0.4

422 56 7
                                    

Jisoo tidak membiar Lisa pergi begitu saja pagi ini , saat sakit dirinya manja melebihi anak bayi.

"Lisa ada ujian hari ini kak, lagipula Kak Jennie akan menemani Kakak disini"

Jisoo makin mempererat pelukannya. Masker oksigen yang tadinya bertengger di wajahnya sudah di lepas oleh dokter saat pemeriksaan tadi pagi.

Jennie yang memang sudah datang juga menyaksikan betapa manjanya Jisoo saat ini .

"Lisa , kau mandilah , jangan pikirkan kakakmu yang keras kepala itu ." Jennie membuka bungkusan yang dia bawa dari rumah Jisoo untuk mengambil seragam sekolah Lisa.

"Ck ... memang tidak ada yang menyangiku" Jisoo membentuk bibirnya seperti bebek . Pertanda dirinya sedang marah.

"Tidak usah drama Ji. Lisa kau bisa terlambat , ini seragam sekolah mu ." Lisa melepaskan pelukan Jisoo yang sudah mengendur. "Aku mandi dulu kak" Lisa mencubit pipi Jisoo lalu menuju kamar mandi.

"Sekarang katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi,Ji?" Dengan suara lirih agar tidak terdengar Lisa , Jennie duduk disamping ranjang Jisoo.

"Kau tau Jen, aku bukan tipe orang yang ugal-ugalan . Aku merasa rem mobilku blong"

"Polisi juga mengatakan itu . Sedikit aneh jika kau menabrakkan diri sendiri hanya karena badanmu panas kemarin" Jennie mulai berpikir

"Tidak mungkin mobilku di sambotase kan,Jen?"

"Mobilmu baru tiga hari yang lalu aku service. Tapi tidak ada yang mencurigakan dari cctv dikantor. Polisi sudah menyatakan bahwa ini kesalahan pengemudi. Polisi sudah menutup kasusmu."

"Mungkin itu memang keteledoranku . Setidaknya tidak ada korban"

" Setidaknya setidaknya ... lain kali hati-hati ,kau membuatku jantungan ser-sean saat tau kau dibawa kerumah sakit." Jisoo hanya terkekeh melihat sahabatnya sekaligus bawahannya mengomel.

***

Lisa sudah berada di kantin bersama Chaeyoung menikmati seblak yang sedari pagi Chaeyoung bicarakan.

"Sumpah ! Kenapa ada makanan seenak ini !" Chaeyoung melahap krupuk yang sudah lati karena kuah panas dimangkoknya.

Lisa hanya merasa, rasa seblaknya seperti seblak pada umumnya, ahh dia lupa. sahabatnya memang menyebut semua makanan adalah enak.

"Lis , Kak Jisoo bagaimana keadaannya?" Chaeyoung menyeruput es tehnya.

"Kak Jisoo baik , tadi pagi dia tidak ingin aku tinggal" Wajah Lisa berubah sedih saat ingat wajah kakaknya yang tidak ingin ditinggal tadi pagi.

"Nanti pulang sekolah aku ikut kerumah sakit " Lisa hanya mengangguk setuju.

" Aku ingin tambah tulangan, kau mau tidak?" Chaeyoung berdiri membawa mangkoknya yang memang hanya berisi kuah.

"Aishhh... kau saja. Tidak ada kenyangnya ya kau ini". Chaeyoung langsung meninggalkan Lisa yang sepertinya akan mengomel.

"Ekhemm " Lisa menoleh mendapati Jessi and the gang di sampingnya .

"Bagaimana bisa mengalahkanku, makan saja hanya pakai tulang haha" Dayang-dayang Jessi tertawa saat Jessi mengatakan itu.

Jessi sedikit mendekat dan berkata sangat lirih ." Kuharap Kim Jisoo selalu baik" Lisa yang tadinya tidak berminat meladeni Jessi, nyata dirinya langsung tersulut emosi saat nama Jisoo dia dengar.

Lisa bangun dan langsung menarik kerah Jessi ." Jangan sebut nama kakakku dengan mulut sampahmu!" Jessi hanya terkekeh melihat Lisa yang begitu gampang dimainkan emosinya . Ketiga dayang-dayang Jessi berusaha melepaskan cengkraman Lisa yang begitu kuat . Suasana kantin berubah menjadi ramai.

"Pastikan kita bisa bertemu di ring Lisa . Jangan macam-macam." Dengan wajah meledek Jessi semkain membuat Lisa geram.

Chaeyoung yang sudah berhasil mengisi mangkuknya dan kembali ke meja sedikit heran dengan kerumunan murid-murid.

"Apa ada menu baru sampai ramai seperti ini?" Chaeyoung bertanya pada salah satu murid .

"Tidak . Ada yaang berkelahi"

"Ck... kenapa harus dikantin,sangat menggangu." Chaeyoung ingin mengajak Lisa untuk pindah. Namun matanya melotot saat dirinya mendapati Lisa lah yang sedang menjadi tontonan.

"Lisa! Astaga" Chaeyoung sempat bimbang saat ingin menaruh mangkuknya atau menghampiri Lisa. Setelah lima detik pertimbangan, dirinya lebih memilih menaruh mangkuknya dan menghampiri sahabatnya.


***

"Kenapa anak itu sulit sekali di hubungi" Jisoo berulang kali menelfon Lisa namun sepertinya sedang di hubungi tidak menjawab panggilannya.

Jisoo merasa kesepian berada di kamar inap sendiri. Jennie harus mengurus pekerjaan di kantor.

Kreekkk

"Kak Jisoo!"

Jakarta, 22-02-202

Lagi sakit tapi harus tetap kerja buat liat mbak Chu nanti😭😂

YELLOW [LISOO X SIBLINGS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang