuk kepala Sakura, duduk di hadapannya sambil menggenggam erat tangannya.

"Kau."

Sebelah alis Sasuke naik. "Aku? Kenapa?"

"Tidak ada alasan, hanya kau."

"Aku begitu tersanjung sayang."

Sakura akan sangat bersyukur jika waktu dengan sukarela berhenti demi ia dan Sasuke bisa menghabiskan waktu seperti ini berdua saja.

"Hanya kita, tidak ada yang lain."

.

Keduanya nampak begitu cerah pagi ini, rona merah terus menerus hinggap di pipi si pinky. Ia malu, menatap Sasuke di pagi hari begitu mendebarkan. Semalam keduanya habis bercinta dan terasa seperti pertama kali, semuanya begitu ringan dan melegakan. Sasuke benar benar memujanya di manapun dan Sakura selalu tersipu malu, apakah ia jatuh cinta kembali pada Sasuke?

Between Us!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang