3. Gagal Lagi

1.4K 163 9
                                    

Mencoba berjalan dengan normal setelah aset nya di tendang begitu kencang oleh Jake, Heeseung membuka pintu mobil nya dengan ringisan. Mendaratkan bokong nya dengan cepat ia lantas menyenderkan tubuh nya, kaki nya terbuka. Heeseung meringis melihat ke arah celana nya.

"Bukankah ini menjadikan alasan untuk aku bertemu nya lagi?" Heeseung bergumam lalu menyalakan mesin mobil nya untuk pergi dari sana.

Sebaiknya ia memikirkan cara agar anak itu masuk ke dalam perangkap nya, bagaimana pun cara nya. Di gigit nya pipi bagian dalam sebab ia merasa bersemangat, anak itu benar-benar sesuatu. Memberontak tiap kali ia melakukan kontak fisik.

Heeseung memarkirkan mobil nya di halaman Mansion, dengan kasar menutup pintu mobil. Ia akan mengecek pekerjaan nya sebelum merebahkan diri di ranjang milik nya.

———

Setelah memastikan pria dewasa itu pergi, Jake dengan cepat berlari ke arah kamar mandi. Tiba-tiba ia merasa ingin buang air kecil sehabis menendang aset pria itu, milik nya ikut terasa ngilu.

"Apa ia sudah mulai gila? Saat itu ia menolak nya namun sekarang meminta aku untuk menyetujui tawaran tidak masuk akal itu."

Jake membuka seragam nya menyisakan kaus putih polos, ia akan mandi dan memasak ramen untuk makan malam. Lupakan sejenak perihal para pria dewasa tidak jelas itu, omong-omong Jake tidak sabar, apakah ia akan di terima di pekerjaan baru nya.

"Mari fokus bekerja dan belajar untuk saat ini!" Jake berkata sembari menyemangati diri nya sendiri.

———

Bus sekolah tiba dengan cepat, Jake yang baru saja sampai di halte lantas berlari agar ia tidak tertinggal. Setelah menempelkan kartu dan berucap terimakasih ke arah Paman supir ia langsung mencari tempat duduk, bus lumayan ramai untung nya ada satu kursi yang kosong di belakang.

Jake mendaratkan bokong  nya dengan cepat lalu mendekap ransel nya di depan, bus berhenti di halte dekat rumah Sunoo. Mata Jake otomatis mengedar mencari teman nya itu, saat mata nya menemukan pria itu ia tersenyum dan mereka melambai satu sama lain.

"Kau cepat." Sunoo mendekat ke arah belakang sebab di samping kiri Jake sudah koson.

"Aku memang tidak pernah terlambat."

Kedua nya tertawa lalu diam menyandarkan punggung di kursi masing-masing, Jake merasa kantuk nya datang sebab dingin nya AC di dalam bus menerpa wajah nya. Sesadar mungkin ia menahan kepala nya agar tetap diam.

Sret

"Maafkan aku.."

Jake terkejut saat kepala nya mengenai bahu seorang penumpang di sebelah kanan nya, dengan cepat Jake meminta maaf yang di balas senyuman manis. Terpaku sesaat sebab melihat senyuman dengan gigi taring yang sedikit menyembul dari sana.

Bus berhenti di halte bus 1 depan sekolah, Jake dan Sunoo segera bersiap-siap untuk turun. Jake lebih dulu menempelkan kartu lalu turun, ia yang melihat Sunoo mengalami masalah dengan kartu nya dengan cepat ia mendekat namun belum sempat Jake mengeluarkan kartu milik nya dari saku seragam, seorang penumpang yang duduk di samping nya itu langsung menempelkan kartu nya dan menyuruh Sunoo turun dengan cepat.

"Terimakasih.." Sunoo membungkuk dan tersenyum setelah mengucapkan terimakasih, lalu merangkul bahu Jake untuk memasuki gerbang sekolah.

———

Ponsel nya bergetar tanda ada nya pesan masuk, ternyata itu pesan dari supermarket yang ia lamar untuk bekerja paruh waktu kemarin, dengan cepat Jake membalas nya. Kelas nya masih berlangsung ia tidak bisa banyak mengeluarkan suara bising, setelah selesai membalas pesan. Jake lanjut fokus ke arah papan tulis.

FALLS  |  HEEJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang