Disaster

1K 123 28
                                    

Canggung, ia berada dalam apartemen Ino dan hanya bisa berdiam diri di balik selimut. Ino pun demikian, berdiam diri di sofa sambil memikirkan tentang temannya, walau Ino terkenal suka bergosip namun ia masih memiliki perasaan untuk tidak melemparkan deretan pertanyaan kepada Sakura.

Ponselnya ia matikan, ucapan semua orang sangat jahat dan membuatnya terluka. Sakura tidak yakin ia akan bertahan untuk menyikapi hal tersebut dengan bijak.

"Aku akan memasak, kau mau sesuatu?" Ino bertanya pelan, sedikit tidak enak harus berada dalam situasi canggung ini. Tidak ada ucapan yang keluar dari mulut Sakura, hanya gelengan kepala pelan sebagai jawaban atas pertanyaan Ino.

Mengerti dengan keinginan Sakura, gadis pirang itu memilih meninggalkan Sakura sendirian di kamar miliknya, ia adalah tuan rumah yang baik bukan. Jujur jika Ino terkejut mendengar kabar tentang Sakura dan Mr. Uchiha, yang Ino ketahui bahwa Sakura telah memiliki kekasih, namun setelah mencocokkan beberapa kejadian Ino mulai berpikir jika kekasih Sakura adalah Mr. Uchiha.

"Tapi mereka selalu bertengkar," ia bergumam sambil membuka pintu lemari es, mengambil minuman bersoda dan membukanya. "Atau,"

"Atau dia belum cerita pada mu?"

Dengan santai Gaara mengambil sekaleng soda dari tangan Ino, meminumnya dengan santai tanpa memperdulikan wajah terkejut Ino.

"Bajingan, sejak kapan kau ada di sini?"

Lelaki merah itu tersenyum congkak, "aku belum pergi sejak tadi. Jadi, dia tidak bercerita?"

Ino memutar bola matanya, kembali membuka lemari pendingin untuk mengambil sekaleng soda. "Aku memiliki perasaan, dia pasti terguncang."

Gaara mengangguk samar, membenarkan apa yang Ino ucapkan. Biarkan Sakura tenang terlebih dahulu sebelum mereka mulai menanyakan peristiwa tersebut, itupun jika Sakura bersedia.

"Lihat." Gaara mengeluarkan beberapa lembar foto yang ada di saku jaket nya, foto yang ia ambil dari majalah dinding. "Foto ini terasa di ambil dari jarak dekat." Tangannya menunjuk pada foto Sasuke dan Sakura dalam rumah mereka.

"OWWW! Apakah pelakunya orang terdekat?"

"Entah, aku tidak ingat jika keduanya punya orang terdekat."

Ucapan Gaara membuat Ino tersadar bahwa keduanya memang tertutup, ia sendiri merasa gagal menjadi teman yang baik untuk Sakura. Sejujurnya Ino sedikit kesal karena Sakura tidak mau membagi hal penting dengan Ino, namun Ino juga tau jika Sakura harus berhati hati atau gadis itu memiliki privasi sendiri dan hal itu membuat Ino sedih, karena ia tidak bisa membantu Sakura.

"Hubungi aku jika terjadi sesuatu," menyadari raut wajah Ino yang mencurigai nya membuat Gaara menghela nafas. "Bagaimanapun kalian adalah teman ku, laki laki tampan seperti ku akan sangat membantu."

"Enyah kau!"

"Baiklah, sampai jumpa lagi jelek."

.

Ini adalah hari kedua semenjak Sakura berada dalam apartemen Ino, ponselnya benar benar mati dan ia enggan menerima kabar apapun. Beruntung Ino berbaik hati padanya, menyediakan Sakura makan dan gadis pirang itu rela tidur di kamar tamu demi Sakura.

Sakura belum siap, ia masih terguncang. Lusa Sasuke akan kembali dan Sakura belum siap untuk hal tersebut, ia ingin berlari jauh.

"Hey aku membawakan buah." Itu Ino, gadis itu baru saja pulang kuliah. Berbicara tentang kuliah, Sakura sepertinya sudah enggan menginjakkan kaki di sana. Ia tidak hanya menjadi perbincangan mahasiswa tetapi dosen dan staff kampus, itu adalah hal memalukan yang sangat sulit Sakura terima.

Between Us!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang