15

789 122 20
                                    

Lisa secepatnya kembali ke ruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lisa secepatnya kembali ke ruangannya. Dia tidak berlari seperti tadi, tetapi berusaha bersikap tenang. Dia tidak mau berulang kembali seperti kejadian tadi sampai menabrak orang. Untung saja saat dijalan Lisa tidak bertemu banyak orang, hanya para penjaga yang bertugas malam ini disebagian ruangan istana yang memang harus dijaga. setelah membersihkan diri Lisa merenung kejadian tadi di kamarnya.

"Ya ampun aku ceroboh sekali, harusnya aku harus lebih berhati - hati tadi, malah menabrak orang dan parahnya dia seorang Pangeran"

"Ah sudahlah lupakan, jangan sampai aku bertemu si Pangeran beku itu, dia tadi memegang tanganku saja sudah terasa dingin hii.." Lisa yang mengingat saat kejadian tangan dipegang tadi mendadak sekujur tubuh merasa merinding.

"Oh iya .. tadi orang itu dikirim oleh siapa ya, kalau tidak cepat ditangkap takutnya akan membahayakan para Pangeran dan misiku tidak berhasil nantinya".

"Haishh...susah sekali, ah iya tanya Dewa Deka saja ya, coba saja mungkin bisa membantuku juga".

Lisa yang teringat dia bisa berkomunikasi dengan sahabatnya di Alam Atas lewat cermin sihir. Segera ia mengeluarkan cermin sihirnya untuk berkomunikasi dengan Dewa Angin Deka.

 Segera ia mengeluarkan cermin sihirnya untuk berkomunikasi dengan Dewa Angin Deka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cermin Sihir)

"Cringgg...!!" Efek suara dari sinar yang keluar dari cermin.

"Deka...hei... "

"......"

"Dewa Deka?"

"Hmm..."

"DEKAAAA.... BANGUNNNN...!!!"
Lisa yang mulai tidak sabar berteriak memanggil sahabatnya dengan keras.

"Astaga.....!" Deka yang merasa terusik ditengah tidur nyamannya ia tersadar kaget.

!" Deka yang merasa terusik ditengah tidur nyamannya ia tersadar kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dewi Cinta AlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang