8. Kencan

149 15 0
                                        

____ jam 8 di pesta___
Aku datang dengan menggunakan jas merah kehitaman yang sangat jarang ku pakai.
Pesta megah yang mengundang para orang orang yang cukup terkenal.
"Aahh, ini menyesakan"ucapku memegang wajahku.
Aku berkeliling di pesta itu sambil meminum sedikit wine.
Cttk
"Ah maaf"ucapku, Kay!
"Emh"jawab dia canggung
"Apa kau baik baik saja sekarang?"ucapku sedikit mencubit pahaku.
"Emh, kau juga?"tanya Kay
Aku mengangguk sambil tersenyum.
"Ah aku pergi duli"ucapku berjalan menjauh.
Rasa sakit pasti akan hilang.
__
"Ah sial"ucapku
"Berapa banyak wine yang aku minum tadi"ucapku memegang kepalaku.
Aku sangat mabuk sekarang.
"Toilet toilet"ucapku berjalan sambil memegang tembok.
"Tolong lepaskan"terdengar teriakan dari toilet.
Aku langsung berlari kedalam toilet dan melihat.
"Killian"ucap dia sambil menangis.
Aku melihat Kay yang berada dilantai dengan pakaian robek dan wajah merah bekas tamparan dan ada seorang pria babi yang sudah bauh tanah.
"Brengsek"teriakku sambil mendorong pria itu.

# aku Kay

"Brengsek"teriakan Killian mengiringi pukulannya.
"Berani, beraninya kau menyentuh kekasihku"teriak Killian sambil membenturkan kepala pria itu ke lantai.

(ET ET saya tau anda pasti penasaran oleh karna itu kita flasback bentara)
Sudah beberapa hari sejak kami bercerai
Sesuai janjinya dia benar benar tidak masuk kedalam hidupku lagi dan tak perna menampakan dirinya didepanku.
Setelah beberapa hari terbebas dari Killian aku memutuskan ikut ibupergi ke sebuah pesta dan aku bertemu dengannya.
Dia menjadi lebi kurus dari terakhir kita bertemu dan lingkaran hitam di matanya juga terlihat jelas.

"Hah, Kay tenangla. Dia itu mantan suamimu"ucapku mencuci muka.
Perlahan ada seorang pria mencuci tanganya di sampingku.
"Selamat malam"ucap dia
"Ah, malam"jawabku
Gyut tiba tiba dia memegang pantatku.
"Tuan, tolong jauhkan tangan anda"ucapku menepiskan tanganya.
"Heh, jangan jual mahal begitu"ucap dia mendekatkan wajahnya padaku.
"Tuan, apa anda tidak perna tau kalau bau mulut anda itu menjijikan lebi busuk dari bangkai"ucapku.
"Kau sialan"ucap dia mendorongku kelantai
"Eh apa?"
"Hahah, kau cantik "ucap dia menjilat leherku.
"Menjijikan"
Brak
Ada seseorang masuk
"Killian"ucapku
Dan itulah plasback nya selesai
"Killian, Killian ini cukup"ucapku memegang tanganya.
"Tapi dia sudah menyentuhmu"ucap Killian
"Killian, Kay"terdengar suara wanita
"Ibu"ucapku sambil tersenyum.
Ibu langsung menarik Killian yang berada di atas pria itu, dan dengan itu perjamuan selesai.

___ Rumah___
Aku memandang killian yang tertidur di atas kasurku, dia masih begitu tampan seperti biasa.
"Hahaha, aku harus move on"ucapku sambil berdiri.
Grub
Tiba tiba dia memegang tanganku.
"Jangan pergi"ucap dia memegang tanganku dengan erat.
"Killian lepaskan tanganku,"ucapku sambil mencoba melepaskan tangany.
"Tidaaak, kalau ku lepas kau akan pergi"uca dia terus menarikku.
"Apa dia salah mengenali aku?"gumamku
"Killian, bukalah matamu aku ini bukan lay"ucapku
"Aku tauuuu, kau memang bukan lay. Kau adalah Kay"ucap dia sambil tersenyum.
"Kaaay"ucap Killian terus tersenyum padaku.
"Killian kau tau kalau aku ini bukan lay, kenapa kau tersenyum padaku"ucapku.
"Itu uhk karna uhk aku menyukai uhk mu"ucap dia sambil cegukan
"Haha, menyukai ku. Bukanka kau menyukai Kakakku"ucapku sambil tertawa.
"Tidak,tidak,tidak. Yang aku sukai sejak awal itu kamu. Aku hiks"ucap dia sambil mulai menangis.
"Killian, apa kau menangis"ucapku memegang wajahnya yang merah karna mabuk.
"Aku tidak hiks menangis hikss, aku hiks"ucap dia melepaskan tanganku dari wajahnya.
"Aku hiks bingung ,aku bingung hiks aku tak tahu hiks apa yang harus ku lakukan hiks agar kau menyukaiku juga hiks"ucap dia sambil terus menangis.
"Huaaaaaaaaaa"tiba tiba dia menangis sambil berteriak keras layaknya seorang anak kecil.
Aku memeluk kepalanya.

"Cup cup, jangan menangis lagi ya"ucapku membelai rambutnya.
"tidak mau hiks, kau hiks akan hiks pergi "ucap dia sambil mulai gelagapan karna menangis.
"Aku tidak akan pergi"ucapku tegas.
"Janji"ucap dia
Aku mengangguk
"Aku janji"jawabku
Dia tertidur sambil terus memelukku dengan erat,
"Hah, Killian. Sekarang aku tak yakin dengan perasaanku"ucapku memegang kepalaku.
"Apa aku harus melupakanmu atau memberimu sebuah kesempatan"ucapku ikut memeluk pinggangnya.
"Aku mohon, kali ini tolong jangan lukai aku lagi"ucapku menempelkan wajahku di dadanya.
_____
"Uhm"aku terbangun karna matahari yang mengenai wajahku.
Aku membuka mataku dan melihat Killian yang berada di sampingku.
Dia tertidur dengan lelap, wajahnya benar benar tampan
"Dia sangat tampan"gumamku menyentuh wajahnya.
Clak tiba tiba matanya terbuka
"Apa yang kau lakukan"teriak dia mendorongku.
"Killian?"ucapku bingung.
"La, tidak kau Kay"ucap Killian.
Aku mengangguk.
"Kenapa aku bisa berada disini"ucap dia berdiri.
"Semalam kau mabuk, jadi aku membawa mu"ucapku
"Ah, maaf. Aku merepotkan mu lagi"ucap dia memegang kepalanya.
"Killian, apa kau mengingat semalam?"ucapku
"Semalam?"ucap Killian.
Tiba tiba wajahnya memerah.
"Eh, apaka itu benar"ucapku mulai menggodanya.
"A, eumh"ucap dia mengangguk sambil menutupi wajahnya.
"Jadi kay, mungkin ini sedikit terlambat. Apa kau mau memberi 1 kesempatan untukku"ucap Killian.
Aku melihat wajah Killian yang memerah, wajah yang tak perna kulihat sebelumnya.
"Hahaha"aku tertawa terbahak bahak sambil memegang perutku.
"Emh, baiklah"jawabku tersenyum.
Srrt tiba tiba killian memelukku.
"Aku, aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi"ucap dia
"Emhh, baik baik"jawabku tertawa.
"Ini bukan terdengar aneh, jadi apaka besok bisa berkencan"ucap Killian.
Aku menganggukkan kepalaku.
Dia tersenyum ,
" sampai jumpa besok"ucapk Killian
"Emh sampai jumpa besok"jawabku.

__esok hari_
Sesuai janji, kencan kami akan di mulai jam 10 pagi.
Aku datang 20 menit lebih awal dari jadwal.
"Kencan yah"ucapku tersenyum.
Beberapa menit kemudian
"Kay"ucap Killian yang berada tak jauh dariku.
"Eh"aku melihat jamku, sekarang baru jam 9:45
"Maafkan aku, apa aku salah menghitung jam"ucap Killian yang sudah ada di hadapanku.
"Ah tidak, aku juga terlalu awal"ucapku
Biasanya dia hanya mengenakan pakaian formal, jadi aku sedikit terkejut melihat dia mengenakan pakaian casual.
Dia memakai jeans hitam dengan sweeter hitam polos lalu gaya rambut yang biasanya berdiri diturunkan sehingga menutupi dahinya.
Dia benar benar
"Kyut"ucapku tak sengaja.
"Kay"ucap dia
"Emh ada apa?"tanyaku
"Ka kau, sangat imut"ucap Killian sambil tersenyum.
"Uaaaaaaaa"aku berteriak dalam hatiku
"Apa itu, apa yang kulihat tadi. Tenangla Kay, kau itu bukanla anak SMA lagi kau sudah berumur 24 tahun jadi tenangla"aku berteriak di dalam hatiku.
"Emh, kau juga sangat tampan"jawabku
"Terima kasih"ucap Killian dengan wajah memerah.
"Tidak, tidak, aku tidak bisa menahan ini lagi"
Aku mengambil topi di dalam tasku, aku menaruh bagian dalam topi itu tepat di mulutku.
Aku memejamkan mata perlahan, lalu
"Aaaaaaaaghhhhhhhh, dia imuuuuuuuuuuut" aku berteriak dengan keras sambil terus menutup mulutku.

__Taman bermain__
"Kay, kau main apa dulu?"tanya Killian.
"Aku, bagaimana kalau kita naik Rollercoaster"ucapku
"Ayo"ucap Killian menarik tanganku.
"Wuuuu, waaa ini mengasyikan"ucapku di atas Rollercoaster.
Uweeek
"Killian apa kau baik baik saja?"tanyaku memberikan air
"Ma, maaf Kay. Aku uwek. Tak bisa lagi jika kau mau main itu uwek"ucap Killian yang mengeluarkan Kilauan dari mulutnya.
"Selanjutnya, ayo naik comedy putar"tariku tanpa menghiraukan kata kata Killian.
"Mati, aku benar benar mati"ucap Killian memelukku
"Eh apa kau tidak berfikir kalau dia begitu lucu hari ini"
Killian yang dingin yang sering kulihat bisa ketakutan karna permainan bukanka ini kejadian langkah.
Beberapa jam kemudian.
"Uwaa, benar benar menyenangkan"ucapku sambil duduk di kursih.
"Emh ya men uwek menyenangkan"ucap Killian yang seakan tak bisa berdiri lagi.
Dia begitu imut.
"Aku akan membelikan es crim, tunggula disini"ucapku pada Killian.
Aku berjalan pergi ke tempat es crim.
"Pak tolong es crim vanila 2"ucapku pada penjual.
Setelah menunggu akhirnya es crim yang ku pesan selesai.
Aku berjalan begitu hati hati  agar es crim itu tidak jatuh.
Tapi bruk seseorang mendorongku
Aku mendongak dan melihat lay.
"Kay, berani beraninya kau"ucap lay.
"Lay, kenapa kau disini?"tanya ku.
"Kau, beraninya kau mempengaruhi Killian"ucap lay menamparku.
"Kau pikir, kau bisa menggantikan posisiku hah"ucap lay menarik rambutku.
"Sadari posisimu Kay"ucap lay berdiri.
Aku tak tahan lagi.
"Sialan, apa kau pikir kau tuhan disini"ucapku memukul wajah Lay dengan es crim di tanganku.
"Sedari awal, Killian adalah milikku"ucapku mendorong lay sampai terbaring di tanah.
"Kau mjngkjn berfikir kalau Killian mencintaimu, kau itu hanya di permainkan haha. Killian itu hanya menyukaiku"teriak Lay sambil tertawa.
"Menyedihkan"ucapku menunjukan senyuman dingin
"Kau pikir hanya kau yang berada di dalam hatinya, tidak Lay. Kaula yang bodoh di antara kita. Apa kau pikir aku tak tahu kalau kau sudah berselingkuh di belakang killian"bisikku.
"Kau, bagaimana"ucap Lay terbata.
"Ingat ini Lay, aku akan merebut kembali milikku. Meski suatu hari aku harus memusnahkan mu dari dunia ini."ucapku berdiri.
"Kay"terdengar suara Killian.
"Heh kau begitu sombong. Bagaimana kalau kita buktikan sekarang"ucap Lay.
"Killian"ucap lay memeluk Killian sambil menangis.
"Hiks Killian, Kay memukulku"ucap Lay.
Kau menantang ku.
"Hiks" dengan sempurna aku mengeluarkan air mataku.
"Bukan, itu hiks bukan aku. Lay la yang mendorongku"ucapku sambil menangis.
"Tidak Killian, dia bohong"ucap lay.
"Kakak, apa kakak benar benar membenciku. Padahal aku sudah bilang kalau aku salah. Tapi kakak masih mendorongku hiks maaf hiks maafkan aku"aku menangis sambil menutup mataku.
Grrt kiliian mendorong lay dan mendekatiku.
"Kay, apa ada yang sakit?"tanyaku.
"Kakiku, hiks sakit"ucapku memeluk Killian
"Kalau begitu ayo kita pulang"ucap Killian menggendongku seperti wanita.
"Aku mau pulang "tangisku
Aku memeluk leher kiliian dan melihat Lay.
"Kau kalah"ucapku menunjukan jari tengahku.
Killian mulai berjalan sambil menggendongku.
Perlahan dia menurunkanku dan membukakan pintu mobil.
"Silahkan masuk yang mulia"ucap Killian tersenyum dengan lembut.
"Hahah, yang mulia"ucapku tertawa.
Lalu perlahan masuk kedalam mobil, dia menutup pintu dan masuk ke pintu untuk kursi kemudi.
"Jadi kita akan kemana lagi?"tanya Killian tersenyum.
"Emh bagaimana dengan bioskop"ucapku tersenyum.
"Oke, let's go"ucap Killian.

please love me(BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang