Hari itu, adalah hari yang tidak akan pernah Alexa lupakan. Pertemuan pertamanya dengan laki-laki di atas jembatan pada langit gelap, juga di Universitas tempatnya menuntut ilmu.
Seakan takdir menolak permintaan Alexa, dirinya yang tidak ingin bertemu dengan Aland sebab pada pertemuan pertama saja sudah membuatnya merasa emosi, kini justru keduanya seringkali bertemu.
Di dalam ruangan kelas yang sama, bahkan kursi keduanya berdekatan membuat Alexa hanya bisa pasrah.
Semenjak dirinya memutuskan untuk pindah rumah, Alexa mendapatkan peluang untuk melanjutkan pendidikannya yang sempat terhenti. Lagi-lagi itu semua berkat kebaikan orang yang belum pernah Alexa temui, namun pamannya bilang, orang itu sangatlah baik.
Semoga Alexa bisa bertemu dengan orang baik itu secepat mungkin.
Sudah satu bulan Alexa menginjakkan kedua kakinya di Universitasnya kini, sejauh ini Alexa tidak pernah melakukan kesalahan terhadap siapapun. Hanya kepada satu orang saja mungkin, mengingat gadis itu seringkali beradu mulut dengan laki-laki itu.
Aland Smith, entah perdebatan apa yang selalu mereka ributkan, namun ini bukan pertengkaran serius. Sebaliknya, mereka terlihat seperti pasangan serasi.
Ya, benar-benar terlihat menggemaskan bagi siapa saja yang melihat. Tentu saja itu membuat sebagian mahasiswi menjadi heboh, mereka cemburu akan kedekatan Aland juga Alexa.
Murid baru itu sudah berhasil memasuki dunia Aland walaupun hanya sedikit, mengingat laki-laki itu memang sangat tertutup juga tidak tersentuh.
Alexa merasa bosan sekarang, Bastian yang tidak lain adalah sahabatnya tidak masuk tanpa keterangan yang jelas. Anak itu sering sekali bolos akhir-akhir ini, namun tidak lebih parah jika di bandingkan dengan Aland.
Hingga saat ini, Alexa tidak terlalu akrab dengan temannya yang lain. Sadar jika kasta gadis itu berada jauh di antara mereka, Alexa tidak terlalu memedulikan itu. Tujuan utamanya kuliah di tempat ini hanya untuk membuat paman yang sudah bersusah payah merawatnya bangga akan keberhasilannya.
Lulus dengan predikat terbaik, Alexa menginginkan itu.
Alexa terus melangkahkan kedua kakinya, mencari tempat baru untuk sekedar menghilangkan rasa bosan.
Jika saja Bastian berada di sini, mungkin sekarang ia sedang tertawa mengingat anak satu itu sangat pandai mencairkan suasana. Tingkahnya yang receh juga sikapnya yang hangat, Alexa bersyukur bisa mengenal sosok Bastian.
Hidup yang terasa hampa, namun sekarang ia sudah memiliki dua sahabat. Bastian Alberto, juga Aland Smith. Walaupun berhadapan dengan Aland akan cukup menguras emosi sebab sikapnya yang dingin juga menyebalkan, Alexa tetap bersyukur akan hal itu.
Laki-laki keras kepala itu, sudah sudi berteman dengannya. Walaupun, Bastian harus memaksanya terlebih dulu.
Langkah Alexa terhenti kala dirinya mendapati ruangan yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Pintu itu kini terbuka sedikit lebar, entah pintu apa. Namun sepertinya itu sukses membuat hati kecil Alexa penasaran.
Karena rasa penasarannya yang semakin memuncak, akhirnya Alexa memasuki ruangan tersebut. Melangkahkan kedua kaki secara perlahan, berniat untuk mengetahui apa sebenarnya isi ruangan itu?
Alexa terkejut kala dirinya tidak sengaja mendapati seseorang dari dalam ruangan sana.
Gudang terbengkalai, aroma rokok kini menyeruak di dalam ruangan itu. Laki-laki itu terus saja menyesap batang rokok tanpa henti.
Seakan sedang mengeluarkan semua beban berat yang berada di pundaknya, laki-laki itu terlihat menikmati setiap kepulan asap rokok yang dirinya ciptakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aland:End Of A Life
Mystery / ThrillerAland Smith, Terlahir dari rahim yang tidak di inginkan, siapa yang menyangka jika kehidupannya akan terasa begitu rumit? Ayah yang seharusnya menjadi pelindung kala dirinya terancam, namun pria itu justru mengusirnya. Seorang ibu yang menyayanginya...