Matt berjalan santai sambil tersenyum bangga karena dirinya lolos dari pembantaian burung hari ini.
Sambil menunggu mobil datang, Matt berjalan menuju sofa yang berada di lobby hotel. Dia mengeluarkan ponselnya lalu bermain game sampai tak sadar ada seseorang yang menghampirinya.
"Kelvin?" Panggil seseorang itu saat berada di hadapannya.
"Loohhh Prisilla?" Matt bangkit sambil celingukan.
"Lo ngapain di sini?"
"Ehhh ituuu guee ehh" Matt terlihat sangat gugup.
"Lo gapapa kan? Lo lagi cari orang?"
"Engga kok gak hehe gue abis ketemu ayah aja disini"
"Ayah lo kerja di sini?"
"Hemmm ya gitu lah, eh lo ngapain di sini?"
"Gue jadi salah satu panitia event di atas, bareng ayah gue"
"Om juga ada di sini?" Matt pura-pura tak tahu.
"Iya, ayah jadi salah satu dokter yang tugas di sunatan massal"
"Oohhh" Matt berusaha berfikir untuk mengalihkan pembicaraan.
"Eh lo gapapa kan vin? Gue belum bilang makasih soal kejadian Minggu lalu"
"Gue gapapa kok santai aja, lagian gue juga sempet ditolong bokap lo kan"
"Hem oke deh kalo gitu"
"Tangan lo udah sembuh?" Tanya Matt sambil mengecek tangan wanita itu.
"Oohh udah kok" dia menjadi gugup karena bersentuhan dengan Matt "kok lo tau tangan gue luka?"
"Tau lah lukanya kan lumayan gede waktu itu"
Wanita itu hanya terpaku dengan sikap Matt yang menurutnya sangat manis.
"Lo lain kali hati-hati, harus sigap buat lari atau ngumpet. Jangan sampe lo kejebak orang-orang tawuran atau ke injek injek orang yang kabur" pesan Matt
"I..iyaa Vin makasih" dia benar-benar bergetar dengan jantung yang berdetak kencang "btw lo udah lama pindah ke Jakarta? Lo sekolah dimana sekarang?"
"Gue sekolah di STM..."
"Permisi" seorang lelaki dewasa memotong pembicaraan mereka berdua "maaf pangeran Matthew, mobil sudah menunggu"
Aduhhh pake panggil pangeran lagi si pak Rizki. Ucap Matt dalam hatinya.
"Hah? Pangeran?" Wanita itu menatap heran pada Matt.
"Hehe lagi becanda itu, gue pamit duluan ya"
"Oh oke"
"Semoga eventnya lancar, fighting!" Ucap Matt sambil berjalan meninggalkan wanita itu.
Wanita yang baru saja bertemu dengan Matt adalah Cila, sahabat Naya yang dikenal oleh Matt dengan nama Prisilla.
Dia kini benar-benar diam terpaku di area lobby dengan mata yang terus melihat ke arah Matt. Ingin rasanya dia berteriak sambil melompat karena bisa bertemu dengan cinta pertamanya.
Bahkan dia mendapatkan semangat dan perhatian dari lelaki itu yang membuatnya semakin berbunga-bunga.
"Cil... Cila!" Panggil seseorang dari arah lift.
"Oh iya kak?" Cila berlari menghampirinya.
"Acara hiburan sama sambutan udah selesai, sebentar lagi sunatannya dimulai, lo stand by ya buat peserta yang abis sunat biar ke kamarnya masing-masing"
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins
Teen Fictionmenceritakan tentang dua anak kembar di masa SMA mereka yang penuh sekali kejutan serta kisah cinta