9

871 58 7
                                    

Emm kayaknya cerita ini gak bakal fokus kesudut pandang pemeran utama aja deh, tapi fokus kesemua pemeran.

Gimana ya....

Tapi udah kangen Duo Z aja nih.

Hehe....

--------------------------

"Faktanya, mudah untuk menghancurkannya, tapi susah untuk memperbaikinya. Mudah untuk meruntuhkannya, tapi susah mendapatkannya. Itulah kepercayaan"-Syaa

-----------------------------

Disore hari yang teduh ini, tampak 2 orang pemuda yang sedang asik dengan basketnya.

"Woy Cakra! Lu tau main basket kagak sih!?"sang kembaran berujar dengan kesal

Cakra menunjukkan raut wajah malasnya.

"Udahlah. Gua lagi malas main.... Mending sini lu, duduk di samping gua. Nyantuy dulu sebelum hadapin dunia tipu-tipu"ujarnya setelah duduk dengan enteng diatas rerumputan.

"Eleh, bilang aja lu kagak tau main"ejek Calvin sambil ikut duduk juga disamping sang kembaran

"Apaan dah, gua cuma lagi malas aja. Apalagi waktu ingat masalah dirumah. Capek gua"keluh Cakra

"Alay."mendengar balasan singkat dari Calvin, Cakra pun terlihat kesal.

Siapa yang tidak kesal saat sedang gelisah tapi malas dipancing emosinya coba!?

"Canda-canda"ujar Calvin refleks ketika melihat wajah kusut kembarannya.

"Huft...."Cakra hanya menghela nafas singkat lalu mengalihkan pandangannya kearah langit yang tampak mendung karna sudah hampir malam.

"Indah ya...."ujarnya yang membuat Calvin ikut menoleh keatas langit

"Iya...."balas Calvin dengan mata berbinar-binar.

"Gak kayak hidup kita"Cakra berujar singkat lalu tersenyum miris.

Mendengar ucapan sang saudara, Calvin pun mengalihkan atensinya kearah kembarannya itu. Dia mengernyit kan keningnya bingung

"Maksudnya?"tanyanya

Tuk

"Shh"ringis Calvin

Cakra tersenyum tipis dengan wajah tanpa dosanya setelah menyentil dahi sang kembaran dengan gemas. Lemot sekali saudaranya ini!

"Apasih!?"kesal Calvin

Nah loh....

"Sorry sorry replek gua replek"ujar Cakra tanpa memperdulikan bahasa Inggrisnya yang kacau.

Calvin memutar bola matanya jengah, setelah itu hening pun melanda.

"Cakra...."panggil Calvin yang membuat saudaranya langsung menatapnya.

"Hm?"dehem Cakra sebagai balasan

"Takdir aneh ya?"tanya Calvin yang membuat Cakra hanya terdiam.

"Dulu aja kita benci sama papa, benci banget malah. Tapi sekarang? Tiba-tiba kita udah baikan sama papa aja...."ujar Calvin lagi sambil terkekeh singkat

Sang kembaran masih diam, tak berniat untuk memotong ucapan Calvin sama sekali.

"Ternyata diabaikan itu gak enak ya? Pantesan bang Liam sama bang Dave dulu gak berniat buat dekat sama kita. Karna nyatanya papa dulu lebih fokus kekita.... Iya kan?"lanjutnya yang diakhiri pertanyaan dan dibalas anggukan setuju oleh Cakra. Siapa sih yang tidak menyadari itu?

•REYNARD KAVY ZAVEGAN• {S2}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang