"Kamu ngga apa-apa nak?".
Dave yang telah tersungkur di jalan, dengan motor yang sudah tergeletak di sampingnya. Dia segera bangun, sedikit menepuk-nepuk baju dan celananya yang kotor akibat debu.
Belum sempat Dave bicara, seorang wanita datang dari arah mobil dengan berlarian kecil menghampirinya.
Wanita itu tersentak saat melihat Dave.
"Lo ngga apa-apa_"
"Dave?" Sambungnya.
Dave mengernyitkan kan keningnya. "Lo,, kenal gue?".
"Lo, anak baru kan,".
"Gue Rea, kebetulan sekelas sama Lo,".
Dave mengangguk.
"Kamu ada yang luka ngga?".
Tanya pria paruh baya, memegang pundak Dave.
"Oh, gapapa om. Ngga ada yang luka ko,".
"Om bener-bener minta maaf yah, om bener-bener ngga sengaja".
"Iya om, saya juga salah".
"Oh bentar_
Pria paruh baya itu merogoh sakunya, lalu mengeluarkan sebuah kartu kecil.
"Ini kartu nama saya, kalo ada yang luka, bisa hubungi saya yah," pria itu memberikan kartunya ke Dave.
Dave mengangguk lalu menerima kartu itu.
"Kalo begitu, kami duluan ya,".
Dave sempat melirik gadis yang bersama orang itu.
Rea?
Lalu mobil itu bergerak melewati Dave yang masih berdiri di dekat motornya. Setelah mobil itu berlalu jauh, Dave melirik ke arah kartu nama yang dia pegang.
Bratajaya agarta
Bab 6
.Rey melirik ke arah jam dinding di depannya, Sudah menunjukan pukul 17:54. Dia mengambil ponselnya, mencari sebuah kontak yang ingin dia hubungi.
Nomor yang anda tuju tidak dapat di hubungi, cobalah beberapa saat lagi.
Rey melempar ponsel itu ke sofa. Dia duduk, dan memijit keningnya yang terasa berat. Rey bersandar di sofa, matanya terpejam, pikirannya benar-benar kacau.
"Selamat ulang tahun papah!".
"Makasih anak kesayang papah, sini peluk papah,".
Aksa memeluk Rey dengan erat, seperti tidak ada yang boleh mengambil kesayangannya itu.
"Adek kemana, ko ngga ada disini?".
"Adek mana mau pah, dia kan bandel!".
Aksa tertawa, lalu mencubit lengan Rey dengan pelan.
"Abang gaboleh gitu, Dave itu kan adek Abang,".
"Tapi, dia ngga peduli sama Abang pah," Rey mengerutkan bibirnya.
"Kata siapa adek ngga peduli sama Abang? Adek peduli ko sama Abang, adek sayanggg banget sama Abang. Makanya, kalo Abang udah gede, abang harus jagain adek baik-baik yah,".
KAMU SEDANG MEMBACA
Death for death
Teen FictionLuka yang sudah terperban rapih, dibuka paksa oleh orang lain? Aku bukan karang, yang selalu diam saat gelombang ombak menerkam.