Hari demi hari tanpa Sasuke terasa cukup lama, sudah satu minggu lamanya ia dan Sasuke berpisah. Keduanya pernah berpisah lebih lama dari ini, namun entah kenapa Sakura begitu merindukan Sasuke. Komunikasi keduanya berjalan dengan baik, hanya saja Sakura selalu merindukan Sasuke.
Malam ini keduanya sedang mengobrol lewat telpon, Sakura memeluk guling sambil bergelung di bawah selimut. "Minggu depan sudah memasuki ujian akhir semester," Sakura bergumam, tentu saja itu dapat di dengar oleh Sasuke. Sakura tersenyum kecil sambil membayangkan bagaimana wajah Sasuke ketika mendengar ucapannya, "mau memberikan ku kunci jawaban?"
"Akan ku berikan,"
"Sungguh?" Potong Sakura, ia begitu antusias. Sasuke tidak pernah berbaik hati padanya dalam hal akademik.
"Dan ku pastikan semester depan kita akan bertemu di kelas yang sama." Lanjutnya, seharusnya Sakura sadar bahwa suaminya memang tidak mungkin melakukan hal tersebut.
Bibirnya mengerucut, "kau akan membuat soal yang susah pasti!"
Tawa Sasuke terdengar di seberang sana, membuat Sakura semakin kesal. "Tidak sulit, semua sesuai dengan apa yang aku ajarkan sayang."
"Ya aku tau, berikan aku nilai tambahan." Ia meminta, mencoba membuat kesepakatan dengan Sasuke.
"Kenapa harus?"
"Tentu saja, aku sudah menjadi asisten dosen mu."
"Kau bisa mengundurkan diri jika keberatan."
Sakura mendengus, "dan membiarkan orang lain menjadi asisten dosen mu? Maaf saja, tidak akan ku biarkan."
"Kenapa?"
"Mereka akan mencari kesempatan untuk dekat dengan mu tentu saja."
"Kau cemburu."
Sakura memutar bola matanya, perlukah ia membalas ucapan Sasuke? Lelaki itu nampaknya sedang dalam mood bagus untuk menggoda dirinya.
"Bagaimana pekerjaan mu di sana?" Sakura bertanya, Sasuke sering selalu mengatakan pekerjaannya mudah namun nyata nya lelaki itu selalu tidur dini hari.
"Mudah, aku hampir menyelesaikan tugas hari ini."
Sakura menghela nafas, Sasuke selalu mengatakan bahwa segalanya mudah untuk membuat Sakura tenang.
"Jangan lupa untuk istirahat, aku tidak ingin saat kau kembali dalam keadaan kurus kering."
"Tidak akan, bagaimana jika aku kembali dalam keadaan gemuk dengan perut buncit?"
Sakura tertawa, membayangkan Sasuke berperut buncit dengan badan gemuk. "Kau akan nampak seperti sugar daddy ku."
"Astaga."
"Baiklah Mr. Uchiha, aku mengantuk dan izin untuk tidur lebih dulu."
"Di persilahkan, selamat tidur Nona Haruno, ah maksudku Nyonya Uchiha."
Kedua nya tertawa geli, "baiklah. Selamat malam, aku mencintaimu suamiku."
"Aku juga, selamat malam sayang."
.
"Aku tidak melihat Mr. Uchiha akhir akhir ini." Ucap Ino, gadis pirang itu menatapnya sekeliling kantin. "Bukan kah kehadiran nya sangat di perlukan untuk mahasiswa mencuci mata?"
Sakura menggelengkan kepalanya, Sasuke menang tampan dan selalu sukses menjadi penyemangat mahasiswi.
"Sai tidak cukup untuk cuci mata?"
"Aku bosan melihatnya."
Lantas bagaimana dengan Sakura yang melihat Sasuke setiap hari? Apakah gadis itu merasa bosan? Tentu saja tidak, suaminya adalah kesempurnaannya mutlak, Sakura tidak pernah bosan dengan Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us!
FanficIa adalah dosen paling menyebalkan di Konoha University, dosen dengan ketampanan mutlak yang tentunya di gemari banyak mahasiswi. "Aku dengan Mr. Uchiha sudah menikah." Story by Nunuly__ Character by Masashi Kishimoto alert! mature content 19+