Part 34 : Confused IV (End)

2.4K 101 21
                                    

Rendy POV

Akhirnya taxi yang gue tumpangi berhenti di depan sebuah rumah yang lumayan mewah, sesuai alamat yang udah gue kasih ke sopir taxi sebelumnya. Gue bisa tahu alamat rumah Nando karena gue tahu alamat rumah Erick.

Gue langsung mengedarkan pandangan, menyusuri rumah itu dari balik kaca jendela taxi. Dari celah pagar rumah, gue bisa ngeliat dua buah mobil yang tampak terparkir di terasnya. Salah satunya adalah mobil yang sering menemani gue pergi selama ini.

Gue juga ngeliat satu mobil lagi sedang terparkir diluar rumah, pas di depan taxi yang gue tumpangi. Sebuah Honda CRV berwarna hitam.

Hmmm... nggak salah lagi, ini pasti rumah Nando gue. Eh kok jadi pakai 'gue' dibelakang namanya sekarang. Padahal jadian aja juga belum, hehehe... Gue jadi senyum-senyum sendiri.

"Ya udah, Pak. Ini memang benar rumah temen gue," ujar gue ke sopir sambil mengambil duit di dalam dompet gue hendak membayar.

Mendadak, mata gue menangkap sosok pria yang gue cintai itu keluar dari pagar rumah. Dia terlihat berpakaian necis dan keren sambil kemudian masuk ke dalam mobil Honda CRV hitam itu.

Baru kali ini gue ngeliat Nando dandan sekeren itu karena biasanya dia cuma pakai kaos oblong buat nganterin gue kemana-mana. Bahkan gue ngeliat dia berpakaian rapi baru sekali pagi ini, saat dia ke kantor. Memang dia mau kemana sekarang?

Gue nggak sadar jika mobil hitam itu sedari tadi mesinnya menyala dan ada orang di dalamnya. Nggak lama kemudian mobil itupun melaju ninggalin rumah Nando.

Ugghhh... jadi nyesek gue ngeliat Nando pergi sama orang lain. Damn!

"Pak, ayo segera ikutin mobil di depan itu!"

"Lho, tidak jadi turun, Dek?" tanya sopir itu polos.

Duh, kenapa banyak bacot sih ini sopir? Tinggal nurut aja kan beres. Lagian gue juga bayar, nggak gratisan.

"Udah Pak, nggak usah banyak tanya! Cepetan ikutin, gih! Keburu ilang tuh mobilnya," balas gue nggak sabaran.

Nan, lu mau pergi kemana sih?

Akhirnya mobil Honda CRV itu berhenti di depan sebuah club malam dilantai atas sebuah mall terbesar di Surabaya.

Gue ngeliat Nando turun yang kemudian dihampiri oleh seorang pria berpotongan mohawk. Gue yakin dia yang punya mobil hitam itu. Pria nggak jelas itu lantas ngerangkul bahu Nando sambil kemudian mereka berdua berjalan masuk ke dalam club.

Gue segera nyerahin uang pada sopir taxi sambil buru-buru turun dari mobil itu, hendak mengejar mereka.

Gue kehilangan jejak karena ternyata di dalam club itu sungguh ramai dan berjejal pengunjungnya. Gue segera mengedarkan pandangan, menyusuri ruangan yang remang-remang dan bising itu dengan seksama.

Gue akhirnya bisa nemuin sosok yang gue cari. Gue ngeliat Nando sedang duduk di atas sofa sambil ditemani tiga orang pria yang salah satunya adalah pemilik mobil Honda CRV tadi, disalah satu sudut ruangan itu.

Gue lantas mulai mencari tempat duduk yang strategis, dimana gue bisa mengamati mereka tanpa ketauan.

Gue ngeliat Nando tampak cekikikan sambil ngerangkul pundak teman-teman di sebelahnya itu. Dia kelihatan bahagia.

Gue jadi ragu untuk ngungkapin perasaan gue. Apa gue yakin bisa ngebuatnya bahagia? Apa dia masih mencintai gue?

Perkataan Nando tadi siang kembali terngiang di pikiran gue. Dia udah nggak suka gue lagi dan dia adalah seorang player. Gue mendadak lemas. Gue mengurungkan niat untuk ngungkapin perasaan gue malam ini.

Cinta yang Rumit (BoyxBoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang