Bersama

35 4 0
                                    

[8]
Ini bukan akhir dari kita kawan. Usahakan kita terus bertemu.
Kepergian seseorang bukanlah alasan untuk kita menyerah,tetapi semangat untuk kita terus berjuang dan memberitahu dunia bahwa kita memiliki saudara yang sempurna. Namun ini tidak dirasakan Haikal,sepi ia hanya merasakan sepi dalam hidupnya. Kini ia menjadi anak tunggal karna kepergian Efra,sang kakak. Dia kini sudah tidak melakukan selfharm atas perintah sang kakak,dan ternyata itu membuatnya tidak terlalu merasakan kesakitan.

"Kak,Haikal udah berhenti ngelakuinnya. Kakak gak mau kembali? Haikal udah nurutin perintah kakak. Kakak pasti kesal banget ya sama Haikal?"Gumam lelaki tampan itu

"Dek,kakak senang kamu udah gak lakuin itu lagi."

Sebuah suara terdengar,Haikal mengangkat kepalanya. Matanya mendelik mencari sumber suara itu. Kosong,kamar itu tak ada siapa siapa selain dirinya.

"Si-siapa itu."Cicit Haikal ketakutan

"Kakak,hehe maaf kakak nakutin ya?"

"Kak Efra ... Ini arwahnya doang ya?"Ujar Haikal sedih

"Maaf ya dek,kan udah beda alam. Tapi kakak senang kamu nurutin perintah kakak,dan kakak gak kesal atau marah sama Haikal. Masa kakak marah sama adik sendiri."

Tangan transparan Efra mengelus lembut pipi Haikal.

"Kok bisa? Keren banget kak!"Seru Haikal berbinar

"Oh jelas,kakak!"

"Haikal kaya orang gila ya ngobrol ama angin,padahal mah di pandangan Haikal ada kakak.Oh iya kak, Athan sama Avin udah serahin diri ke polisi tahu!"Kata Haikal

"Iyakah? Syukur deh,kapan kapan ketemu lagi ya kalau dibolehin? Tapi kalau mau ketemu kakak,harus di kamar. Gak bisa di tempat lain,oke?"

"Oke!"Seru Haikal dengan mata berbinar

"Kakak pergi dulu gak papa kan?"

"Gak papa,Haikal kan gak boleh egois!"Haikal tersenyum,nyatanya dia menangis

"Aduh jangan nangis adiknya Efra,sehat sehat,cil."

Efra mengacak acak gemas rambut Haikal,sebelum akhirnya dia menghilang

"Makasih kak,setidaknya itu ngobatin rasa rindu Haikal ke kakak."Gumam Haikal tersenyum sambil menatap cincin pemberian Efra
Kedua cincin itu masih ada di jari Haikal

"Seriusan gua bisa ketemu arwah lu di sini?"Tanya Arhan dengan mata berbinar

"Iya lah,pasti lu kangen gua kan."

"Pakai nanya,jelas lah. Eh Erhan bisa lihat lu juga gak?"Tangan Arhan membentuk centang dan diletakan di bawah dagu membuat pose berpikir

"Bisa,lu berdua doang yang bisa tapi. Eh,tadi pas gua nunjukin gua ke dia,dia sampai kejungkel, kasihan banget."

"Ya gimana gak kejungkel,lu bikin kaget!"Arhan menggelengkan kepalanya

"Iya juga. Coba tunjukin liontinnya,di pakai gak?"

"Jelas lah,nih. Cantik banget suka gua."Ujar Arhan menunjukin liontinnya

"Cocok banget sih, gak salah warna gua."

"Makasih ya. Eh bentar,ini beneran arwah lu kan? Lu gak bakal bunuh gua kan?"Tanya Arhan berturut

"Banyak amat pertanyaan lu,cil. Ini beneran arwah gua,gua gak bakal bunuh lu lah. Tapi kalau lu mau nemenin gua,sini,tapi kasihan Erhan."

"Gua kaya orang gila ngomong sama angin kaya gini."Arhan terkekeh

"Bukannya lu emang orang gila?"

"Kalau lu belum mati udah gua gebukin lu."Ucap Arhan kesal

Baxtar Gang|| NCT XodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang