5

24.6K 766 18
                                    

Hari terlihat begitu cerah pagi ini, setelah bibir Haechan yang di cium oleh Mark, Haechan akhirnya di antar oleh Mark ke sekolah

Terlihat 3 lelaki manis sedang duduk manis sambil berbincang-bincang di salah satu meja kantin

" Kalian kau tau " Jaemin
" Tidak, Nana belum beritahu " Haechan
" Makannya jangan di potong dulu omongan ku bodoh " jawab Jaemin sambil memutarkan bola matanya
" Sekali tidak bertengkar apa tidak bisa " kini lelaki manis bernama Renjun akhirnya membuka suaranya
" Kayak kamu tidak pernah bertengkar aja Njun " Haechan
" Ish jadi dengerin ga si channie " jawab Jaemin geram
" Hehehe jadi jadi " jawab Haechan sambil menyuapi makanan ke dalam mulutnya
" Aku jadian dengan paman Jeno " ucap Jaemin dengan senyum bangganya
" Oh itu aku sudah tau " jawab Renjun
" Ya aku kan memberitahu si beruang ini, bukan kamu " ucap Jaemin dengan nada jengahnya
" Bagaimana bisa? Dia kan paman kalian Nana " tanya Haechan dengan menaikan satu alisnya
" Ya bisa masa ga bisa chan, Renjun kembaranku ini saja bisa pacaran dengan paman Guanlin " - Jaemin
" Hah Renjun pacaran dengan paman Guanlin? " jawab Haechan sambil melotot tak percaya
" Iya kenapa memangnya chan? " Kini Renjun yang menjawab
" Tidak hanya saja itu paman kalian " - Haechan
" Ck, tak apa lagi pula mereka paman kita karna kedekatan keluarga bukan karna hubungan darah chan " - Renjun
" Ohh iyaa bukannya kamu juga suka dengan Daddy mu itu chan, menurutku tak apa jika kamu mendekatinya toh kamu bukan darah dagingnya kan " - Jaemin

Yap benar 2 temannya ini tau jika Mark bukan ayah kandung dari Haechan dan mereka tidak memiliki hubungan darah sama sekali.

Dan benar kata Jaemin Haechan memang sudah jatuh cinta kepada Mark dari ia berumur sangat kecil, awalnya ia mengira itu mungkin hanya perasaan sayang kepada daddy-nya layaknya seorang anak kepada ayahnya , namun ternyata perasaan itu kian membesar dan semakin membesar

Bel sekolah berbunyi yang menandakan jam pulang, Haechan keluar dari gerbang sekolah dan menemukan mobil daddy-nya , ia segera masuk ke dalam mobil itu

" Hai Bear, sudah makan? " -Mark
" Heum belum dad " -haechan
" Baiklah ayo makan bersama, kamu mau makan apa Baer? " Tanya Mark sambil mengelus pipi bulat Haechan dan menatap mata Haechan dengan tatapan yang begitu dalam
Pipi Haechan bersemu merah dan akhirnya menjawab pertanyaan Daddy nya
" Makan apa saja asal bersama Daddy " jawab Haechan malu

Ntah lah Mark kini sedang mati-matian menahan salah tingkahnya di depan Haechan, Mark terus fokus menyetir dengan pandangan ke depan sambil sedikit tersenyum, Haechan yang melihat senyuman Daddy nya terpukau tiba tiba kata Jaemin tadi langsung terputar di kepalanya

" Ohh iyaa bukannya kamu juga suka dengan Daddy mu itu chan, menurutku tak apa jika kamu mendekatinya toh kamu bukan darah dagingnya kan " - Jaemin

Haechan menggelengkan kepalanya dari lamunan tersebut, pipinya sudah kembali memerah dan tanpa sepengetahuannya Mark menatap Haechan dengan tatapan gemas, Mark memarkirkan mobilnya di sebuah restoran

Setelah mereka makan bersama Haechan merengek minta pulang, dan mereka sekarang sudah berada di rumah bahkan sudah berada di 1 kamar berdua, Mark terus menatap Haechan dengan tatapan yang sulit di artikan, Haechan yang merasa di tatap akhirnya menatap Mark

" Kenapa Daddy menatap chanie seperti itu " -haechan
" Daddy mau nen, belum dapet nen dari pagi Bear " rengek Mark memeluk tubuh Haechan sambil memasukkan kepalanya ke selah tengkuk leher Haechan dan menghirup dalam aroma tubuh Haechan


Yap kalian g salah Mark memang sering minta nenen ke Haechan dengan alasan Mark akan sakit jika tidak mendapatkan nenen dari Haechan, Haechan selalu ingin menolak namun tubuhnya selalu saja tak sejalan dengan pikirannya itu

Haechan menghela nafas dan menaikkan baju oversize yang ia kenakan lalu mengusap tubuh Daddy nya yang tidak mengenakan baju dan hanya menggunakan celana pendek

" Sini nen, tapi jangan di gigit nanti sakit " cicit Haechan kepada Mark, Mark mendengar itu akhirnya menatap Haechan sekilas dengan wajah yang berbinar lalu akhirnya menyesap puting Haechan dengan rakus

"Mhh Daddy pelan shh " ringis pelan Haechan sambil mengusap rambut dan punggung dadunya ,

" Ahh mhh Daddyh " ntah angin apa yang mengenai Mark, Mark tiba tiba menggerakkan jarinya untuk mengusap dan memelintir puting Haechan, ia juga menjilat sensual puting Haechan

" Dad mhh jangan di cubit" tiba tiba tangan Mark berhenti dan Mark menurunkan tangannya menuju perut Haechan dan mengusapnya pelan, Haechan yang merasakan perutnya di usap dengan gerakan sensual tubuhnya jadi menegang secara tiba tiba apalagi sekarang Mark semakin keras menghisap putingnya seperti bayi yang kehausan
" Nghh daddyhh ahh " desah lembut haechan

"aku sudah tidak tahan lagi, persetan dengan hubungan anak dan ayah " batin Mark

Tangan Mark turun mengusap pelan paha dan selangkangan Haechan, secara perlahan tangan Mark masuk kedalam celana Haechan dan akhirnya masuk ke dalaman Haechan, Mark melepaskan puting kiri Haechan dan kembali menyesap puting kanan Haechan, secara perlahan Mark memegang penis kecil haechan dan meremasnya lembut

" Mhhh Daddy stop shh " desah Haechan aambing menggeliat, jarinya terus meremas rambut daddy-nya dan menatap sayu mata daddy-nya itu, ia kembali merasakan penisnya yang tadinya hanya diusap sekarang telah di kocok oleh Daddy nya dengan tempo kecil

" Auhhh Daddy nghhh " Haechan frustasi dengan kenikmatan yang tiba tiba ia rasakan, Haechan mendongok dengan bibir yang terbuka, ia merasa akan ada sesuatu yang keluar

Mark terkekeh menatap wajah Haechan yang terlihat begitu kenikmatan dengan apa yang ia lakukan, Mark melepaskan puting Haechan dan akhirnya melumat bibir Haechan dan memasukkan lidahnya kedalam mulut Haechan mengajak lidah Haechan untuk berperang, Mark mengeluarkan tangannya dari celana Haechan dan akhirnya menurunkan celana Haechan, mengocok cepat penis Haechan hingga mengeluarkan larvanya

Mark mengelus lubang hole Haechan dansaat merasakan betapa licinnya lubang Haechan membuat penis Mark yang sudah menegang semakin menegang, Mark menatap mata Haechan yang sudah layu, lihatlah betapa sexy nya Haechan saat ini, pakaian yang berantakan, hole yang basah, perut yang basah karna semburan Haechan sendiri, dada yang membengkak, dan bibir Haechan yang sedang menjadi arena tanding lidah Mark dan Haechan. Secara perlahan Mark mengelus lembut hole Haechan, melepaskan lumatannya untuk memberi Haechan waktu bernafas, Mark menjilat lidah dan leher Mark sensual, secara perlahan Mark ingin memasukkan jarinya kedalam hole Haechan, namun tiba tiba tangan haechan menahan tangan Mark, Mark menatap Haechan dengan tatapan bingung

" No Daddy ini salah dad, tidak kita tidak boleh melakukan hal itu " ucap Haechan dengan tatapan sedih dan memohon

"sial " umpat Mark dalam hati

Sungguh Mood Mark tiba tiba hancur dan ia langsung bangun dari kasurnya dan menuju ruang ganti, Mark keluar dengan stelan baju rapi dan keluar begitu saja tanpa menatap Haechan

Haechan menatap Mark sendu, ia merasa bersalah tapi apa yang ia katakan itu benar apa adanya

Waktu menunjukkan pukul 02.00 dari sore hingga saat ini Mark belum pulang, dan Haechan juga belum tidur bahkan belum makan dan ingin menunggu Mark

MY DADDY/ MARKHYUCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang