Hey....
Gimana hari ini?
-------------------------
"Sakit ya, tetap ngerasa sendirian.... padahal sedang ditengah-tengah keramaian."-Syaa
-------------------------
"Ah, astaga.... Kenapa dokumen menyebalkan ini sangat merepotkan? Kenapa mereka sangat banyak!?"seorang pria yang kita ketahui adalah Rey itu tampak sangat frustasi saat ini.
Bagaimana tidak? Banyak sekali dokumen yang harus ia tandatangani!
Mendengar keluhan sang atasan, sekretarisnya pun menghela nafas malas.
"Salah siapa jarang ke kantor"ujar sang sekertaris dengan enteng
Sontak Rey langsung menatapnya tajam.
"Aku mengurus anakku Harif! Enak saja kau mengomeli ku. Kau tau? Dibandingkan dokumen ini, anak-anakku lebih penting!"kesal pria yang bergelar papa muda itu.
Harif menatap datar pria dihadapannya, menyebalkan sekali pria ini!
"Ya setidaknya bertanggungjawab lah sebagai CEO. Bersyukurlah karna perusahaan ini masih maju Tuan. Kalau tidak, mungkin saja anak kembar bungsumu itu kekurangan uang untuk membeli barang-barang yang mereka suka."ujar singkat Harif menekankan panggilan tuan, pada sang bos. Lalu memilih keluar dari ruangan itu.
Rey hanya menatap tanpa ekspresi sang sekertaris.... Sekaligus sahabatnya itu?
"Ah, benar juga.... Anak-anakku butuh uang untuk berbelanja barang mahal. Aku harus lebih meningkatkan perusahaan ini"tekad kuat seorang Rey.
Coba lihat, sekarang.... Tidakkah pria itu terlalu naif?
Benarkah jika dia berjuang untuk semua anak-anaknya? Atau hanya untuk.... Anak kembarnya?
Siapa yang tau tentang isi pikirannya, mungkin iya. Mungkin juga tidak.
Itu tergantung keinginannya....
Kalian percaya dia kan?
Memang sedikit menyebalkan sih, tapi kan niatnya baik.
Iya, baik.
••
•
•
•
"Mama?"seorang pemuda mengerjap-ngerjapkan matanya yang sedikit buram
"Iya"balas wanita dihadapannya
"Mama disini?"pemuda itu menatap kearah si wanita dengan tatapan tak percaya
"Sepertinya yang kau lihat sayang...."jawab wanita atau bisa dibilang mamanya itu dengan senyuman manis
"Mama, Cakra mau sama mama"ujar pemuda itu yang ternyata adalah Cakra dengan nada penuh kesedihan
"Jangan"tolak sang mama
"Kenapa?"tanya Cakra
"Belum saatnya...."balas mamanya dengan nada lembut
"Tapi.... Tapi...."Cakra mencoba untuk memikirkan alasan sebagai bujukan
"Jangan ya, gak kasihan sama papa? Nanti papa sendirian gimana?"wanita itu dengan pelan mengelus surai halus anaknya
"Kenapa harus kasihan? Papa jahat, mama. Cakra gak mau sama papa!"adu Cakra yang membuat mamanya tersenyum miris
KAMU SEDANG MEMBACA
•REYNARD KAVY ZAVEGAN• {S2}
RandomBukan cerita anak yang dibenci ayahnya. Tapi cerita ayah yang dibenci anaknya. Btw ini S2 dari cerita Ziovan prince geandra • "Ayah, apakah sekarang kami sudah jadi anak yang baik?" "Tentu saja! Kalian adalah anak yang baik dari dulu." ..... "Ayah...