04. Shock

352 30 1
                                    

Hanbyul mengeluarkan pisau lipatnya menghampiri lelaki itu lalu menikamkannya dengan pisau dilehernya. Hanbyul membekap mulut lelaki itu agar dia tidak mengeluarkan suara.

Mereka yang bersembunyi keluar dari sana melihat tindakan Hanbyul. Mereka melihat lagi satu keahlian Hanbyul iaitu ahli menggunakan pisau. Hanbyul mengeluarkan pisau dari leher lelaki itu dan mendorong lelaki itu. Lelaki itu mati.

Darah yang masih ada di pisau dan tangan Hanbyul jatuh ke lantai. Titisan darah itu membuat Yoonseo ingin muntah. Hanbyul mengambil senapan dan menembak lelaki itu. Mereka kaget. Somi dan Mina menutup telinga mereka takut. Asma Yoonseo kambuh dan segera menyedut inhalernya.

"Beres?" tanya seseorang di walkie talkie. Hanbyul mengambil walkie talkie di celana lelaki itu dan menjawab dengan suara rendahnya. Kyungjun menutup lampu dan pintu kembali.

3-3 problem

Wooram
|Udah bisa chat disini?

Junhee
|Bisa

Hanbyul membaca pesan mereka di grup. Hanbyul menyuruh Junhee memberitahu mereka untuk tidak saling memberi pesan di grup.

"Kenapa?" tanya Junhee mengerutkan alisnya. Dia lelah dengan semua ini, dia hanya ingin pulang dan istirahat.

"Lo ga ngerasa aneh? Bisa aja mereka ngehack ponsel kita dengan nomer kita." ucap Hanbyul melihat ponselnya. Dia turn off kan ponselnya.

"Mereka juga bisa lacak kita disini." ucap Hanbyul lagi.

"Orang tua kita? Orang tua kita bisa panggil polisi dengan melacak kita. Plis gue mau pulanggg." ucap Nahee yang menangis. Hanbyul menghela napas berat. Dia merasa ingin pergi jauh dari mereka. Energinya cukup terkuras melihat mereka berdebat, berbicara dan menangis.

Hanbyul benci keramaian. Dia tidak suka berkumpul seperti ini. Dia hanya mau selesaikan masalah ini seorang diri tanpa bantuan mereka karna situasi ini. Mereka berdebat dan tidak setuju dengan pendapat yang dia beri.

Bunda

            Bunda|
     Junhee masih disekolah|
Junhee terjebak sini|
Bunda, tolong hubungi polisi|
  Can't send

Junhee menghala napas berat. Yoonseo melihat ponsel Junhee yang tertera ruang chatnya bersama ibunya. Dia menenangkan Junhee, mengelus punggung Junhee dengan lembut.

Hanbyul melihat jam di ponsel Kyungjun menunjukkan jam 22:56 malam. Hanbyul mengambil senapan dan menghapus darah dipisau lipatnya di baju lelaki tadi lalu menyimpan di dalam saku roknya.

"Mau kemana lo?" tanya Kyungjun.

"Lab biologi."

☆゚⁠.⁠*⁠・⁠。゚☆゚。・*. ゚☆

Dabeom dan Juwon menutup mulut mereka agar mereka tidak ditemukan oleh para pembunuh yang berada di lab biologi. Mereka menelan air liur diam diam. Tubuh mereka bergetar dan menangis tanpa suara.

Bang!
Bang!

Suara tembakan dari lab biologi membuat mereka makin ketakutan. Mereka berdua juga mendengar jeritan lelaki yang kesakitan. Setelah itu, lab menjadi sepi. Tiada suara pergerakan atau langkah kaki.

"Dabeom, Juwon." panggil seseorang berbisik. Mereka terpaku dan merinding. Siapa orang itu? Kenapa dia bisa tahu nama mereka?

"Woi! Ini gue babi. Keluar bangsat." kesal Kyungjun berbisik. Mereka kaget. Kyungjun menyelamatkan mereka. Mereka berdua keluar dari tempat persembunyian mereka. Mereka melihat Kyungjun, Hanbyul dan Jinha membawa senapan dan pisau ditangan mereka.

SCHOOL WAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang