Mata itu terbuka perlahan, melihat suasana yang penuh dengan warna putih tanpa ada warna tambahan lain. Tubuh nya yang berawal terbaring menjadi duduk dengan sebelah tangan yang memegang sebelah kepala nya karena merasa pening seperti terhantam benda berat. Ringisan terdengar dari mulut kecil nya yang di selingi suara kekehan dari orang lain yang terdengar di telinga nya.
Orang itu menengadahkan kepala nya untuk melihat siapa pelaku yang terkekeh tadi. Disana, Kang Yeosang sang Peri tengah berdiri angkuh dengan kedua tangan yang bersedekap di depan dada.
"Hai, Jung Wooyoung. Long time no see, bagaimana kabar mu?"
"Tak usah berdiri jika tak kuat, bodoh." Yeosang kembali berseru ketika melihat Wooyoung yang berusaha berdiri dengan ringisan.
"Apa.. Yang terjadi?" Wooyoung mulai bersuara.
Helaan napas Yeosang terdengar, lantas Peri cantik itu merendahkan tubuh nya agar sejajar dengan Wooyoung yang masih duduk di alasan yang sama warna nya dengan sekitarnya, putih.
Ntah dirinya ada dimana, Wooyoung hanya melihat warna putih yang mengelilingi, benar-benar putih tanpa ada campuran warna lain. Bahkan dinding, lantai, dan atap pun tak bisa ia bedakan karena benar-benar samar.
"Kau sudah mati.."
Kedua mata cantik milik Wooyoung membelalak tak percaya atas ucapan Yeosang barusan. Ia mencari kebohongan di kedua mata Yeosang namun dirinya tak mendapatkan apapun.
Apa benar dirinya sudah mati?
Bukan kah Yeosang pernah bilang jika ia mati, tak akan bisa kembali ber reinkarnasi ke masa depan?
Lalu bagaimana dirinya?
Wooyoung masih tak bersuara. Yeosang yang mengerti lantas menghela napas nya lagi untuk memulai menjelaskan sesuatu kepada anak itu.
"Kau memang tak bisa ber reinkarnasi kembali, tapi jika kau mengikuti orang itu, kau akan kembali ke masa depan dan itu jika kau beruntung." ucap nya dengan sebelah tangan yang menunjuk ke arah lain di belakang Wooyoung.
Wooyoung mengikuti arah pandang Yeosang, ia membalik tubuh nya dan melihat presensi San yang berjalan menjauh dengan gelagat keheranan. Terlihat dari bagaimana lelaki itu yang menolehkan pandangan nya ke kanan dan ke kiri, atau bahkan berhenti di tempat lalu kembali berjalan.
Wooyoung kembali menatap Yeosang yang ternyata tengah menatap nya.
"Kenapa San disini?"
"San sudah mati sama seperti mu. Karena ku lihat se frustasi apa ia saat kehilangan mu membuat ku menjadi tak tega memisahkan kalian berdua. Aku berhadapan langsung dengan Dewa untuk meminta izin untuk mempertemukan kalian kembali di masa depan. Tapi karena dosa yang San lakukan sangat besar membuatku sedikit sulit untuk mendapatkan izin itu. Tapi aku bilang untuk memberikan San hukuman yang setimpal di masa depan. Ntah apa itu, kau akan mengetahuinya sendiri. Sekarang, ikuti ia dan jangan sampai kehilangan jejak nya."
"T-tunggu tapi.. Hukuman apa? Jangan menyiksa nya, ku mohon.. Jangan—"
Yeosang yang melihat presensi San yang semakin menjauh, berseru kepada Wooyoung.
"Jung Wooyoung, sekarang. Tak ada waktu lagi, cepat bergegas!"
"Tidak.. Tidak.. Ku mohon jangan siksa San—"
"Jung Wooyoung!"
Yeosang mendorong tubuh Wooyoung kuat hingga anak itu berdiri dan mulai pasrah untuk mengikuti arah jalan San dengan air mata yang terus mengalir.
Ntah lah, dirinya tak mengerti.
Saat presensi San dan Wooyoung sudah menipis di penglihatan nya, Yeosang tersenyum tipis, sangat tipis hingga hanya dirinya dan Dewa yang tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Concubine's Loyalty To The Emperor
FantasíaBenang takdir yang mempermainkan jiwa sang Raja tidak akan pernah berhenti hingga adanya keajaiban yaitu; sang kasih mengingat seluruh kenangan mereka di kehidupan sebelum nya. Namun, apakah sang Raja pantas mendapatkan keajaiban tersebut usai ia me...