12 - Wei Wuxian

3K 380 18
                                    

17 Februari

.
.
.

Wei Wuxian terbangun di tempat gelap. Dirinya merasa deja vu dengan keadaan seperti ini, ia menatap sekeliling di sini sedikit berbeda dengan yang waktu itu.

Tidak lembab dan berair, hanya gelap. Dan gelap dimana-mana.

"Astaga, dimana ini?".

Wei Wuxian berjalan dengan panik, tangannya terulur menggapai udara. Ia tidak bisa melihat atau merasakan apapun di sana, semuanya gelap. Sangat gelap.

PUK!

"Jangan takut".

Remaja itu tersentak dan langsung berbalik ketika ia merasakan sebuah tepukan di bahu kananya diiringi sebuah suara.

"Siapa kau? Dan dimana ini?". Tanya remaja itu kepada seorang laki-laki yang sepertinya berusia dua puluhan berdiri di hadapannya sembari tersenyum manis.

Laki-laki itu punya wajah cantik dengan gurat maskulin di sana. Matanya sedikit menyipit ketika sebuah kurva tertarik dari kedua susut bibirnya.

"Ke- kenapa... wajahmu....?". Tanya Wei Wuxian tergagap karena terkejut. Wajah laki-laki itu seperti wajahnya dalam versi dewasa.

"Jangan terkejut. Aku adalah kau". Ucap pria berwajah cantik itu sembari masih tetap tersenyum.

"Apa maksudmu?". Tanya Wei Wuxian dengan heran.

"Namaku Wei Wuxian dan kau adalah reinkarnasiku". Jawab pria cantik itu.

Wei Wuxian diam dengan raut wajah bingung. Bukan dirinya tidak paham tentang apa yang diucapkan oleh pria itu, hanya saja ia tidak mengerti mengapa semua ini bisa terjadi.

Pria itu kembali mengulas senyum lembut yang terlihat menyejukan. Ia kemudian menuntun remaja berusia tujuh belas tahun yang merupakan reinkarnasi darinya itu untuk duduk di sebuah bangku panjang yang tiba-tiba saja ada di sana. Dan tempat itu tidak segelap sebelumnya.

"Kau pasti bingung kenapa kita bisa bertemu, dan kau pasti bertanya-tanya dengan semua ini?". Tanya sang Yiling Laozu dengan nada lembut, Wei Wuxian mengangguk pelan.

"Maafkan aku, itu semua terjadi karena sumpahku". Lanjutnya, kali ini dengan nada sedikit lirih.

Wei Wuxian menatap pria yang mengaku sebagai dirinya dengan tatapan bingung.  Sang Yiling Laozu tertawa pelan.

"Waktu ku tidak banyak Wei Ying, akan ku ceritakan secara singkat saja".

Kedua laki-laki berbeda usia yang sama-sama bernama Wei Wuxian itu saling berhadapan.

"Aku adalah leluhurmu. Namun kalian para Wei bukan keturunan dari darahku, melainkan dari adikku". Ujar Wei Wuxian dewasa.

"Jadi kau punya seorang adik?". Tanya Wei Wuxian remaja.

"Aku punya, namanya Wei Chengmei". Wei Wuxian remaja mengangguk paham, kalau Wei yang itu ia tahu betul.

"Semuanya bermula ketika aku dan suamiku berhasil menciptakan putra kami, pada saat– ".

"Tunggu! Suami?!". Pekik Wei Wuxian remaja memotong ucapan dirinya yang versi dewasa, Yiling Laozu itu mengangguk.

"Si- Siapa suami... mu?". Tanya remaja itu lagi.

"Tentu saja Lan Wangji, siapa lagi?". Yiling Laozu tertawa pelan menjawabnya dengan pertanyaan lagi, remaja itu memasang ekspresi wajah tidak percaya ketika mendengarnya. Ternyata mereka bukan sekedar sepasang kekasih seperti yang tertulis di buku milik Wen Qionglin itu, tapi mereka bahkan sudah mejadi sepasang suami-istri.

Handsome Ghost [WangXian] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang