24

5 3 0
                                    

S e l a m a t m e m b a c a
{Usahakan vote dulu}

.
.
.
.

Kini, Bulan dan Bintang berdua diruangan saja, Bintang sebenarnya ingin manja ke Bulan dari tadi. tapi, mengingat ada kedua orangtua dan Angkasa ia malu lalu tetap bertahan cuek.

Hening, tak ada satu pun yang memulai pembicaraan sampai beberapa saat Bulan duluan yang mengucapkan beberapa kata.

"Huh, kenapa?".ujar Bulan sedikit kecewa dengan Bintang.

"Kenapa, gimana?".

"Kenapa rahasiain dari Bulan?".

Bulan menatap kosong kearah depan. Ia duduk disamping bankar tempat Bintang terbaring.

"Takut Bulan khawatir".

"Bintang tega!".

"Bintang tega bohongin Bulan! Bulan kecewa!".

"Bintang selalu suruh Bulan minum obat supaya sembuh, tapi Bintang sendiri gak minum obat, terus kata Bintang gak boleh ada rahasia-rahasia antara kita, Bulan cerita semua rahasia Bulan ke Bintang tapi, kenapa Bintang ngetutupin semua ini?".banyak pertanyaan yang dilontarkan Bulan pada Bintang.

"Bintang tau kan?, kalo Bulan gak bisa hidup tanpa Bintang?, kalo Bintang pergi berarti cahaya Bulan juga ikut pergi".lirih Bulan dengan sedih.

"Bintang tega, tinggalin Bulan sendiri dalam kegelapan, tanpa ada seorang pun yang menemani?".

"Gak gitu, Bulan".ujar Bintang sedih melihat Bulan begitu.

"Gak gitu?, terus maksudnya ini gimana, Bintang mau buat Bulan kena struk iya?".

"Bukan begitu, Bintang minta maaf".

"Pokoknya Bintang harus sembuh, kalo sampai Bintang kenapa-napa, Bulan gak akan pernah maafin diri Bulan sendiri".

"Bulan jangan gitu".

"Bintang minta maaf, maaf, maaf, maaf, dan maaf, Bintang gak tau harus gimana lagi, tapi Bulan harus tau, Bintang bahagia banget bisa ketemu sama Bulan, Bintang rasanya beruntung banget tau gak, selama ini cuman Bulan yang mengisi hati Bintang terlalu dalam untuk jatuh cinta sama Bulan".lirih Bintang sambil meneteskan air mata.

"Bintang berterima kasihhh, banget sama tuhan, walau ia merenggut kebahagiaan Bintang dalam keluarga, tapi ia memberikan kebahagiaan dalam jatuh cintanya Bintang, ya jatuh cinta kepada makhluk ciptaan tuhan yang manis ini".

"Bintang sekali lagi minta maaf udah bikin Bulan kecewa, dan Bintang berharap Bulan mau maafin Bintang, ikhlasin Bintang, ya?".Bintang terbatuk-batuk sambil ber-ucap.

"Gak, sampai kapan pun, Bulan gak akan pernah ikhlasin Bintang".putus Bulan dengan air mata yang telah terjatuh mebasahi wajah manis gadis itu.

"Harus, karna sampai kapan pun waktu ini pasti akan terjadi dan kita tidak akan bisa pernah mengelak".

"Tapi, Bulan belum siap kalo Bintang pergi, Bulan belum siap".

"Bulan harus siap kapan pun, karna hal kayak gini gak akan ngomong kalo akan terjadi, jadi harus siap sedia jika suatu hari hal gini bakalan terjadi secar tiba-tiba".

Hurt Each Other (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang