18

7 5 0
                                    

S e l a m a t  m e m b a c a
{Usahakan vote dulu}
.
.
.
.


"

Gak gitu Al, Mama, Mama juga gak tau kenapa kali ini Mama tuh, merasa kasihan aja gitu sama anak itu".

"Mama kasihan atau udah sayang sama dia".ucap Alexa memastikan.

"Jelas, gak gitu Al, Mama juga sebenarnya gak tau kenapa Mama ngerasa gitu".

"Udah deh Ma, Papa cuma cambuk anak sialan itu bukan ngebunuhnya".

Rini menghembuskan nafasnya dengan kasar. " Iya Al, kamu benar, Mama minta maaf, Mama khilaf buat buka hati sama anak sialan itu".

Alexa tersenyum jahat nya setelah mendengar ucapan Rini. Alexa berjalan mendekat Rini.

"Ini baru Mama aku".pujinya manis sambil memegang kedua bahu Rini lalu memeluknya.

"Oh, ya, Ma".

"Apa?".tanya Rini menatap lekat kearah Alexa.

"Gimana kalau kita buat rencana untuk Bulan?".ucapnya seraya menampilkan senyum smirknya.

"Rencana apa?".tanya Rini heran dengan tatapan sulit diartikan.

"Ya, kita buat Bulan M4ti, gimana Ma?".

"Kamu gila?, Mama belum mau masuk penjara All!!".ucap Rini sedikit kaget setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Alexa.

"Astaga Mama, kita gak perlu lakuin itu...". Alexa menggantung kata-katanya.

"Maksudnya?".

"Kita kan ada Papa".

"All, jelasin yang benar sama Mama, Mama sama sekali gak ngerti sama ucapan kamu?".

"Papa kan tadi marah banget sama Bulan cuma gara-gara uangnya hilang, padahal yang nyuri uang itu aku, bukan Bulan. nah, gimana kalau kita buat sesuatu hal yang bisa bikin papa marah besar sama dia".jelas Alexa dengan senyuman yang terus terpancar diwajahnya.

"C-caranya?."

Alexa membisikkan sesuatu kepada Rini hingga membuatnya membelalakkan matanya tak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Ayolah Ma, dengan begitu, kita bisa buat Papa masuk penjara dan anak sialan itu-M4ti".bujuk Alexa supaya Rini setuju dengan rencananya.

"Trus... Kalo Papa masuk penjara, kita bisa nguasain semua harta Papa, kita bisa senang-senang Ma".lanjutnya lalu beralih duduk dikasur.

"Yaudah, terserah kamu aja Al, Mama.. Mama ngikut aja".

"Aaa, Al sayang banget deh sama Mama, makasih ya Maa".ucap Alexa seraya memeluk erat kearah Rini. Sedangkan Rini sedang berusaha mengerti apa yang dimaksud dengan Alexa.

***

Bulan berada dikamar kesanyangannya. Ia menangis histeris didalam sana. Ia benar-benar ingin meluapkan semua rasa sakitnya dengan berteriak sekuat-kuatnya.

Bulan duduk meringkup kedua kakinya dibawah kasur. Ia benar-benar tak pikir dengan Candra, bisa-bisanya ia menuduh Bulan mencuri uangnya, padahal bukan ia yang melakukannya.

"Aaghhhrrhr, kenapa??, kenapa gak sekalian aja Ayah bunuh aku, kenapa?".ucapnya sambil memukul-mukul kepalanya.

Ia berdiri dengan perlahan menuju kursi depan kaca meja rias. Ia melihat dieinya yang sedang kacau di pantulan cermin itu.

"Kenapa?, kenapa Bulan harus terima nasib kayak gini, kenapa?, kenapa tuhan benar-benar gak adil?, kenapa harus kasih Bulan keluarga kayak gin".banyak pertanyaan menyerang otaknya.

Hurt Each Other (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang