PART 7

4 0 0
                                    

    Hari ini aku sakit,demam tinggi dan tidak bisa beranjak dari tempat tidur.Ibu Belinda mengompres sebelum berangkat kerja, ayah pun membelikan obat di apotik terdekat.Jika dilihat-lihat,suasana keluarga sudah mulai berubah. Dulu aku jarang sakit karena dipaksa kuat,sekarang malah mudah sakit karena banyak pikiran yang memenuhi isi kepala. Bunda, Scorpio mu sedang sakit,aku tidak bisa kuat seperti kalajengking yang kamu maksud.Jiwaku lemah,mataku sayu dan badanku panas seperti pemanggang roti.

"Kemarin pulang jam berapa, kak?"Belinda menanyakan itu.

"Jam tujuh" Belinda mengangguk lalu menyuapiku bubur kacang hijau dan memberi susu putih untuk sarapan. Beliau begitu tulus dalam merawat,pantas saja bunda menghantui dalam mimpi untuk berbakti kepadanya.

"Besok-besok jangan malam kalo pulang" nasihatnya dan aku mengangguk.

"Kak Rasyi,cepat sembuh ya Rina berangkat dulu" dia mencium punggung tangan dan kiss bye. Begitupula dengan ayah,beliau menengok keadaanku untuk yang pertama kalinya.

"Ayah berangkat ya kak,jaga diri baik-baik semoga cepat sembuh" Ucap lelaki tulus yang bisa aku sebut sebagai Ayah,Vino Mahesa.

Sungguh,rasa sakit ini begitu ringan ketika anggota keluarga peduli.Keluarga cemara yang dulu aku inginkan apakah sudah terwujud? Bunda,lihat Scorpio mu bahagia bersama keluarga baru.Meskipun harus sakit hati terlebih dahulu.

Selesai menyuapiku, Belinda pamit kerja bersama Ardan.Kali ini Ardan diajak karena aku sedang sakit, Belinda khawatir jika nanti malah Ardan merepotkan ku. Padahal Ardan kan masih kecil,jadi sepanjang hari tidur di sebelahku pun tak apa,tapi Belinda menolak.

"Kakak jaga diri ya, ibu berangkat dulu" Aku mengangguk sebagai jawaban.

Notifikasi pesan masuk begitu ramai,grup kelas geger geden karena ada peristiwa aneh di sekolah.Mengapa sekolah jadi horor gini ya? Aku hanya menyimak, kejadian tawuran masih menjadi topik hangat untuk dibicarakan.Sayangnya aku tak bisa melihat secara langsung yang terjadi di sekolah hari ini. Sella mengirim pesan Japri, dia juga berjanji akan datang kerumah selepas pulang sekolah.

  Jam menunjukkan pukul dua siang,suara sepeda motor masuk ke area rumah. Sebelum masuk mereka sempet mengirim pesan dan aku menyuruhnya untuk langsung masuk rumah.Mereka membuat kejutan dengan membawa buah tangan yang beraneka ragam,ada sempol,cilor, batagor,pentol,sate dan dimsum. Makanan itu terbilang tidak baik untuk manusia yang sedang sakit. Tapi tak lupa juga, mereka membawa buah-buahan yang segar dan masih cantik terbungkus rapi.

"Assalamualaikum" ucap mereka berdua setiba didepan pintu kamarku.

"Waalaikumsalam,masuk aja" jawabku dari dalam kamar.Sesuai perintah, mereka membuka pintu dan ku sambut dengan senyuman merekah.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya mereka menghampiri.

"Alhamdulillah udah mendingan" Jawabku.Mereka duduk disamping dan memulai cerita yang masih hot news jadi perbincangan di SMA.Mengenai tawuran kemarin membuat beberapa siswa malah menyorot video yang aneh dan tidak masuk akal.Katanya ada dua orang lelaki yang tidak mereka kenal membuka gerbang,ada juga lelaki lain yang memimpin barisan di depan,sehingga jumlah anggota tawuran dari SMA kita malah banyak. Hal itu membuat SMK Sebelah kabur ketakutan,katanya wajah-wajah lelaki yang memimpin SMA Satu seram-seram.Hansa dan Sella menceritakan secara bergantian,Hansa cerita, Sella melengkapi ceritanya. Mendengar cerita mereka,Aku teringat sesuatu,

"Kau kenapa nggak minta di obati PMR?"

"Tidak,aku hanya ingin kamu yang mengobati luka ku"

Aku ingat betul,apakah jawaban Virga juga membuktikan bahwa dia tak mungkin diobati manusia yang tidak bisa melihatnya?

"Kau kenapa?" Sella menyadarkan ku dari lamunan,menggelengkan kepala tanda tidak ada apa-apa.

SCORPIO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang