Pertemuan

74 9 0
                                    

[ Third/3]
Malam ini,rencana dadakan mereka di mulai.

"Jeano, gua minta lu jangan gegabah. Ingat rencana kita, jangan sampai emosi lu hancurin rencana kita, simpan itu."Peringat Mahen

"Gua tahu, gak usah ngasih tahu lagi."Ujar Jeano

"Udah diam,Ka-kak argh, Efra lu udah siapin pasukan?"Tanya Haikal

"Canggung amat, Kal. Udah kok, santai aja."Efra terkekeh dengan penuturan Haikal

"Gue gak biasa panggil lu kak ,gue juga manggil lu kak pas ada maunya doang."Haikal kesal karena kekehan kakaknya

Efra semakin tertawa sebelum akhirnya ia terdiam karena teringat sesuatu.

"Rehan, gue mau ngomong sesuatu, cuman kita berdua."Efra menatap Rehan yang sedang mengobrol dengan Arhan

Rehan menoleh lalu mengangguk dan memperbolehkan Efra pergi dan mengatakan itu.

"Kak Jeano, kakak kenapa?"Tanya Enzi dengan khawatir karna Jeano terus diam menatap kertas yang semalam

"Hm? Enggak, gue cuman lagi mikirin sesuatu aja, gak usah khawatir."Ujar Jeano lalu mengelus lembut kepala Enzi

Enzi yang menerima perlakuan dan pernyataan itu hanya mengangguk. Di sisi lain, Haikal yang melihat kedekatan mereka merasa iri,dia tak bisa sedekat itu dengan kakaknya.Efra juga cukup cuek dengan Haikal, bahkan saat Haikal kecelakaan Efra hanya menjenguknya beberapa menit lalu pergi.

"Gue pengen banget punya saudara, tapi sayang banget gua anak tunggal."Ujar Xavier sambil menepuk pelan bahu Haikal

Haikal menoleh ke arah Xavier, ia menunduk.
"Kita juga saudara lu, Vi. Jangan anggap kita gak ada."

"Gua selalu anggap kalian bagian dari keluarga gua, forever."Xavier tersenyum mendengar ucapan Haikal

"Oke, kita pergi sekarang."Suara Efra terdengar, semuanya menoleh kearah sumber suara itu melihat Rehan dan Efra

Semuanya mengangguk semangat kecuali Haikal, ia akan tetap di sini. Ia akan terus melihat pergerakan musuh dari jauh. Sesekali ia ingin ikut.

"Haikal, ayo. Kenapa lu diam aja?"Tanya Mahen yang sudah berada di ambang pintu

"Loh, gua ikut?"Haikal terkejut tapi senang, namun dia juga ragu

"Iya lah, lu bakal jadi pemain utamanya, Ayo!"Haikal yang mendengar itu langsung bersemangat dan berlari kearah mereka

"Eh, lu kagak pake hoodie yang gua kasih ke lu? Jahat banget lu pake dulu, atau lu gak ikut rencana!"Rehan menatap Haikal kesal

"Iya-iya,bentar."Haikal masuk ke dalam untuk mengambil hoodie yang rehan berikan, setelah itu ia keluar dengan hoodie yang sudah terpasang ditubuhnya.

"Nah!"

Semuanya kini sudah bersiap dengan motor masing masing. Night ride damai bakal dimulai. Setelah beberapa saat, mereka sampai di sebuah apartemen terbengkalai. Mereka melihat beberapa orang di sana. Tunggu! Mereka seperti mengenal salah satunya.

"Athan?"Mereka terkejut melihat sosok di depan mereka

"Selamat datang, Baxtar Gang."Athan menyambut kedatangan mereka dengan seringai jahatnya

"Hai, adik manis. Pintar sekali kamu juga ikut ya."Tanpa sadar Athan sudah berada di depan Enzi sekarang

Enzi membelalakan matanya lalu mundur ke belakang. Dia cukup takut dengan Athan, tatapan seperti ingin membunuh dirinya.

Athan terkekeh, "Gan, ada adik lu nih."

Devgan muncul di antara orang orang di belakang Athan. Wajah datar dan tatapan tajam semakin membuat mereka takut dan terkejut.

Baxtar Gang|| NCT XodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang