004.

99 11 0
                                    

🔞🔞🔞
.

.

.

Wooyoung tercekat ketika sang Raja atau mari kita panggil San itu semakin mendekatkan tubuh nya dengan sebelah tangan yang merangkul pinggang Wooyoung terlampau erat, sudah begitu ia tarik lebih dekat lagi hingga Wooyoung merasa bahwa posisi ini terlalu dekat dan intim. Wooyoung sampai bisa merasakan nafas San di depan wajah nya.

"Uwahh..!!"

Wooyoung terkejut dan menjerit ketika San dengan mudah mengangkat tubuh Wooyoung untuk duduk di pangkuan nya, San menarik pinggang Wooyoung hingga tubuh mereka benar-benar menempel.

San membawa kedua tangan Wooyoung untuk melingkari leher nya, ia tersenyum tampan sembari mengelus sensual pipi Wooyoung, membuat sang empu menahan nafas nya karena terlalu kaget dengan tindakan San.

San mendekatkan wajah nya ke perpotongan leher Wooyoung dan menghirup wangi sang selir dengan mata tertutup. Ia kembali menatap kedua netra Wooyoung dengan tatapan mengintimidasi.

"Wangi sekali.."

Detik berikut nya ia membanting tubuh Wooyoung di ranjang dengan ia yang berada di atas nya, menarik kedua tangan Wooyoung ke atas kepala dan menahan nya dengan kuat. Wooyoung sampai tidak bisa berkutik karena demi apapun, San kuat sekali.

Wooyoung berusaha melepaskan genggaman tangan San, dan San menyadari itu. Ia mengangkat sebelah alis nya seolah mengatakan 'apa yang kau lakukan?'

Karena biasa nya Wooyoung tidak pernah sekalipun menolak sentuhan nya. Ia tidak tahu saja seseorang yang sedang berada di bawah nya ini bukan orang yang sama.

Jadi Wooyoung kembali pasrah ketika merasakan aura panas dari tubuh San. Ia lupa jika San tidak menyukai seseorang yang membantah nya.

Tapi ayo lah..!

Masa ia benar-benar akan melakukan itu bersama sesama pria..?!

Tidak pernah terpikir sekalipun semasa hidup nya.

Saat merasakan tubuh Wooyoung kembali rileks San kembali melakukan kegiatan nya. Ia mendekatkan wajah mereka dan menempelkan bibir kedua nya. Hanya menempel. Tapi berhasil membuat Wooyoung melotot.

San menjauhkan wajah nya untuk sekedar melihat wajah Wooyoung, lalu ia terkekeh kecil saat melihat wajah Wooyoung seperti orang yang terkejut.

"Ada apa dengan mu? Terlihat seperti pertama kali saja" ucap San santai.

Demi apapun Wooyoung ingin sekali menampar wajah tengil nya itu. Ya wajar saja sih ia bisa mengatakan itu karena ia tidak tahu siapa sebenarnya dirinya ini.

San kembali mendekatkan wajah nya dan kali ini bukan menempelkan saja melainkan menghisap kuat bibir bawah milik Wooyoung. Merasa tidak mendapatkan balasan maka San menggigit bibir bawah Wooyoung hingga ia mendapatkan cela untuk menulusuri bagian dalam mulut Wooyoung.

Ia menghisap, melumat, menggigit lidah dan bibir Wooyoung tak sabaran dan berantakan, seperti ingin memakan habis mulut Wooyoung karena ketidak sabaran dirinya untuk menggagahi pria manis yang berada dalam kungkungan nya ini.

Seperti mendapatkan arahan, perlahan Wooyoung mulai membalas ciuman San dengan kaku. Insting nya mengatakan bahwa ia harus memasukkan lidah nya kedalam mulut San dan berhasil. San meremat pinggang Wooyoung dan terus menghisap dan melumat.

Wooyoung berusaha mendorong dada San karena ia kehabisan nafas, namun San seperti tidak peduli dan semakin menghisap kuat lidah Wooyoung.

Wooyoung ingin menangis saja karena demi apapun, ia sudah tidak bisa bernapas.

The Concubine's Loyalty To The Emperor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang