"Haduh siapa lagi si ini,"
"Iya masuk!" Sambungnya.
Setelah itu, pintu pun perlahan terbuka. Disanalah bu Ratna dan semua murid melihat, seorang wanita, berdiri tegak di ambang pintu.
Rambutnya tergerai lurus halus, badannya ramping, cantik, tapi wajahnya terlihat sangat murung.
"Zombie cantik dari mana ini"
________________________
bab 3
578 murid.
"Ayo masuk,"Gadis itupun, dengan gontai masuk ke dalam kelas.
"Oiya anak-anak, ibu lupa kalo ada satu murid baru lagi" Bu Ratna berdiri dari duduknya.
"Perkenalkan nama kamu,".
"Nama gue Adelia Anastasia, pindahan dari London,".
Semua murid tercengang, dengan gaya bicaranya gadis satu ini. Terlihat santai, dengan tangan yang mencangking tasnya dengan malas, sampai tas itu tersentuh di lantai.
"Boleh duduk Bu?" Tanya Adel menengok ke arah bu Ratna.
"O-oh iya-iyaa, silahkan".
Adel pun segera menuju bangku yang kosong, di sebelah kanan paling pojok.
"Baiklah, kita lanjutkan pelajaran hari ini,".
-
Kriingg..
Suara bel berbunyi, menandakan waktu pelajaran pertama selesai. Semua murid berhamburan keluar dari kelas.
Kantin saat ini, dalam keadaan ramai. Tapi tidak semua orang berada di kantin ini, karna banyak murid yang malah pergi ke lapangan basket untuk menonton pertandingan.
Tapi itu tidak menarik menurut Rea, Nathali, dan Laras. Mereka tentu saja pergi ke kantin. Karna menurut mereka, untuk apa pergi ke lapangan hanya untuk melihat orang-orang berkeringat. Lebih baik mereka makan, dan mengobrol, itu jauh lebih menyenangkan.
"Tuhkan bener. Anak baru itu ada empat kan,"
"Ya, yaudah sih," Jawab Laras yang sibuk mengaduk-aduk batagor di depannya.
"Aneh ngga sih?" Tanya Nathali.
"Aneh apanya, ngga ada yang aneh," Ucap Laras sambil menyuap batagornya kedalam mulut.
"Ya, aneh aja, kaya, How come they can all, at the same time?".
"Kebetulan itumah Nat," Rea pun bersuara.
"Iyaa sih. Tapi, 3 orang dari pindahan yang sama, London. Apa mungkin mereka saling kenal ya?"
"Kalo Dave sama reydan si kayanya Deket. Tapi, kalo yang cewe itu kayanya ngga deh,"
"Iyaa, dia aneh ngga sih? Siapa sih namanya tadi?" Tanya Laras.
"Adel kalo ngga salah," Jawab Rea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Death for death
Teen FictionLuka yang sudah terperban rapih, dibuka paksa oleh orang lain? Aku bukan karang, yang selalu diam saat gelombang ombak menerkam.