Kebersamaan

41 6 0
                                    

[7]
Beberapa menit setelah Mahen menghubungi kedua temannya itu,kemudian pintu terbuka menampakan Haikal dan Arhan. Mereka datang bersamaan

"Kenapa,Hen?"Tanya Arhan

"Ini buat lu berdua."Ujar Mahen menyodorkan kotak

"Lu ngasih kita hadiah?"Haikal heran dengan hal ini

"Bukan dari gua,buka terus baca suratnya."Titah Mahen

Mereka berdua lalu membuka kotaknya. Kotaknya terbuka, mereka terdiam. Mereka membaca suratnya bersama.

"Kak Zay..."Arhan menatap sayu liontin itu

"Gua bakal jaga kak."Gumam Haikal sambil tersenyum

"Suruh yang lain ke markas,bawa ini suruh mereka baca,kalian juga."Ujar Mahen memberikan tiga kertas yang terlipat

"Kenapa gak lu aja?"Tanya Arhan heran

"Gua di sini,jaga kantor kakak."Jawab Mahen

"Yaudah,kita ke markas, permisi Tuan Muda."Haikal terkekeh lalu menarik Arhan keluar dari ruangan sebelum mereka dimarahi Mahen

"Mereka berdua ini,kadang berantem kadang akur."Mahen menggelengkan kepalanya

"Waktunya semangka."Mahen mengambil semangkanya dan kembali memakannya.

Cklekk

"Tuan Muda! Ini darurat!"Seru Manager Agil

"Ketuk pintu dulu! Akh semangkaku!"Mahen mengacak acak rambutnya kasar
"Ck,ada apa?"

"Anda di panggil Bos."Manager Agil tersenyum tanpa dosa

"Manager! Akh kau ini!"Mahen berjalan keluar dengan menghentakan kakinya dengan keras

"Astaga,Tuan. Maafkan saya."Manager Agil memohon namun tak dihiraukan oleh Mahen karna dirinya sudah terlanjur kesal

Baru saja Mahen membuka pintu,Devgan sudah ada di depannya,reflek Mahen menatap ke atas.

"Loh,kakak?"Nafas Devgan terengah engah

"Ayo pulang,kakak ada mau bicara sesuatu sama kamu."Ujar Devgan sambil menarik tangan Mahen untuk menuju mobil

"Ahk,sakit kak!"Ringis Mahen

"Ah maaf."Mereka sudah sampai di parkiran,Devgan membukakan pintu untuk Mahen
"Kita bicara di perjalanan saja."
Mahen hanya mengangguk,ia bingung dengan apa yang terjadi

"Jadi kak,ada apa? Kenapa kakak terburu buru?"Tanya Mahen memulai pembicaraan,karna sedari tadi tak ada yang berbicara

"Erhan sama Rehan kecelakaan waktu mau pulang ke rumah."Jawab Devgan

Mahen membelalakkan matanya dengan terkejut,"Kok bisa?"

"Gak tahu,katanya mereka ditabrak mobil lain."Mahen hanya terdiam,ia panik

"Santai aja,kita hampir sampai."Mahen sedikit tenang

Alhirnya mereka sampai di Rumah Sakit. Ruangan Rehan dan Erhan jadi satu,karena permintaan teman mereka.

Cklekk
Pintu terbuka menampakan dua orang lelaki.

"Kalian akhirnya datang."Helaaan nafas Dion terdengar

"Gimana mereka bisa kaya gini?"Tanya Mahen yang melihat keadaan Rehan dahulu

Riel menghela nafas. "Mereka sama sama ke Jepang buat ngurus sesuatu,dan kebetulan mereka bareng buat pulang karna mereka satu jalur. Tapi pas perjalanan,ada mobil yang nabrak mereka. Dan yang paling fatal lukanya Rehan,kepalanya terbentur cukup keras,tapi gak amnesia atau yang lainnya."

Mahen dan Devgan menghela nafas lega. Mereka khawatir jika Rehan ataupun Erhan mengalami hal buruk lainnya.

"Everyone,gimme your atention "Mahen menepuk tangannya beberapa kalia namun tidak terlalu keras

Semoga menoleh kearah Mahen.

"Arhan,Haikal kalian udah kasih suratnya?"Mereka menggeleng

"Oke,semuanya silakan baca. Gua harap kalian gak dengan emosi"Ujar Mahen

Hening untuk beberapa saat. Tiba-tiba ada yang berbicara diantara keheningan itu.

"Berarti,mereka berdua udah serahin diri?"Tanya Devgan dan dibalas anggukan dari Mahen

"Lu percaya gitu aja? Bisa aja mereka berbohong kan."Dion tidak percaya dengan itu

"Mereka beneran udah serahin diri ke polisi,ada datanya di sini."Ujar Mahen melihat handphone nya

"Ya setidaknya kita bisa sedikit bersantai."Ujar Lindra

"Gua harap gak ada masalah lagi habis ini,gua capek sama masalah masalah. Apalagi Mahen,dia kemarin bunuh lima belas orang,terus salah satunya,dagingnya di kasih ke anjing tetangga bayangin. Arhan malah lampiasin emosinya ke satu keluarga yang sedikit bikin masalah."
Vero hanya bisa menggeleng akan kelakuan kedua pembunuh itu

Arhan dan Mahen hanya terkekeh.
"Gua kayaknya bakal tobat deh,gak bakal bunuh orang lagi. Mual bau darah."Arhan terkekeh

"Gua gak tahu,paling pas lagi mau aja."Mahen mengangkat bahunya membuat sang kakak menggeleng

"Eung, aduh kepala gua sakit."Ringis Rehan memegang kepalanya
"Eh,Han. Gua panggilin dokter ya."Ujar Lindra

"Ga-Gak usah,gua butuh sedikit istirahat lagi aja."Bantah Rehan

"Jangan banyak bicara dulu,lu bisa makin sakit kepalanya."Peringat Haikal

Rehan hanya tersenyum,ia ingin menggerakan kepalanya tapi terasa sangat sakit. Ia ingin melihat keadaan Erhan yang masih terbaring.

"Gak papa,dia gak separah lu,dia pasti capek banget jadi masih belum sadar."Ujar Arhan sambil menatap kearah adiknya itu

Rehan hanya membalas deheman karna untuk menggerakan kepala dan berbicara saja sudah sakit.

Kebersamaan,hangat. Harusnya lu masih di sini,lu harus ngerasain kehangatan di sini. Maafin adek ya kak,adek bakal jaga titipan kakak. Kakak pasti iri sama adek,kakak kedinginana pasti gak dikasih selimut.

Baxtar Gang|| NCT XodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang