Matt terlihat sedang duduk di sebuah kursi kayu yang berada di depan rumahnya, dia tertunduk lemas karena harus menerima hukuman dari sang ayah.
Dia hanya bisa pasrah menuruti semua keinginan ayahnya agar dia tak di pindahkan ke luar negeri. Lagipula kali ini sang ayah kelihatan sangat marah besar membuatnya takut.
Tak lama sebuah mobil berwarna hitam terlihat memasuki daerah rumahnya dan ternyata itu adalah adik-adiknya yang baru saja pulang bersama Reva yang memang sering main kesana.
"Loh kok lo disini? Gak jadi ikut ayah?" Tanya Naya saat sambil menghampirinya.
"Jadi, ini gue lagi nunggu ayah"
"Ohh yaudah sukses ya semoga hukumannya gak terlalu berat haha" ejek Naya lalu pergi meninggalkannya ke dalam rumah.
"Haha mati lo hari ini" Reva malah ikut mengejek.
"Ishh lo yang gue bunuh ya!" Matt mengepalkan tangannya membuat Reva berlari mengejar Naya.
"Wleeee hahahaha"
"Gue tonjok beneran dah"
Di saat Reva dan Naya puas mengejek, Abeer dan Nael malah diam mematung sambil melihat ke arah Matt.
Mereka bingung harus berbuat apa karena masih syok dengan keributan semalam, ditambah mereka sangat kasihan kepada Matt.
"Udah pada masuk sana" ucap Matt.
"Abang gapapa kan? Abang gak akan pindah kan?" Sang adik bungsu yang sangat dekat dengannya merasa sangat khawatir.
"Gue gak mau kalo lo sampe pindah bang" sambung Abeer.
"Gak kok tenang aja" Matt merangkul mereka berdua "udah masuk sana ayah udah dateng tuh abang harus pergi"
"Oke bang, hati-hati ya" Abeer dan Nael melambaikan tangannya sambil melihat Matt yang berjalan menjauh.
Dengan kaki yang sedikit gemetar Matt memberanikan diri untuk masuk ke dalam mobil ayahnya.
"Udah pada pulang sekolah semua?" Tanya sang ayah.
"Udah yah"
"Bagus lah kalo gitu"
Mobil pun mulai melaju membuat Matt tak henti berdoa di dalam hatinya.
Hanya butuh waktu 20 menit akhirnya mereka sudah sampai di tempat tujuan.
"Kok kita ke sini yah?" Tanya Matt bingung saat dibawa ke salah satu hotel milik ayahnya.
"Udah ikut aja dulu biar nanti ayah jelasin di dalem"
"Iya yah"
Mereka berdua pun masuk ke dalam hotel tersebut lalu berjalan menuju sebuah ballroom yang cukup besar di lantai 2.
Saat memasuki ballroom tersebut, Matt melihat banyak sekali orang yang terlihat sibuk di sana dan sepertinya memang akan ada event yang diadakan.
"Bakalan ada event ya yah?" Tanya Matt sambil terus berjalan mengikuti ayahnya.
"Iya buat Minggu depan dan kamu bakalan terlibat di event ini"
"Emang event apa yah?"
"Udah kamu ikut aja dulu"
Meskipun sangat penasaran tapi Matt sedikit lega karena kali ini dia hanya ikut membantu event yang akan dibuat oleh ayahnya.
Ah paling gue entar di suruh beres-beres atau jagain acara, bisa lah gitu doang. Ucapnya dalam hati.
Tak lama ada seorang lelaki yang menghampiri mereka berdua, dia berbincang dengan ayahnya Matt lalu mengajak mereka untuk masuk ke sebuah ruangan di ujung ballroom itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins
Teen Fictionmenceritakan tentang dua anak kembar di masa SMA mereka yang penuh sekali kejutan serta kisah cinta