10 › Pengakuan.

488 35 5
                                    

less complicated and less feel? sorry.

s i l e n t

"Mama gak akan setuju kalau kamu menikah dengan wanita itu setelah perceraian kamu dengan Kassa, nggak akan pernah Mama restuin kamu meskipun kamu menikahi wanita itu sebagai bentuk pertanggung jawaban!" Daniella berseru seolah ucapannya adalah mutlak dan harus dipatuhi putra bungsunya, "kalau kamu nekat menikahi wanita itu maka jangan harap kamu bisa memberi warisan keluarga Bashkala kepada anak kamu dari wanita itu bahkan jangan harap bisa memberi nama keluarga Bashkala pada anak kamu itu, camkan itu!"

"Ma, itu keterlaluan." Jordan membalas seolah memberi penolakan, "bagaimana bisa aku tidak memberi nama Bashkala pada anakku?"

Daniella mendengus sinis, "memang kamu yakin bayi yang sedang dikandung wanita itu adalah bayi kamu? apa kamu yakin?"

Sersan, Juan dan Jendral yang duduk di sofa saat ini memilih untuk diam dan menyimak perdebatan di antara Jordan dan Daniella.

Jordan menarik nafasnya, "dia udah kasih bukti DNA ke aku kalau cocok sama aku."

"nonsense, lalu kamu dengan mudah percaya? isn't she a paid woman who always plays with men who willingly give her paid money..?" Celetuk Jendral, "dan kamu percaya jika yang dikandung dia adalah bayi kamu lalu disisi lain bisa saja bayi pria lain?"

"Kak."

"come on, you're so stupid." Imbuh Juan dengan malas, "aku gak menyangka kalau adikku sebodoh ini."

"bahkan wanita itu bisa saja memalsukan DNA bayinya agar kamu mau bertanggung jawab, Dan." Celetuk Sersan yang sedari tadi menyimak, "Ayah juga gak setuju kalau kamu ingin menikahi wanita itu alih-alih sebagai pertanggung jawaban atas bayi yang sedang dikandungnya padahal wanita itu adalah wanita bayaran yang bermain dengan pria manapun sehingga bisa saja bayi yang ada dikandungnya itu adalah bayi pria lain dan bukan bayi kamu."

Jordan menghela nafas samar.

"biarin aja dia nekat, kan nanti dia gak kebagian warisan." Ledek Jendral membuat Juan tertawa.

Daniella menatap miris si bungsu yang akhir-akhir ini menjadi pusat bully oleh putra kedua dan pertamanya, "bukan perkara warisan tapi Mama gak mau kamu dimanfaatkan oleh wanita sembarangan itu maupun wanita sembarangan lainnya."

"kalau gak mau dapat yang sembarangan ya jadi cowok pemilih biar dapat yang pemilih juga, setara lah." lagi, Jendral dengan mudah mengolok-olok Jordan yang enggan membalas.

Juan menyeletuk, "misal ya Kassa."

"nah, betul itu." Imbuh Sersan seolah bergabung dengan kedua putra sulungnya untuk mengolok putra bungsunya.

lagi-lagi Jendral melanjutkan, "tapi berhubung kamu sudah masuk ke dalam kubangan sembarangan yang silahkan dinikmati ya."

Daniella dengan tajam menatap bergilir tiga pria Bashkala yang duduk dan mengolok putra bungsunya, "kalian bertiga lebih baik diam kalau tidak bisa memberi nasihat yang benar." langsung membuat tiga pria Bashkala terdiam.

detik berikutnya Daniella beralih menatap si bungsu yang masih bungkam dan menunduk, "good for you if indeed Kassa has forgiven you." Tidak dapat dipungkiri juga jika Daniella lega saat pagi ini putra bungsunya itu datang dan memberitahu jika calon mantan menantunya telah memaafkan kesalahan fatal putra bungsunya itu, "tapi gak bagus buat kamu jika kamu tetap berniat menikahi wanita itu setelah sidang resmi perceraian kamu dengan Kassa."

s i l e n t

benar apa yang dikatakan Giesa jika sosok Harlan adalah pria yang menyukai bahkan sudah berada ditahap cinta mati pada Kassa sejak SMA, pria yang rela dan tega melakukan apa saja demi mendapatkan Kassandra Arudama.

iii. SILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang