Naya menyusuri jalanan di daerah rumahnya setelah berkeliling mencari Matt yang tak ada sejak subuh tadi.
Awalnya Naya mengira Matt hanya pergi ke rumah Azam sahabatnya sejak kecil atau mungkin datang ke basecamp tempat dia berkumpul dengan anak-anak dari sekolahannya.
Namun ternyata semua temannya tak ada yang tahu keberadaan Matt, tentunya itu membuat Naya sangat panik.
Apalagi Matt tidak membawa apapun, bahkan handphone dan dompetnya berada di kamar.
"Matt lo dimana sih" Naya sangat khawatir sampai-sampai dia tidak masuk sekolah.
Saat Naya mulai kebingungan tiba-tiba dia mendapatkan telpon dari Reva, sahabatnya itu ingat jika Matt sering berolahraga saat dia sedang banyak pikiran.
Karena itu, Naya mencoba mengunjungi beberapa tempat berolahraga yang berada di daerah rumahnya.
Syukurlah setelah mengunjungi 3 tempat olahraga Naya bisa menemukan Matt sedang berlari di sebuah lapangan.
Dia tak langsung memanggil Matt, Naya hanya diam melihat sang kembaran yang masih terus berlari tanpa menyadari kedatangannya.
"Hahhh haaahhh haahhh" Matt menunduk sambil mengatur nafasnya.
Dengan tubuh yang sudah penuh dengan keringat, Matt terlihat berjalan menuju ke pinggir lapangan dan merebahkan tubuhnya di sana.
Melihat itu Naya pun menghampiri kembarannya.
"Udah lo larinya?"
"HAH NGAPAIN LO DI SINI?" Matt benar-benar terkejut hingga dia berdiri.
"Nyariin lo lah bego!" Naya menggenggam tangan Matt agar dia tidak kabur.
"Ngaaapaain lo nyariin guee" ucapnya terbata-bata.
"Harusnya gue yang tanya ngapain lo kabur hah? Gue tuh panik tau, gue sampe gak sekolah gara-gara nyariin lo!"
"Dih siapa yang kabur orang gue cuman lari doang"
"Terus kenapa lo gak izin? Lo tiba-tiba ilang hah? Mana hp sama dompet lo ada di kamar lagi"
"Ya kalo bilang mana di izinin, gue pasti di suruh sekolah"
"Alah alesan lo, ayo pulang sekarang!"
"Ahh bentar dongg Ka cape gue" Matt malah merebahkan tubuhnya kembali.
"Aihhh! Kalo ayah sampe tau mati lo! Disunat di sini langsung kayanya"
"Yaa jangan sampe ayah tau dong Ka pliss"
"Yaudah ayo pulang! Ibu khawatir dari tadi bego!"
"Iya deh iya"
Akhirnya Matt bangkit dan berjalan mengikuti Naya menuju mobil yang Naya bawa.
"Lo jangan macem-macem deh bang kalo emang gak mau ayah makin marah"
"Gue cuman mau lari doang Ka, gue mumet semaleman gak bisa tidur sama sekali jadi tadi gue keluar"
"Keluar dari jam berapa lo tadi hah?"
"Jam 4"
"Gilaaa! Terus lo belum makan sampe sekarang?"
"Udah kok, tadi gue lari sekitar komplek rumah abis itu istirahat sambil makan, baru dah ke sini"
"Emang lo bawa duit?"
"Bawa 20rb tapi udah abis" jawab Matt dengan ekspresi seperti anak kecil yang ingin jajan.
"Lagian ngapain dah dompet pake di tinggal segala"
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins
Teen Fictionmenceritakan tentang dua anak kembar di masa SMA mereka yang penuh sekali kejutan serta kisah cinta