006.

82 12 0
                                    

Pertarungan sengit antar Emperor dan Raja itu masih mendominasi di luar istana mewah milik keluarga Yergha itu, orang-orang yang memang tinggal di sekitar sana mulai berdatangan dan merasakan suasana yang panas dan memberat karena pengaruh sihir yang kedua pria berwibawa itu keluarkan.

Kedua nya tidak ada yang mengalah walaupun sudah kewalahan. Serangan demi serangan San lontarkan ke tubuh Hongjoong, tidak terima dengan itu Hongjoong juga terus melontarkan sihir nya kepada San.

Tanpa mereka sadari, suasana menjadi lebih gelap dan sesak, mereka sama sekali tidak memperdulikan orang-orang disana yang sudah kehabisan nafas karena hawa berat itu.

Wooyoung yang memang sudah menyaksikan itu sedari mereka melakukan pertarungan itu hanya melihat takut, cemas, juga kagum dengan sihir-sihir yang baru ia lihat pertama kali ini.

Sayang nya, pria Jung itu masih belum mengetahui alasan kenapa kedua pria di hadapan nya ini bisa saling melontarkan sihir nya. Jadi ia hanya menonton, tidak berani untuk memisahkan mereka karena takut terkena sihir yang mereka lontarkan.

Anak itu menoleh ke arah Hana yang memasang ekspresi cemas nya, ia menepuk pundak Hana pelan hingga mendapatkan atensi sang pelayan wanita itu.

"Sebenarnya.. Ada apa?"

Belum Hana menjawab pertanyaan nya, seseorang memanggil nama nya dengan lantang. Sontak ia menoleh ke arah pria yang tersungkur ditanah itu yang baru saja mendapatkan serangan kuat dari San dengan nafas yang memburu.

Terlihat sekali bahwa pria itu kelelahan.

Begitupun San yang terlihat kelelahan tetapi ia seperti memaksakan dirinya untuk terus melawan pria satu nya.

Wooyoung menunjuk dirinya sendiri, "A-aku?"

Pria itu tersenyum lembut dan menganggukkan kepala nya pelan walaupun tubuh nya sudah terkapar lemas di tanah kering itu.

Bisa Wooyoung lihat pria itu yang mengulurkan satu tangan nya seperti ingin menggapai anak itu, tetapi kesulitan karena tubuh nya yang melemah.

Sudah dibilang San memiliki kekuatan sihir lebih kuat dari yang lainnya, kan?

Seperti ada sesuatu yang mendorong nya untuk menggapai uluran tangan itu, Wooyoung mendekati pria yang masih belum ia ketahui identitas nya itu dengan raut wajah tak terbaca.

Saat sebentar lagi ia akan menggapai tangan yang semakin melemah itu sesuatu menarik nya kebelakang hingga punggung nya membentur tubuh seseorang.

Wooyoung menoleh ke samping dan mendapati wajah tak bersahabat San di sisi kanan nya, ia merasakan pelukan di pinggang nya semakin mengerat.

"Jangan.." bisikan San ditelinga nya terasa begitu tegas tanda ia tak mau di bantah, Wooyoung sampai di buat gemetar karena aura San yang mendominasi.

Anak itu kembali memberikan atensi nya kepada pria yang tadi mengulurkan tangan nya dengan wajah putus asa, ada rasa tidak tega dan ingin membantu tetapi tubuh nya di tahan kuat oleh sang Emperor.

Ia benar-benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi, dan kenapa ia bisa terlibat disini.

"Wo-wooyoungie— uhk..! I-ikut denganku, hm?" suara lemah terbata-bata menahan sakit itu terdengar.

Wooyoung memasang raut wajah bingung. Ini pasti ada sangkut paut nya dengan dirinya kenapa San dan pria itu bisa bertengkar.

Belum sempat Wooyoung mengeluarkan suara nya, San sudah lebih dulu menarik Wooyoung masuk ke dalam istana dan sial nya ia tidak bisa menolak, begitu pasrah dengan tatapan yang masih menatap pria itu.

The Concubine's Loyalty To The Emperor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang