6

17K 667 2
                                    

Lama menunggu Mark tak juga kunjung datang, akhirnya Haechan memilih untuk tidur di sofa guna menunggu Mark, pukul 04.00 Mark masuk kedalam kediamannya ia menatap sosok yang tertidur di sofa karna menunggu nya, ia mendekat ke arah Haechan yang tertidur dan mengelus pipinya lembut




" Maaf kan Daddy sayang, Daddy tidak bisa menyayangi mu layaknya seorang anak lagi, Daddy sudah terlalu jatuh dalam pesonamu Bear " Mark menatap sendu Haechan dan mengecup bibirnya, Mark pergi ke dalam kamarnya


Pukul 06.15 Haechan menggeliat dan mengusap matanya, Haechan menatap sekitar lalu menatap kamar Mark yang tertutup

" Apa Daddy marah yaa dengan channie " sendu Haechan, Haechan naik ke atas dan berjalan ke kamar Mark, Haechan membuka kamar Mark dan menemukan Mark yang tertidur, saat mendekati Mark Haechan mencium bau alkohol yang sangat pekat di tubuh Mark

Haechan mendudukkan diri di pinggir kasur Mark dan mengelus wajahnya, menatap sendu Mark dengan tangannya yang Masi setiap mengelus lembut wajah Mark, Haechan tersenyum kecut menatap mata Mark yang terpejam

" Daddy aku tau kamu marah, tapi aku takuttt.. aku takut jika nanti Daddy menjauhi ku saat kita selesai melakukan hal itu karna aku terlihat sangat murahan "

" K-kita juga salah melakukan hal itu dad, kau dan aku adalah ayah dan anak, huh iya ayah dan anak " ucap Haechan dengan nada gemetar dan wajahnya yang menunduk, Haechan menghela nafas lalu sedikit menggoyangkan tubuh Mark


" Daddy bangun, sudah pagi ayo bangun nanti Daddy telat ke kantor" Mark membuka matanya menatap Haechan tajam

" Menyingkir lah, aku akan mandi " Haechan yang mendengarkan Mark ucapan Mark yang begitu dingin bangun dan pergi dari kamar Mark dengan wajah murung

Mark menatap Sendu punggung Haechan yang menjauh, dia sama sekali tidak tidur dan dia mendengarkan apa yang dikatakan oleh Haechan saat ia berpura-pura tidur

Sampai di bawah Mark melihat Haechan yang sudah rapi dengan pakaian sekolahnya sedang menunggu Mark, Mark duduk di meja makan dan mengambil roti yang di beri oleh Haechan tak ada percakapan sama sekali mata Haechan bengkak dan hidungnya merah karena saat di kamar mandi ia menangis

Sesampainya di sekolah Haechan Masi terdiam di kursi samping pengemudi, menatap Mark lekat, pasalnya dari rumah hingga di sekolah Mark tak ada membuka pembicaraan satupun bahkan Mark tak meminta morning kiss, sampai akhirnya Mark pun berkata

" Haechan cepat turun atau aku akan terlambat karenamu " Haechan menatap sendu Mark

" Daddy apa boleh aku meminta kecupan? " Cicit Haechan, Mark yang mendengarkan ucapan Haechan menatap lekat wajah Haechan

" Bukankah kita ayah dan anak kenapa kau sekarang meminta sebuah kecupan pada daddymu sendiri " Haechan dengan mata berkaca-kaca turun dan langsung masuk ke dalam kelasnya

" Apa Daddy sangat marah sehingga ia menjauhi ku? " Haechan mengusap air matanya yang lolos membasahi pipinya


Jaemin dan Renjun yang melihat Haechan menangispun langsung mendekat Haechan

" Channie kenapa menangis? "- Renjun
" Channie ada masalah dengan paman Mark? "- Jaemin

Haechan Renjun dan Jaemin bergantian, kemudian menggeleng
" Ndak channie ga kenapa-kenapa "

Jaemin mengelus rambut Haechan pun kembali berkata
" Nana rasa ini pasti karna paman Mark, kalau kamu mencintai paman Mark tidak apa kejar saja Nana rasa paman Mark juga suka sama Channie, jangan terlalu lama berfikir nanti keburu paman Mark di ambil orang lain " Haechan yang mendengarkan ucapan Jaemin pun akhirnya termenung

MY DADDY/ MARKHYUCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang