8

1.1K 51 6
                                    

Aliza pagi ini ingin menemui kekasihnya itu agar lebih dekat, jadi dirinya akan berpura-pura jadi pasien.

Sebelum itu, Aliza menelpon Lawina kalau dirinya sedikit terlambat masuk kantor.

Setelah siap, langsung tancap gas ke rumah sakit.

***

Di rumah sakit, Hani melayani beberapa pasien. Kebanyakan dari mereka laki-laki, tapi selalu saja diiringi dengan godaan.

"Dokter cantik sudah punya pacar?"

"Kamu sakit apa?"

"Sakit jantung."

"Jantung yah."

"Apalagi kalau melihat wajah dokter cantik, jantungnya bisa berdetak lebih cepat."

"Tolong obatnya diminum."

"Kenapa dari tadi Dokter tidak menjawab pertanyaan saya?"

"Itu diluar pekerjaan, terima kasih."

"Yah Dokter jangan cuek dong."

"Lanjut."

Laki-laki itu merengut dan keluar begitu saja sambil mencibir, "Dasar sombong!"

Sudah puluhan pasien yang ditangani Hani. Sekarang ada pasien terakhir, "Lanjut."

"Siang Dok," sapa Aliza.

Raut muka Hani menegang, biar bagaimanapun selama ini dirinya hanya berpura-pura amnesia untuk melupakan Aliza.

"Anda sakit apa?" tanya Hani berusaha normal.

"Hati saya yang sakit," sahut Aliza,"

"Biar saya periksa."

"Yah."

Saat memeriksakan bagian dada, Aliza langsung melahap bibir Hani.

Emmh ....

Tangan Hani ingin memberontak tapi ditahan oleh Aliza dan kemudian melepaskan ciumannya.

"Mommy tahu kamu pura-pura amnesia, jangan berbohong."

Hani terdiam karena ucapan Aliza.

"Mommy minta kamu untuk datang malam ini ke rumah, kita lakukan seperti dulu lagi. Saat kamu bermanja dengan Mommy, mau yah?"

"Atas dasar apa Anda menyuruh saya datang."

"Hani, ayolah ... Mommy sudah sangat menyesal."

"Kita sudah berakhir."

"Tidak, hubungan kita masih tetap sama seperti dulu. Mommy rindu dengan sifat kamu yang manja, Hani ... Mommy mohon tolong pulang." Aliza menangkupkan kedua tangannya. Hani menatap lekat manik kedua mata Aliza, ada sebuah penyesalan yang mendalam disana.

"Aku akan datang, jadi pergilah ke kantor Anda."

"Kamu tidak bohong 'kan?"

"Tidak ..."

"Janji sama Mommy, malam ini datang ke rumah."

"Iya."

Aliza langsung memeluk Hani dengan erat.

"Terima kasih sayang."

Hani hanya diam saat Aliza memanggilnya sayang, dirinya juga bingung kenapa tubuh ini menerima pelukan wanita sialan itu.

"Hapus air mata anda."

Aliza langsung menghapus air matanya dan terus mengatakan terima kasih tanpa henti, "Kamu memang sangat baik, sayang."

"Pasien saya banyak, bisa pulang."

"Apa Mommy boleh disini." Aliza meremas jarinya.

Hani menghela nafasnya dengan berat.

"Saya tidak bisa mengatakan ya, tapi tolong jangan menganggu."

"Iya, Mommy tidak akan menganggu kamu."

"Sebaiknya duduk disitu," tunjuk Hani pada sofa di hadapan meja kerjanya.

"Terima kasih sayang."

Selama Hani bekerja, Aliza terus memandangnya dengan senyum.

"Tolong dijaga makannya, ibu itu asam urat."

"Baik Dok."

"Ini resep obatnya silahkan ditebus."

"Iya Dok."

Aliza terus menatap Hani tanpa kedip.

"Sampai kapan anda menatap saya seperti itu, matanya bisa lelah."

"Memandang kamu hal yang menyenangkan, Dokter."

"Jangan memaksakan diri."

"Iya."

Setelah lama berada di ruangan Hani, Aliza tertidur.

"Kenapa dia susah sekali diberitahu," gumam Hani lalu membenarkan posisi tidurnya, "jangan sampai Mommy sakit. Meskipun anda sangat dalam melukai hati saya, tapi jujur rasa cinta ini masih ada hanya saja dibalut luka."

Hani tidak membangunkan Aliza, dirinya pergi ke kantin untuk makan siang. Lalu Dokter Anita memanggil, "Dokter Hani."

Dirinya pun menoleh dan tersenyum, "Ada apa?"

"Mau ke kantin."

"Iya."

"Ya sudah kita kesana."

"Boleh."

Di kantin, Dokter Anita berbicara hangat.

"Apa nanti malam anda ada acara."

"Iya saya punya acara, memang kenapa?"

"Yah, sayang sekali. Sebenarnya mau mengajak Dokter untuk makan malam."

"Next time yah."

"Ok."

[][][]

NEXT

MAAFKAN MOMMY (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang