tidak terdengar omelan, lebih tepatnya sudah beberapa hari ini pria Bashkala tidak mendengar istri-nya banyak bicara seperti biasanyaㅡada apa? bahkan tidak ada lagi tawaran bekal yang biasanya selalu terlontarkan dan sering ia tolak, tidak ada lagi teguran saat pakaian dan handuk ia letakan sembarangan di atas ranjang bahkan sofa, tidak ada lagi ocehan malam-malam, tidak ada lagi.
pria Bashkala itu menatap bingung pada sang istri yang sedang membereskan piring bekas mereka sarapan, tanpa suara, tidak ada omelan tersirat amarah saat piring pria Bashkala menyisahkan sisa makanan.
"Kassa?"
aktifitas Kassa berhenti, tanpa menjawab ia hanya melirik sang suami yang masih duduk di kursi makan.
"hari ini aku pulang telat."
Kassa mengangguk, tanpa omelan lagi, wanita itu berlalu membawa piring kotor menuju wastafelㅡmengabaikan sang suami.
tidak mengambil pusing, Jordan Bashkala memilih langsung bergegas keluar rumah setelah mengambil tas kantornya yang sudah diletakan istrinya di atas meja ruang utamaㅡtanpa tau meninggalkan sang Istri yang mulai meluruhkan air mata.
"kamu masih gak sadar ya, Dan..?"
s i l e n t
mobil Jordan terpakir rapi di halaman parkir gedung perusahaan, pria dua puluh lima tahun itu turun dan melangkah masuk ke dalam gedungㅡmemasuki lift yang menuju ke lantai lima tempat ruangannya berada.
ting!
Jordan keluar dari lift, berjalan santai menuju ruangannya.
"Pak Jordan..?"
langkah Jordan terhenti saat melihat sang sekretaris menghampirinya dengan ekspresi panik, "Ada apa?"
"Um, maaf.. nona Soraya memaksa masuk ke dalam ruangan anda sebelum anda datang, pak.."
Jordan mengangguk, "tidak apa." jawabnya lalu memasuki ruangannya yang langsung disambut oleh seorang wanita.
"pagi, sayang."
"sepagi ini kamu datang ke kantorku, ada apa?" Jordan mendekati wanita-nya yang berdiri di dekat meja kerjanya.
wanita itu langsung memeluk tubuh Jordan bahkan mengusap punggung pria tinggi itu tanpa rasa enggan, "dua hari gak ketemu.. aku kangen kamu." ia berjinjit dan mengecup rahang sang pria yang dengan sigap memeluk pinggang rampingnya.
"kangen?"
wanita bernama Soraya itu mengangguk antusias, "selama aku ada urusan di Surabaya.. kamu gak main sama yang perempuan lain kan?" mata wanita itu memincing, "kamu juga gak main sama Istrimu itu kan?"
s i l e n t
perfum wanita.
Kassa meremat murka jas yang dikenakan Jordan pagi tadi, dadanya sesak dan nafasnya naik-turun tak teratur. Tangan wanita itu meraih kemeja putih milik sang suami yang tergeletak di atas sofa ruang kamar, jemarinya mengusap noda merah muda yang tertempel pada kain putih ituㅡlipstik, Kadsay jelas tau itu.
kesimpulannya, hari ini Jorsan pulang terlambat karena baru saja selesai menghabiskan waktu bersama seorang wanita. Ya, Kassa tau itu dan buktinya sudah terpampang nyata bahkan ia sentuh.
Klek
pintu kamar mandi dibuka sang suami yang baru saja selesai mandi, Kassa menatap sekilas sebelum membereskan segala barang milik Jordan. "Kalau belum makan malam, di meja makan ada makan malam yang sudah dihangatkan Bibi." Celetuk Kassa sebelum berlalu memasuki kamar mandi dan menutup pintu itu tanpa menunggu balasan dari Jordan yang hanya diam saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
iii. SILENT
Short StoryKassa hanya diam, membiarkan Jordan bertingkah semaunya sampai surat gugatan singgah di meja kamar mereka.