04. Prahara Ghasob

103 21 2
                                    

مَنْ أَخَذَ شِبْرًا مِنَ الأَرْضِ ظُلْمًا فَإِنَّهُ يُطَوَّقُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ

Artinya: "Barang siapa yang melakukan kedzhaliman dengan mengambil sejengkal tanah, maka Allah akan menimpakan padanya tujuh lapis bumi pada hari kiamat." (HR. Al-Bukhari dan Muslim/Muttafaq 'Alaih).

 Al-Bukhari dan Muslim/Muttafaq 'Alaih)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🗡️

             Halaqoh kali ini adalah Halaqoh para santri yang menduduki bangku ibtidaiyah setingkat sekolah dasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

             Halaqoh kali ini adalah Halaqoh para santri yang menduduki bangku ibtidaiyah setingkat sekolah dasar. Halaqoh yang membahas setiap inti sari isi Al-Qur'an atau bisa kita bilang sebagai penafsiral Al-Qur'an. Holaqoh sendiri mempunyai ma'na  pengajian.  dimana orang-orang yang ikut dalam pengajian itu duduk melingkar. Dalam bahasa lain bisa juga disebut majelis taklim atau forum yang bersifat keilmuan. Istilah ini sangat umum di timur tengah dan biasa dilakukan di banyak masjid sehingga tak jarang para pondok pesantren juga ikut meniru kebiasaan itu.

          "Arif kamu kenapa?" tanya saya ketika melihat Arif tengah menunduk sendiri, dia masih diam tidak menjawab satupun ucapan saya. Salah satu temannya malah menyikunya dan ternyata si Arif ini tengah tidur tidak mendengarkan apa yang telah saya sampaikan tadi.

          "Afwan ustadz" ucapnya sambil menunduk takut, saya hanya terkekeh kecil sambil mengangguk.

          "Kalau ada waktu istirahat di manfaatin buat tidur ya Rif jangan bergadang. Kalau begini kamu sama saja telah menyia-nyiakan waktu belajarmu," jelas saya, ya baru kali ini saya berbicara cukup panjang, entahlah rasanya mood saya sekarang sedang ada dalam situasi yang baik.

          "Ustadz, Fahri sakit!!" seru Alqoma sambil menunjuk kearah Fahri yang terlihat cukup pucat pasih. Saya menghampirinya lalu menyuruhnya untuk berdiri.

         "Fahri ikut Ustadz," tutur saya, dia mengangguk sambil berdiri, saya membopongnya sampai keluar dari masjid, namun hal yang tidak di inginkan malah terjadi. Sandal saya hilang padahal saya sudah meletakkannya di tempat khusus agar tidak di ghosob. Saya bertanya kepada para santri putra yang sejak tadi duduk di depan teras masjid. Ada tiga orang  santri yang ikut mencari sandal saya yang hilang itu. Saya berubah kesal, akhirnya saya berjalan tanpa sandal saat  mengantarkan Fahri.

ZulfikarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang