[11]
Tak terasa, sudah hampir satu tahun Baxius muncul dengan unit Xadow dan Wevres. Dan hampir satu tahun pula Zayta dan Efra meninggal. Satu tahun pula arwah Zayta dan Efra menemani saudara mereka.
Jika boleh jujur, akhir akhir ini Haikal dijauhi oleh anggota Baxius, mau yang inti ataupun tengah dan bawah. Haikal merasa hidupnya semkain hampa, bahkan arwah sang kakak sudah tak lagi mendatanginya. Haikal benar benar ingin melakukan selfharm lagi, jika kakaknya itu tak melarangnya.
"Sialan, gue udah males banget bangsat!" Seru Haikal sembari melemparkan barang barangnya
Buru buru Haikal mengambil ponselnya dan mencari kontak seseorang.
"Agil, cepat ke sini, gue gak mau nunggu lama."
"Iya saya akan segera ke sana."
Haikal menutup telepon itu dan membanting hpnya ke meja. Beberapa saat kemudian, terdengar pintu yang berbunyi karena ada yang mengetuk.
"Masuk." Jawab Haikal dengan singkat
Pintu terbuka dan menampakkan orang dibelakangnya, Manajer Agil.
"Ada apa?" Tanya Agil,memang ia hanya manager Haikal, tapi ia tak memanggil Haikal sebagai atasannya
"Kasih berkas ini kebagian keuangan." Ujar Haikal
"Baiklah, butuh sesuatu lagi?" Agil kembali bertanya setelah ia mengambil berkas itu
"Gak ada. Bilang ke yang lain, gue kasih cuti sebulan buat kalian." Ujar Haikal sambil membereskan beberapa barangnya
"Baik, terima Kasih." Agil mengundurkan diri dan menutuo pintunya kembali
"Haikal, ayo bangun, kakak kangen."
"Sialan, suara itu lagi!" Haikal mengacak acak rambutnya dengan frustasi
"Berhenti sialan." Racau Haikal
Tanpa sadar, ia mengambil file berkas dan memukul kepalanya, berusaha untuk menghentikan suara itu. Namun suaranya tak kunjung berhenti.
Tiba tiba pintu terbuka, terlihat Jeano di sana. Bukan kah tidak ada pertemuan? Kenapa ia datang. Dengan raut wajah suramnya, Jeano menghampiri Haikal yang terduduk.
Belum sempat Haikal bertanya, kerahnya ditarik oleh jeano.
"Bangun Haikal bangsat!" Seru Jenao lalu ia memukul Kepala Haikal
Haikal tersentak kaget, kemudian kepalanya terasa sakit. Pandangannya buram, yang terakhir ia lihat Jeano tersenyum lalu pergi.
Seorang pemuda tampan sedang terbaring lemah dibrangkarnya. Rumah sakit, terlihat jelas hanya dari visual ini adalah rumah sakit. Di sebelah pemuda itu, ada lelaki lain yang menggenggam tangannya dengan erat.
"Dek, ayo bangun." Guman orang itu dengan lemas
Jari pemuda yang terbaring itu sedikit bergerak, membuat sang lekaki kembali tersadar dan bahagia.
"E-engh, shh." Lelaki itu melenguh dan meringis kesakitan
"Haikal? Kamu udah bangun?" Seru Lelaki itu dengan bahagia
Hai ... kal? Pemuda itu masih mengingat-ingat dan melihat kearah orang yang menggenggam tangannya.
"Sebentar kakak cek kamu dulu." Lelaki tersebut langsung melihat beberapa hal
"Kamu ... siapa?" Tanya Haikal dengan lemah
"Kal? Ini kakak, Kak Efra. Kamu gak inget? Padahal kamu gak ada diagnosa amnesia loh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Baxtar Gang|| NCT Xodiac
FantasySekelompok sahabat yang berteman baik. Berkhianat? Tentu saja tidak ada, kurasa. Masalah terus berdatangan, bahkan persahabatan mereka hampir renggang karna masalah masalah itu. Tak peduli nyawa bayarannya, mereka mementingkan satu sama lain. "Maafi...