CHAPTER 5

546 48 1
                                    

Setelah melewati sedikit perdebatan antara Gracia dan Sekar, dimana Gracia meminta Sekar untuk mengantarnya ke apartemen setelah dia tidak berhasil menemukan kunci mobilnya sedangkan Sekar enggan untuk mengantar karna merasa tidak mengenal Gracia dan dia juga harus segera pulang untuk mengantar bunga milik Jessie.

Tapi jangan panggil Gracia kalau tidak bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.

Gracia langsung mengeluarkan
jurus andalannya,, dengan wajah memelas dan mata berkaca-kaca hampir menangis dia berkata "pliiss tolong antar aku ya,, aku gak tau lagi minta tolong sama siapa,, handphone aku mati gak bisa hubungin siapa-siapa."

Dan hasilnya disinilah Sekar mengemudikan mobilnya membelah kemacetan jalanan ibukota di sore hari bersama dengan Gracia yang duduk dengan manis di sebelahnya.

Ya Gracia berhasil membujuk Sekar untuk mengantarnya pulang.

Suasana di dalam mobil benar-benar sunyi, tidak ada suara musik atau pun suara Sekar dan Gracia,, mereka seperti larut dalam dunia nya sendiri,, Sekar yang fokus mengemudi berusaha untuk keluar dari kemacetan ini.

Dan Gracia yang sedang asik memperhatikan jalanan disekitarnya.

Saat sedang melihat jalanan yang ada di depannya, tiba-tiba pandangannya terusik saat melihat action figur yang bertengger di atas dashboard.

Gracia seperti mengenali benda itu dalam hati dia berkata "eh itu kayak tau deh" sambil berusaha untuk mengambil action figur itu agar bisa melihat dari dekat untuk memastikan sesuatu yang ada dalam pikirannya saat ini.

Tapi baru saja tangan Gracia menyentuh benda itu Sekar sudah menegurnya "bisa sopan gak? Tangannya jangan main ngegratak gitu!"

Gracia yang sedikit kaget mendengar ucapan Sekar, hanya bisa menoleh ke arah Sekar sambil mengeluarkan senyum polosnya.

"Hehe.. maaf ya, abis kayak kenal sama hiasannya hehehe.." jawab Gracia

"Tetep aja itu namanya gak.." belum sempat Sekar menyelesaikan omelannya, handphone nya sudah berbunyi.

Sekar langsung memakai earphone nya dan langsung menjawab panggilan itu.

Sekar : hallo
Jessie : Kar dah dimana? Gue dah sampe di parkiran apartemen lu nih
Sekar : sabar Jes kena macet gw tadi,, trus ini gue mau ngedrop orang aneh dulu
Jessie : aissshh masih lama gak? Ngedrop siapa?
Sekar : kagak,, udah lu tunggu aja bentar lagi lah gue sampe

Sekar mematikan sambungan telepon dan melepas earphonenya kembali.

Merasa sedang di tatap Sekar lalu menoleh ke samping,, dilihatnya Gracia sedang melihat kearahnya dengan tatapan kesal dan seperti akan marah.

"Kenapa?"- Sekar

"Enak aja ngatain aku orang aneh, kamu gak tau siapa aku?!" -Gracia

"Nggak dan gak mau tau juga tuh, kan emang mba nya aneh,, orang gak kenal main gandeng trus maksa minta dianterin pulang." -Sekar

"Kan tadi aku udaj jelasin situasinya kenap.." belum selasai Gracia menjawab Sekar sudah lebih dulu memotong "sssttt bisa diam gak? Atau mau saya turunin disini? Saya harus fokus nyetir biar cepet sampe ini."

Suasan kembali sunyi,, tak lagi suara mereka berdua,, hingga suara Sekar memecah kesunyian itu " udah sampe nih, mau diturunin dimana?"

"Eh udah sampe ya,, yaudah aku turun didepan lobby sana aja"- jawab Gracia

Sebelum turun dari mobil Sekar, tak lupa dia mengucapkan terimakasi walau masih ada rasa kesal atas kata-kata Sekar tadi.

"Makasih ya udah mau nolongin aku,, yah walaupun kamu nyebelin tapi sekali lagi makasih ya.- Gracia

"Hm"- jawab Sekar singkat.

Gracia lalu melangkah keluar dari mobil dan Sekar langsung melaju meninggalkan tempat itu.

Tak berapa lama Sekar sudah sampai di area Apartemennya,, ya benar jarak Apartemen Gracia dengan Apartemen memang tidak jauh hanya beda 1 blok saja.

Sekar lalu bergegas menemui Jessie.
" Nih Jes bunga nya,, gue langsung ya" - ucap Sekar
" Gak mau mampir ke tempat Olla dulu Kar?" - Jessie
"Nggak dah,, lelah gue, lagian lu pasti lagi pengen berduaan kan"-Sekar

Setelah selesai mengantar bunga Sekar langsung bergegas menuju unit apartemennya.

Sekar memasuki unitnya,, meletakan semua barang-barang yang dibawanya di tempat semula agar apartemennya tetap rapih.

Setelahnya Sekar langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri dengan air hangat untuk mengurangi sedikit lelah tubuhnya.

Beberapa menit kemudian Sekar telah selesai membersihkan dirinya, dia lalu berjalan menuju kamarnya untuk segera beristirahat.

"Duh akhirnya kelar juga hari ini, lelah banget dah mana pake ketemu cewe aneh lagi" -ucap Sekar sambil merebahkan dirinya di kasur kesayangannya.

Sementara itu di tempat yang berbeda Gracia sedang berbicara dengan managernya lewat telepon, dia menceritakan semua yang dia alami tadi sore mulai dari dia merasa diikuti oleh seseorang, yang membuatnya terpaksa minta bantuan seorang gadis untuk dapat menghindari orang sedang menguntitnya dan masalah kunci mobilnya yang hilang yang ternyata tidak hilang tapi tertinggal di ruangan
manager nya.

Sang manager menanyakan siapa gadis yang membantu Gracia tadi, dan disitu Gracia baru teringat kalau dia lupa menanyakan nama gadis tadi.

Setelah selesai dengan teleponnya,, Gracia yang tengah berdiri menikmati pemandangan kota di malam hari dari jendela apartemennya tiba-tiba teringat akan sesuatu.

Gracia teringat akan hiasan yang ada di mobil Sekar tadi sambil berkata dalam hati nya

"Action figur tadi itu sama persis kayak yang pernah gue kasih ke Esta deh"

"Apa jangan-jangan dia itu..,, ah gak mungkin, Esta kan anaknya manis, ceria, hangat,, gak kayak dia jutek, dingin, walaupun dia cantik dan manis juga sih"

Ada rasa penasaran dalam diri Gracia terhadap gadis yang tadi menolongnya dipaksa menolong lebih tepatnya. Tapi sepertinya Gracia harus mengubur rasa penasaran itu, karena bagaimana dia mau mencari tahu tentang gadis itu kalau nama nya saja Gracia tidak tahu.

Tbc

Maaf kalau ada yang typo ya.








CONTRACT OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang