2. Anak Anjing Yang Malang

1.8K 171 5
                                    

"Huh???"

"Huh?!!"

Jake menatap tak percaya ke arah Paman Ahjussi berambut putih di hadapan nya. Apa yang baru saja dia katakan begitu tidak masuk akal. Jake memang bekerja di restoran tetapi bukan berarti ia bisa memasak seperti juru masak yang handal.

"Apa kau tahu? Aku adalah seorang pelayan dan tukang cuci piring di restoran itu."

Sekarang kejadian nya berbalik, Jake melihat mata Paman Ahjussi berambut putih itu melotot. Lantas memijat pelipis nya dengan helaan nafas.

"Wah.. padahal aku sudah memberi tahu mereka untuk memberi anak ini pekerjaan sebagai juru masak." Bergumam kecil yang hanya dapat di dengar pria tua itu.

"Jangan libatkan aku, kirim kan uang nya secepatnya. Aku pergi." Belum sempat tangan nya memegang kenop pintu suara lain menginterupsi.

"Hey! Setidaknya antarkan aku ke halte bus Paman."

Heeseung menatap datar ke wajah yang menunjukkan raut kesal itu, kaki jenjang nya melangkah dengan cepat dan menarik tangan itu , Jake merasa begitu ringan saat pria dewasa itu menarik nya. Yang lebih muda meringis saat tubuh nya seperti terseret-seret.

"Lepaskan saja tangan ku, ini sakit!" Tak ada sahutan dari pria dewasa itu tanpa pikir panjang Jake berpegangan pada dinding yang baru saja mereka lewati.

Jake lihat pria dewasa itu menatap nya sengit, dalam keadaan lengan nya yang terlentang di lorong kantor. Jake balik menatap sengit dengan alis yang menukik. Lalu senyum nya mengembang ketika tangan nya di lepaskan, ia lantas melakukan peregangan di lihat nya ada bekas merah yang tercetak melingkar di pergelangan nya.

Set

Belum sempat ia mendongakan wajah, tubuh nya tiba-tiba melayang. Jake terbatuk saat sadar pria dewasa itu membawa nya bak karung beras. Perut nya tertekan ia merasa tak nyaman. Memberontak dengan kaki yang menendang-nendang mengenai dada pria itu.

"Apa kau gila?! turunkan aku, kalian bantu aku hey!! AKU AKAN DI CULIK TOLONG AKU!"

Teriakan Jake sama sekali tidak di hiraukan pegawai di sana, ia benar-benar akan memukul wajah pria dewasa ini sungguh. Tangan Jake sengaja memegang rambut hitam yang telah di tata rapih menggunakan gel rambut itu dengan sedikit cengkraman.

"Singkirkan tangan mu bocah."

"TURUNKAN AKU LEBIH DULU!"

Helaan nafas berat terdengar, Heeseung mengalah dan menurunkan tubuh itu lalu tangan nya beralih menyisir tatanan rambut nya yang berantakan. Kemeja nya pun sedikit kusut, sebenarnya apa yang ia lakukan tadi? Heeseung berkacak pinggang dan menatap anak itu dari atas sampai bawah.

"Jangan muncul lagi di hadapan ku," Kata Heeseung tiba-tiba.

Jake yang mendengar itu berdecak, ikut berkacak pinggang dengan kaki kiri yang sedikit tertekuk. Dengan dagu yang mendongak.

"Ha! Harusnya aku yang berbicara begitu, jangan muncul lagi di hadapan ku. Bilang pada Paman Ahjussi itu untuk menyerah saja. Perihal hutang Ayah ku, akan ku cicil beserta bunga nya." 

Setelah mengatakan itu Jake berdeham dan keluar dari halaman gedung kantor itu, untuk ke halte bus dengan berjalan kaki. Cukup, hari ini saja Jake berurusan dengan mereka-mereka. Memakai tudung hoodie nya, malam ini lumayan dingin. Apalagi Jake yang hadanya memakai kaus tanpa lengan dan hoodie hitam.

Jake mana tahu jika dirinya sedang di tatap dengan lekat oleh Heeseung. Setelah melihat punggung  itu sudah tak terlihat lagi, Heeseung memilih ke parkiran untuk mengambil mobil nya. Melepas dasi nya saat sampai  di dalam mobil.

FALLS  |  HEEJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang