"Ma, Riki gak ikut masuk?"
Oma datang sendiri setelah tadi Riki ngintilin oma keluar menuju taman belakang. Pas masuk, malah beliau sendiri aja, makanya Karina nanya.
"Riki katanya masih mau duduk-duduk dulu di taman belakang."
Pandangan Karina beralih ke Lessa yang masih natain beberapa cookies yang tadi gadis itu buat.
"Sayang, panggil ka Riki gih, makanan udah siap."
"Ya, mi."
Melepas apron nya, gadis itu melangkah ke taman belakang dimana Riki berada. Terlihat cowok itu lagi nyebat. Karna disuruh manggil, mau gak mau gadis itu tetap mendekat, meski sebenarnya dia males kalau ada disekitar orang ngerokok.
"Woy, di panggil mimi noh, makanan udah siap," gadis itu bersedekap menatap Riki yang malah makin ngebulian asap ke atas tanpa menoleh ke Lessa.
"Lo masih gak mau ngasih tau gue soal di pesta kemarin?"
Gadis itu tersentak, saat Riki kembali membuka percakapan tentang pesta malam itu. Pikirnya Riki udah lupa karna dari pagi tadi, cowok itu gak nyinggung apapun soal pesta kemarin.
Gadis itu makin terintimidasi saat Riki membalikkan badan menghadap padanya yang masih berusaha menyembunyikan ketegangannya.
"Lo udah janji sama gua."
"Ya udahlah lupain aja. Gue cuma kena gak enak badan aja."
"Lo bohong!"
Harusnya Riki gak perlu serepot ini karna toh, dia masih kategori orang baru dikenal meskipun hitungannya udah saudara.
"Ah udahlah, gue kesini karna disuruh mimi manggil lo, bukan mau ngajak ribut."
Malam itu, Lesaa mencerikan kejadian dimana ia melihat kedatangan Arthur di pesta pernikahan kemarin pada Echa. Sontak gadis itu ikut panik saat tau kalau Arthur sudah kembali berada disekitar mereka. Entah dari mana datangnya pria sialan itu hingga malam itu ia bisa masuk ke wedding party mimi.
"Lo harus kasih tau bang Riki, Ssa. Artur muncul itu sama dengan tanda bahaya."
Lessa masih bungkam saat Echa udah mencak-mencak karna pria yang oernah membuat Lessa terkena trauma muncul kembali.
"Gue masih canggung sama bang Riki, Cha. Lo kan tau, kita baru jadi saudara, masa gue cerita mendadak gini ke dia."
"Tapi Ssa-"
"Gue gak papa kok, Gue yakin gue bisa menghadapi Arthur."
"Ssaaa-"
"It's okey Cha. Lagian kalau dikampus pun, gue masih ada lo, Herina sama Bang Samudra. Gue baik-baik aja kok."
Kini pikiran Lessa masih belum bisa menerima saran Echa untuk mengatakan pada Riki tentang kejadian tadi malam dan siapa Arthur. Tak semudah itu bagi Lessa untuk terbuka dengan Riki yang notabene baru kemarin jadi bagian dari keluarganya.
Baru mau langkah keluar dari pekarangan belakang abis manggil Riki, Lessa tersentak dan langsung nabrak tubuh Riki akibat tarikan Riki yang udah gemes sama adik sambungnya itu.
"Lo mau gue bilang ke mami kalau malam itu Lo bukan ngantuk, tapi karna lo keliatan panik abis liat sesuatu?"
Lessa masih belum bisa mencerna bagaimana posisi mereka sekarang karna sejak mimi sama papi menikah, Riki banyak banget ngelakuin skinship yang selama ini belum pernah Lessa alamin.
Belum lagi sejak malam pernikahan waktu itu, Riki bahkan gak segan meluk dan musut punggung nya buat ilangin serangan panik yang Lessa rasain.
"Lo kenapa sih kepo banget, kan gue bilang gak ada apa-apa dan cukup lupain aja. Kenapa lo ribet banget?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying step brother
FanfictionSetelah 3 tahun perceraian mimi sama pipi, siapa sangka Lessa malah dikejutkan sama berita mimi nya yang mau punya suami baru, mana duda lagi, punya anak 1 lagi. Awal kenal, Lessa pikir Riki tu kalem apalagi tampang nya dingin banget kek kulkas...