Nando POV
Rendy malah tampak bengong setelah aku bertanya siapa itu Bobby. Kasihan juga itu anak yang lagi gedor-gedor diluar dari balik pintu kamar kos Rendy.
Aku bukakan saja deh, siapa tahu yang punya nama Bobby itu orangnya cakep dan unyu. Kan aku jadi nggak tega kalau harus sampai menelantarkan dia.
Awas saja kalau yang aku bukakan pintu itu ternyata jelek orangnya. Aku bakalan tutup pintunya lagi deh. Kalau perlu akan aku kunci sekalian biar dia nggak bisa masuk karena sudah buang-buang tenagaku untuk membuka pintu. Dan yang paling penting, dia sudah mengganggu privacyku yang sedang berduaan sama Rendy. Tapi kalau ternyata memang cakep dan unyu, bolehlah dia masuk. Kita main bertiga deh, threesome gitu ceritanya, hihihi...
"HAH!! Kamu?" seruku kaget sampai melongo melihat cowok yang berdiri didepanku saat ini.
Busettt... dia kan cowok unyu maksimal yang aku buntuti malam itu. Dan ternyata Rendy juga mengenalnya. Aduh, kalau memang jodoh nggak bakal kemana-mana, yah. Wah... wah... mimpiku jadi kenyataan deh sekarang. Dua orang calon biniku sudah didepan mata. Apakah ini tandanya aku harus bertobat jadi seorang player?
"Eh... lu punya liur netes tuh, Nan! Ngeliatin sampai nggak kedip gitu. Hati-hati kemasukan laler itu mulut!" sindir Rendy sinis yang membuatku otomatis jadi mingkem hehe... Saking kagetnya tadi, aku jadi lupa kalau mulutku masih melongo barusan.
Kenapa sih Rendy mendadak jadi sewot seperti itu? Apa jangan-jangan dia cemburu yah sama cowok unyu maksimal didepanku ini? Hihihi... aku kok jadi merasa diperebutkan deh. Tenang deh Ren, kamu tetap bini tuaku kok sedang dia itu bini mudaku. Sesama bini abang Nando harus saling akur yah, hihihi...
Tapi aku harus mengakui bila cowok didepanku saat ini benar-benar sangat menggemaskan. Ihh... gemes... gemes! Astaga, kedua tanganku kurang ajar banget lho. Mereka sekarang sudah mendarat diatas pipi cowok unyu maksimal itu, sedang asik menjewer-jewer pipinya yang halus. Aduh sorry yah Dek Bobby, aku nggak bisa mengontrol tanganku yang nakal ini hehe...
==========
Rendy POV
Ahh... gue lega ternyata Nando nggak banyak tanya ngapain Bobby kesini saat jam kerja. Jadi gue nggak perlu jujur bilang dia pacar gue atau apalah, yang bisa ngebuat dia sakit hati. Gue nggak tega jika harus ngebuat Nando sampai patah hati, secara dia udah baik banget dan perhatian sama gue. Gue udah banyak berhutang sama dia.
Tapi sekarang gue malah sebel tingkat dewa, nih! Kenapa Nando pakai ngejewer pipi Bobby segala? Apa dia lupa jika disini masih ada gue? Masa bilangnya cinta sama gue tapi sekarang malah ngegodain cowok lain. Grrr... sebel gue jadinya. Tapi bukan berarti gue cemburu lho, gue cuma ngerasa jengkel aja ngeliat kelakuannya yang genit itu.
Gue bisa ngeliat kedua mata Bobby tengah ngelirik gue sambil wajahnya tampak meringis yang mengisyaratkan 'tolongin gue, Kak dari maniak ini.'
"Woiiii... Nan, lepasin kali! Memang sampai kapan lu mau ngejewer pipinya terus. Kasian tuh anaknya udah meringis kesakitan juga?" ucap gue sambil menepuk pelan bahu Nando.
"Aduh... sorry-sorry, aku nggak bermaksud buat menyakiti kamu. Sakit ya?" ucap Nando sambil malah mengusap-usap lembut pipi Bobby.
Grrr... sekarang dia berani mengusap pipi pacar gue itu. Nando, awas kamu!!
"Nggak apa-apa kok, Kak..." jawab Bobby pelan sambil segera nurunin paksa tangan Nando dari pipinya.
"Bobby kesini naik apa?" tanya Nando dengan manisnya.
"Naik bus, Kak..." jawab Bobby datar.
"Oww... nanti pulang bareng kakak saja, yah. Kakak anterin," tawar Nando mulai melancarkan rayuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta yang Rumit (BoyxBoy)
RomanceCinta yang tidak mengenal perbedaan gender. Kisah tentang seorang pria bernama Erick Bramasetyo dan lingkungan sekitarnya, yang berjuang menemukan cinta sejatinya. Ini adalah karya pertamaku di Wattpad. Jadi mohon maaf apabila banyak typo, ketidak b...