12

1K 33 3
                                    

Anak Lawina dan Ratna sedang berlari ke arah Mamanya.

"Mama ..."

"Sayang pelan-pelan," tegur Ratna.

"Hehehe ...," tawa Nara.

"Udah mandi?"

"Iya udah tadi mandi sama Ibu."

"Ayo kita makan."

Lawina turun dari tangga lalu mencium kening Ratna.

"Kamu masak apa pagi ini, Yank?"

"Aku masak bebek rica-rica dan untuk Nara sop udang."

"Ya udah ayo kita makan."

"Iya."

Nara badannya masih kecil makanya meminta tolong pada ibunya untuk mengangkatnya agar bisa duduk.

"Tolong Bu ..."

"Oh anak ibu masih pendek."

"Nala belum tinggi Bu nanti kalo udah dewasa pasti tinggi."

"Iya Nara tinggi nanti, ayo makan dulu."

"Iya Bu."

"Kak, ini punya kamu."

"Makasih Yank."

Ratna melihat Nara yang kesulitan memakai sendok.

"Mau Mama suapin," tawar Ratna.

"Nara bisa sendili," sahutnya masih cadel.

"Utututu pinternya, ayo kita makan."

Nara begitu lahap menyantap nasi sopnya.

"Nara suka nggak sop udangnya?" tanya Lawina.

"Iya Bu, sop udangnya enak."

"Makasih dulu sama Mama udah dibikinin."

"Makasih Ma."

"Sama-sama sayang."

Ratna membantu Nara membuka kulit udang.

"Ini dagingnya Nak."

"Mama ..."

"Iya Nak."

"Di sekolah Nala punya temen."

"Oh ya, siapa namanya?"

"Zeta, dia punya pipi gembul. Nala suka cubit pipinya tapi dia plotes dan malah sama Nala."

"Yaiyalah dia marah orang pipinya kamu cubit," ucap Lawina.

"Tapi Nala gemes Bu, pipinya itu loh sama kayak bakpao."

"Astaga Nara kamu ini ngatain pipi orang mirip bakpao."

"Hehehe ..."

"Kamu juga punya pipi bakpao."

"Nggak Ma, pipi Nala nggak bakpao."

"Ah masa ..."

"Iya Ma."

"Ya udah kamu nggak percaya." Lawina mencubit pipi anaknya.

"Aduuhh ... Ibu, kenapa cubit pipi Nala?"

"Habisnya gemes."

"Ikh Ibu ..."

"Hahaha ..."

"Mama, coba lihat Ibu."

"Kak, udah ih pagi-pagi bikin rusuh aja."

"Maaf sayang."

Beberapa menit kemudian Lawina dan Nara sudah selesai makan, begitu juga dengan Ratna.

MAAFKAN MOMMY (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang