47

10.3K 409 32
                                    





Happy reading


🔥🔥🔥

Saka mengamati penampilan nya di kaca dengan teliti—apakah ada yg kurang dari dirinya? Atau mungkin perpaduan baju yg ia pakai belum pas?.
Setelah tiga hari menenangkan diri dan pikiran akhirnya hari ini saka memutuskan untuk pulang ke rumah nya—bukan hanya sekedar pulang namun ia juga akan berusaha berbaikan dengan istrinya.

Tiga hari ini ia lalui dengan perasaan rindu yg memuncah kepada sang anak—lalu bagaimana dengan nia? Entahlah itu biar jadi rahasia saka dengan tuhan saja.

Setelah memastikan penampilan nya tidak ada kurang, ia pun segera beranjak keluar namun sial nya suara dering telfon menghentikan langkah nya.

Sindy is calling•••

Saka menghela nafas nya gusar—ayolah jangan sekarang. Baru saja ia ingin menaruh hp nya kembali tapi satu pesan dari sindy menahan nya.

Sindy a.p
Sak aku mohon kamu kesini, di luar ada om tio. Aku takut sak

Om tio? Membaca nama itu tangan saka langsung terkepal keras. Bagaimana bisa bajingan tua itu keluar dari penjara?! Sialan Dengan nafas yg memburu saka langsung keluar dari kamar hotel nya tujuan nya sekarang bukan lagi ke rumah nya melainkan ke apartement sindy.

Ia seakan lupa tentang tujuan utama nya, yg menjadi Fokus nya sekarang ialah keselamatan sindy. Saka mengemudi mobil nya dengan kecepatan diatas rata rata. Untung saja jalanan ibu kota saat ini tidak terlalu ramai.

Ketika ia sudah berada di depan pintu apartement sindy, ia pun dengan tergesa memasukan pin apartemen tersebut—bagaimana saka bisa tau pin nya? Tentu saja sindy yg memberitahu.

“Sindy!! Sindy!!” Teriak saka bagai orang gila dengan mata menjelajah mencari keberadaan sepupu nya itu
“Aku disini sak hiks hiks” isak sindy yg terduduk di bawah sofa dengan keadaan yg sangat mengenaskan. 

Tanpa babibu saka langsung membawa sindy kedalam dekapan nya “it's okay ada aku, ada aku sin" bisik saka sembari mengelus surai lembut milik sindy.

“Aku takut sak hiks ta—di dia—”
“Shut ada aku, aku bakal selalu jagain kamu, ok?” Ucap saka sembari merangkum wajah sindy.

Mendengar ucapan saka, sindy merasa tenang dan lega—saka akan selalu menjaga nya—pikirnya.

ia pun menenggelamkan kembali tubuh nya kedalam dekapan saka. Dekapan yg menjadi favorit nya selama ini.

Dekapan yg selalu memberikan kenyamanan dan ketenangan disaat ia sedang tidak baik baik saja. 

“Aku akan selalu disisi kamu sin, kamu gak perlu takut sekarang”

“Terima kasih sak”

🔥🔥🔥

Saka menatap lekat kearah sindy yg sedang tertidur pulas, tadi setelah menenangkan sindy, ia segera menyuruh sindy untuk tidur demi memulihkan emosi dari wanita itu. Tadi ia sempat memeriksa cctv, dan betapa geram nya ia ketika menemukan sosok tio gunarwan disana, saka pun dengan segera menyuruh orang nya untuk menangkap tio kembali—berani sekali tua bangka sialan itu bermain main dengan nya cih.

Ia tahu pasti sepupu nya ini sangat terguncang dengan kedatangan tua bangka sialan itu. Tio gunarwan—mantan suami dari almh tante nya yg tak lain ibu dari sindy. 

Kala itu tante nya menikah lagi ketika sindy berusia 7 tahun, awal nya saka melihat Tio adalah sosok ayahtiri yg baik untuk sindy, namun  semenjak sindy dan dirinya menginjak SMP, om tio mulai melecehkan sindy. Sayang nya Kelakuan bejat dari tua bangka tsb tidak tercium hingga 3 tahun berikut nya, dimana saka yg kala itu Berusi 17 tahun, melihat langsung bagaimana sepupu nya itu di lecehkan oleh om tiri nya itu. 

Can I have you, Mas (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang