Chaeyoung berhampur memeluk Jisoo yang memang sedang duduk di atas ranjangnya."Kak Jisoo!"
"Chaeng!" Jisoo sedikit terkejut saat suara pintu terbuka dengan kerasa dan Chaeyoung yang langsung menubruknya dengan tidak santai.
"Astaga wajah jelitamu ternodai Kak" Chaeng meringis saat melihat perpan yang menempel di dahi Jisoo..
"Kau sendirian dimana Lisa?" Tanya Jisoo
"Ohh dia belum sampai ?... tadi dia bilang ada urusan " Jawab Chaeyoung
Jisoo langsung lemas mendengar pernyataan dari Chaeyoung. " Hanya sebentar Kak, benar kata Lisa ..Kak Jisoo berbeda jika sedang sakit hehehe"
"Sama saja " Jisoo langsung merebahkan badannya dan memasang wajah cemberutnya. Jisoo dan Chaeyoug memang sudah seperti keluarga, jadi tidka perlu heran jika berdua sama-sama tidak merasa segan satu sama lain.
"Beda tahu Kak" Saut Chaeyoung tidak terima.
" Lisa tidak menjawab panggilan Kakak " Jisoo mulai curhat.
"Ponselnya mati mung—-"
"Berdering Chaeng" Saut Jisoo tak mau kalah.
"Mungkin saja dalam mode silent Kak , jadi Lisa ti—"
"Halah alasan" Jisoo menutup seluruh badannya pertanda sedang merajuk.
"Aihh... Kak jangan di tutup kaya gini, nanti sesek loh"
Kriettt
"Lisa" Jisoo langsung membuka tutupan selimutnya saat Chaeyoung memanggil nama Adiknya.
Lisa berjalan sambil menenteng paperbag berisi makanan di tangannya.
"Kau dari mana saja? Kenapa tidak mengangkat panggilanku? Kau sengajakan tidak mengangkat panggilan da—-" Belum selasai dengan pertanyaannya Lisa langsung memeluk Jisoo .
"Maaf , Adek abis beli makanan dan ponselku sedang mode silent, jadi Adek tidak tahu kalau kakak menelfon" Lisa melepaskan pelukkanya setelah cukup mengisi energi untuk dirinya.
"Lain kali jangan di silent, Kakak benar-benar khawatir setiap menelfonmu kau tidak pernah menjawab"
"Siap yang mulia" Lisa mengangkat tanganya berpose hirmat kepada Jisoo.
"Shhh—" Jisoo mendadak merasakan sakit di kepalanya.
"Eh— Chaeng tolong panggil dokter" Chaeyiung langsung bangkit untuk keluar memanggil dokter, padahal tinggal menekan tombol yang ada di ranjang Jisoo saja sudah cukup.
Tak lama Dokter dan satu perawatnya datang dan memeriksa Jisoo. "Mungkin trauma benturan di kepalanya terlalu keras, hal wajar jika pasien masih Mengalami sakit atau pusing. Jangan terlalu memikirkan hal berat terlebih dahulu dan istirahat yang banyak." Jelas Dokter yang memeriksa Jisoo.
"Baik ,Dok terimakasih." Lisa memberikan hormat lalu dokter dan satu perawat keluar dari ruang rawat Jisoo.
Lisa yang melihat wajah pucat Kakanya merasa sedih dan khawatir . " Istirahat Kak, Adek sama Chaeyoung makan dulu ya" Lisa merapikan rambut Jisoo yang berantakan menutupi wajahnya.
"Hmm" Lisa jadi tidak tega jika melihat Kakaknya sakit seperti ini.
Lisa dan Chaeyoung akhirnya makan berdua duduk di sofa yang juga terdapat meja serta televisi di ruanga rawat Jisoo, Maklum ruangan VVIP memang serba ada bukan?
Sambil bercerita receh mereka benar-benar makan besar,terlebih Chaeyoung yang memang maniak makan tidak pernah berhenti mengunyah.
"Humppp" Chaeyoung membekap mulutnya .
"Akhirnya" Lisa sudah paham . Chaeyoung langsung berlari ke kamar mandi dan Lisa membereskan bekas makanan mereka berdua.
"Huekk ...huekk " Lisa menggeleng sambil memasukan sampah-sampah kedalam kantong plastik . Chaeyoung muntah bukan karena sedang nyidam atau sakit tapi itu adalah pertanda bahwa dirinya sudah kenyang atau tanda dia harus berhenti untuk makan.
Tak lama terdengam bunyi flash closet dan Chaeyoung keluar dari kamar mandi.
"Aku pulang, besok aku kesini lagi" Chaeyoung memungut tasnya dengan malas.
"Huuu... sudah makan kabur" Lisa terkikik duduk di sofa karena milhat Chaeyoung yang sangat lucu.
"Terimakasih atas makanannya—- eohh Kak Jisoo tidur , salam untuk Kak Jisoo semoga lekas sembuh" Lisa mengantar Chaeyoung sampai pintu luar.
"Hati-hati Chaeng... kabari jika sudah sampai rumah" Chaeyoung berjalan lalu melambaikan tangan membelakangi Lisa.
Lisa masuk kembali lalu nelihat Jisoo yang menutup matanya. Dirinya langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi dan mengganti bajunya.
Hampir lima belas menit lisa menadi dan mengganti bajunya. Dirinya sudah merasa segar sekarang.
Lisa langsung bergabung dengan Jisoo."Eughh—" Jisoo sedikit terganggu dengan pergerakan Lisa.
"Stttt.... "
"Lisa..."
"Hmm"
"Peluk " Lisa duduk di samping Jisoo dan memeluknya dengan posisi duduk.
Puk puk
Jisoo menuepuk ranjang sebelahnya , memberi kode kepada Lisa untuk tidur disebalahnya.
"Lisa disini sa—"
"Sini tidak!" Lisa tidak bisa menolah jika nada Jisoo sudah sedikit meninggi. Saat sakitpun masih bisa mengancam.
Lisa merebahkan dirinya untuk tidur di samping Jisoo ,Jisoo langsung menyambut dengan memeluk Lisa dan menaruh wajahnya di ceruk leher Adiknya dan tangan sebelah Lisa menjadi bantal di kepala Jisoo.
"Adek kakak habis mandi hmm?" Tanya Jisoo lirih.
"Hmmm"
"Pantas bau bayi" Lisa sedikit tidak terima namun dia mengurungkn niatnya untuk protes. Saat ini dia akan membiarkan Jisoo mengatakan apapun.
"Cepet sembuh Kak Jichu" Lisa mencium pucuk kepala Jisoo dengan lembut dan penuh sayang dan Jisoo hajyabmembalsa dengan memeluk Lisa lebih erat.
Jakarta , 16 April 2024
Akhirnya 😭
Lanjut ga ni?😆
Besok udah kerjaa woi😭😭😭
Kuliah juga masuk🥲🥲 yukyuk semangat dikit lagi sempro🤭
Temen-temen ada yang punya akun di karya karsa? Aku rencana mau Up BAIDURI dan cerita baru #jensoo (siblings) yang baru disana. Nanti aku spill usernamenya🙏
Download dulu aja apk "karyakarsa" dan yang paling penting masih gratis kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
YELLOW [LISOO X SIBLINGS]
General FictionBAHASA INDONESIA Jisoo : "You know, for you l'd bleed myself dry " Lisa : "You know I love you so?"